07 JULI
HARI COKELAT SEDUNIA (WORLD CHOCOLATE DAY)
Setiap tanggal 7 Juli, diperingati sebagai World Chocolate Day (Hari Cokelat Sedunia), dimana peringatan ini pertama kali dirayakan pada tanggal 7 Juli 2009. Tanggal 7 Juli ditetapkan sebagai Hari Cokelat Sedunia karena dipercaya bahwa tanggal tersebut merupakan hari pertama kali diperkenalkannya cokelat ke Eropa, yaitu pada tanggal 7 Juli 1550. Perlu diketahui bahwa pohon cokelat (Cacao), sudah dibudidayakan sejak 3000 tahun yang lalu oleh Suku Maya, Toltec dan Suku Aztec. Pada masa itu, Suku Maya menganggap cokelat sebagai makanan para dewa, bahkan mereka menganggap pohon kakao sebagai tanaman yang suci.
HARI COKELAT SEDUNIA (WORLD CHOCOLATE DAY)
Setiap tanggal 7 Juli, diperingati sebagai World Chocolate Day (Hari Cokelat Sedunia), dimana peringatan ini pertama kali dirayakan pada tanggal 7 Juli 2009. Tanggal 7 Juli ditetapkan sebagai Hari Cokelat Sedunia karena dipercaya bahwa tanggal tersebut merupakan hari pertama kali diperkenalkannya cokelat ke Eropa, yaitu pada tanggal 7 Juli 1550. Perlu diketahui bahwa pohon cokelat (Cacao), sudah dibudidayakan sejak 3000 tahun yang lalu oleh Suku Maya, Toltec dan Suku Aztec. Pada masa itu, Suku Maya menganggap cokelat sebagai makanan para dewa, bahkan mereka menganggap pohon kakao sebagai tanaman yang suci.
Spanyol adalah negara Eropa paling awal yang memasukkan cokelat ke dalam masakannya, tetapi bagaimana tepatnya hal itu terjadi tidak jelas. Diketahui bahwa Christopher Columbus membawa biji kakao ke Spanyol setelah pelayaran keempatnya pada tahun 1502, meskipun sedikit yang dibuat pada waktu itu. Sudah menjadi anggapan umum (meskipun tampaknya tidak ada bukti) bahwa pada tahun 1519 Montezuma II, Penguasa Aztec di Meksiko, menyajikan minuman biji kakao pahit kepada conquistador Spanyol Hernán Cortés , yang kemudian memperkenalkan minuman ke Spanyol. Namun, baru pada 1585 pengiriman biji kakao tercatat pertama kali tiba di Spanyol dari Veracruz, Meksiko.
07 JULI 1683
SULTAN SIBORE TANDATANGANI PERJANJIAN DENGAN BELANDA
Sepanjang abad ke-17, setidaknya ada 4 pemberontakan yang dikobarkan bangsawan Ternate dan rakyat Maluku. Salah satunya pada tahun 1650, pemberontakan dipicu oleh sikap Sultan Mandarsyah yang terlampau akrab dan dianggap cenderung menuruti kemauan Belanda. Para bangsawan berkomplot untuk menurunkan sang sultan, mereka terdiri dari 3 kelompok utama yaitu pangeran Saidi, pangeran Majira dan pangeran Kalamata. Mereka hampir berhasil menurunkan Sultan Mandarsyah, namun berkat bantuan Belanda kedudukan Mandarsyah kembali dipulihkan, dan pemberontakanpun dapat dipadamkan dengan memburu ketiga sultan tersebut.
Sultan Muhammad Nurul Islam atau yang lebih dikenal dengan nama Sultan Sibori (1675 – 1691) merasa gerah dengan tindak–tanduk Belanda yang semena-mena tersebut. Ia kemudian menjalin persekutuan dengan Datuk Abdulrahman penguasa Mindanao, tetapi upayanya untuk menggalang kekuatan kurang maksimal karena daerah–daerah strategis yang bisa diandalkan untuk basis perlawanan terlanjur jatuh ke tangan Belanda oleh berbagai perjanjian yang dibuat para pendahulunya. Ia kalah dan terpaksa menyingkir ke Jailolo. Tanggal 7 Juli 1683 Sultan Sibori terpaksa menandatangani perjanjian yang intinya menjadikan Ternate sebagai kerajaan dependen Belanda. Perjanjian ini mengakhiri masa Ternate sebagai negara berdaulat.
07 JULI 1937
PERTEMPURAN JEMBATAN MARCO POLO DI BEIJING
Jembatan Marco Polo adalah jembatan granit dengan struktur bawahnya membentuk sebelas-lengkungan yang khas, pertama kali didirikan di bawah Dinasti Jin yang kemudian dipulihkan oleh Kaisar Kangxi pada tahun 1698. Nama Baratnya diperoleh karena disebutkan dalam buku Perjalanan Marco Polo, di mana Marco Polo menceritakan tentang jembatan ini. Pertempuran Jembatan Marco Polo adalah pertempuran antara Republik Tiongkok dengan Kekaisaran Jepang, dan menandai dimulainya Perang Tiongkok-Jepang Kedua, berlangsung dari tanggal 7 Juli - 9 Juli 1937. Pertempuran ini dilatar belakangi oleh ketegangan antara Kekaisaran Jepang dan Republik Tiongkok yang mulai meningkat sejak invasi Jepang ke Manchuria pada tahun 1931 dan terciptanya negara boneka mereka selanjutnya yaitu Manchukuo.
Pertempuran berawal saat pada 7 Juli 1937 malam, unit-unit tentara Jepang yang ditempatkan di Fengtai melintasi perbatasan untuk melakukan latihan militer rutin. Kemudian terjadi insiden dimana seorang prajurit Jepang bernama Shimura Kikujiro belum kembali ke posnya pasca latihan, mengetahui hal itu pihak jepang lalu meminta izin kepada komandan resimen Tiongkok Ji Xingwen untuk memasuki Wanping guna mencari prajuritnya yang hilang tersebut. Pihak Tiongkok menolak permintaan tersebut, sehingga pihak Jepang menerjunkan pasukan bantuan untuk mengepung Wanping dan sekitarnya. Kemudian terjadilah insiden saling serang antara kedua belah pihak, meski telah melakukan kesepakatan negosiasi, pasukan Jepang membangkang perintah atasannya dan terus membombardir Wanping.
07 JULI 2022
PELETAKAN BATU PERTAMA REVITALISASI LAPANGAN MERDEKA MEDAN
Lapangan Merdeka adalah sebuah alun-alun yang ada di Kota Medan, Sumatra Utara, Indonesia. Letaknya di area Kesawan, tepat di pusat kota, dan merupakan titik nol Kota Medan seperti ditetapkan pemerintah kota Medan. Lapangan ini aktif digunakan sejak 1880, pada zaman Belanda, namanya adalah de Esplanade, dan di jaman Jepang diberi nama Fukuraido. Lapangan ini dikenal sejarahnya sebagai pendaratan pesawat pertama di Medan, yaitu pada 22 November 1924 Pesawat Fokker F-VII dengan registrasi H-NACC milik maskapai KLM ini menjadi pesawat komersial pertama yang mendarat di Hindia Belanda. Pada 9 Oktober 1945, nama Fukuraido berubah menjadi Lapangan Merdeka dan disahkan Wali Kota Medan, Luat Siregar.
Lapangan merdeka yang kini telah dikelilingi bangunan-bangunan baru dan hingga saat ini menjadi satu-satunya tempat berinteraksinya masyarakat, maka Wali Kota Bobby Nasution mencanangkan revitalisasi dan konservasi lapangan bersejarah ini. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 7 Juli 2022 dan menjadi penanda diawalinya revitalisasi. Anggaran senilai Rp174 miliar disiapkan dari APBD Provinsi Sumut dan Kota Medan. Presiden menyatakan bahwa revitalisasi sebagai upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Proses Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan ini direncanakan akan berlangsung hingga tahun 2024 akhir.
0 Response to "RANGKUMAN PERISTIWA DI TANGGAL 07 JULI"
Post a Comment