08 JULI 1940
BANDAR UDARA KEMAYORAN DIRESMIKAN
Pada Senin pagi 8 Juli 1940, Kemayoran akhirnya diresmikan oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan harapan dapat menjadi pintu gerbang utama Hindia Belanda, serta dapat menjadi kebanggaan masyarakat Batavia. Banyak antusiasme masyarakat Batavia yang diundang dalam peresmiannya. Bandar udara yangakan digunakan oleh dua maskapai, yaitu Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM) dan Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM) ini mulai dibangun pada tahun 1943 diatas lahan yang masih berupa rawa, areal persawahan, serta pemukiman penduduk.
BANDAR UDARA KEMAYORAN DIRESMIKAN
Pada Senin pagi 8 Juli 1940, Kemayoran akhirnya diresmikan oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan harapan dapat menjadi pintu gerbang utama Hindia Belanda, serta dapat menjadi kebanggaan masyarakat Batavia. Banyak antusiasme masyarakat Batavia yang diundang dalam peresmiannya. Bandar udara yangakan digunakan oleh dua maskapai, yaitu Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM) dan Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM) ini mulai dibangun pada tahun 1943 diatas lahan yang masih berupa rawa, areal persawahan, serta pemukiman penduduk.
Pada 6 Juli 1940, dua hari sebelum peresmiannya, pesawat pertama yang mendarat adalah DC-3 milik KNILM yang diterbangkan dari Lapangan Terbang Tjililitan. Pesawat sejenis, yakni DC-3 beregistrasi PK-AJW juga yang pertama bertolak dari Kemayoran menuju Australia, sehari kemudian. Setelah Jakarta kembali menjadi Ibu Kota Indonesia, pengelolaan penerbangan sipil dan pelabuhan udara langsung dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Antara tahun 1960, pengelolaan Kemayoran diserahkan kepada BUMN yang diberi nama Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran.
08 JULI 1976
SATELIT PALAPA A1 DILUNCURKAN
Satelit Palapa A1 adalah satelit pertama yang dimiliki Indonesia dan dioperasikan oleh Perumtel. Satelit ini merupakan awal program Satelit Palapa yang dimulai sejak Februari 1975, oleh karena itu kontrak yang diberikan ke Boeing Satellite Systems (dahulu dikenal dengan Hughes Space and Communication Inc.) dari Amerika Serikat saat itu termasuk pembangunan 9 stasiun bumi, 1 stasiun kontrol utama, dan pengadaan 2 satelit (Palapa A1 dan A2). Satelit Palapa generasi A didesain dan dibangun secara khusus hingga mampu mengkonsentrasikan kekuatan sinyalnya pada seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Palapa A memiliki 12 transponder dengan kapasitas sekitar 6000 sambungan pembicaraan atau 12 kanal televisi berwarna atau kombinasi dari keduanya.
Nama Palapa sendiri dipilih oleh Presiden Soeharto pada bulan Juli 1975. Kontrak menyatakan bahwa Satelit ini dapat beroperasi selama 7 tahun. Palapa A1 diluncurkan dari Pad LC-17A tanjung Canaveral, Amerika Serikat, pada tanggal 8 Juli 1976 dengan roket Delta 2914 dan menempati orbit GEO 83BT. Setelah memasuki masa operasional, 6 dari 12 transponder Palapa A1 digunakan untuk aplikasi telepon, sedangkan 1 lainnya digunakan oleh televisi nasional dan 5 sisanya digunakan sebagai cadangan. Satelit ini beroperasi sejak tanggal 9 Juli 1976 hingga tahun 1983, kemudian berhenti beroperasi pada bulan Juni 1985.
08 JULI 2022
PERISTIWA PEMBUNUHAN BRIGADIR J
Pembunuhan Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J atau Brigadir Y terjadi pada tanggal 8 Juli 2022 di rumah dinas Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo di Kompleks Perumahan Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Kasus ini menyeret perhatian masyarakat karena baik pelaku, korban, dan orang-orang yang terlibat di dalamnya kebanyakan merupakan anggota polisi. Brigadir J adalah seorang anggota Brigade Mobil Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan sejak 2019, Yosua terpilih menjadi salah satu dari delapan ajudan Irjen. Pol. Ferdy Sambo. Kronologi pembunuhan, Brigadir Polisi Yosua Hutabarat tewas pada sekitar pukul 17.00, sedangkan kabar kematian Brigadir J sampai ke pihak keluarga sekitar 23.30 saat berada di Padang.
Beberapa pihak merasa janggal dengan kematian Brigadir J, hingga ketua Indonesia Police Watch, Sugeng Teguh Santoso, mendesak Kapolri untuk membentuk tim gabungan pencari fakta dalam menyelidiki kasus kematian Brigadir J, tim ini ditugaskan untuk mencari kejelasan apakan Brigadir J berstatus sebagai korban atau tersangka. Kasus ini sempat mengalami proses peradilan yang panjang dan berbelit karena melibatkan banyak anggota Polri, yang selama proses banyak yang ditutup-tutupi. Kasus ini berakhir saat pada tanggal 9 Agustus 2022, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengumumkan Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir Polisi Yosua Hutabarat. Selain Yosua, ada tiga tersangka lain, diantaranya Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Ricky Rizal, dan Kuwat Ma'ruf.
0 Response to "RANGKUMAN PERISTIWA DI TANGGAL 8 JULI"
Post a Comment