MARMER BERISI MURAL PERANG ASYUR DITEMUKAN DI IRAQ

 
Sejumlah arkeolog yang bekerja di situs arkeologi utama di kota Mosul dikejutkan dengan penemuan sebuah lempengan marmer yang berisi relief pahatan berupa gambar yang menunjukkan sebuah peristiwa peperangan. Sebagaimana dikutip dari laman sindonews.com, ada 8 (delapan) lempengan marmer yang ditemukan pada situr arkeologi tersebut, dan kesemuanya memuat relief pahatan yang menunjukkan adegan perang serta relief pohon palem, anggur, delima dan ara. Lempengan-lempengan marmer berisi mural ini ditemukan saat sebuah tim ahli di Mosul sedang bekerja untuk memulihkan situs gerbang kuno yang telah dihancurkan oleh ISIS tahun 2016.

Sebagaimana dikutip dari laman tvonenews.com, kelompok ISIS menyerbu sebagian besar Irak Utara pada tahun 2014. Mereka menghancurkan warisan budaya negara itu secara sistematis. ISIS juga merusak museum dan menghancurkan situs arkeologi utama untuk menghapus sejarah. Pasukan Irak yang didukung oleh koalisi internasional akhirnya mampu membebaskan Mosul dan mengalahkan ISIS pada tahun 2017. Perlu kita ketahui bahwa Irak merupakan rumah bagi beberapa kota paling awal di dunia, maka dari itu ribuan situs arkeologi terbesar terdapat di Irak, dan ada beberapa pihak yang dengan sengaja ingin menghapuskannya.
 
delapan-lempeng-berisi-relief-ditemukan-di-iraq-www-agniamedia-com
 
Ketika ISIS mengambil alih Mosul dan kota-kota besar lainnya di Irak utara dan barat, para militan menghancurkan beberapa artefak bersejarah itu karena dianggap sebagai bid'ah. Mereka juga mendapat untung darinya, meretas relik dari tembok istana atau menggalinya untuk dijual di pasar gelap internasional. Lamassu menjadi berita utama pada tahun 2015 ketika ISIS merilis sebuah video yang menunjukkan para ekstremis menggunakan palu godam dan bor palu untuk menghancurkannya, termasuk artefak kuno lainnya di Mosul. Di antara situs paling penting yang berada di bawah kendali ISIS dan mengalami kehancuran dan penjarahan di dalam dan sekitar Mosul adalah empat kota kuno utama Niniwe, Kalhu, Dur Sharrukin dan Ashur, yang pada waktu yang berbeda adalah ibu kota Kekaisaran Asyur yang perkasa.

Dari hasil penemuan 8 lempeng mural tersebut, disimpulkan bahwa lempeng-lempeng tersebut berkaitan dengan situs Gerbang Mashki (Al-Maska), dimana lempeng tersebut juga ditemukan di lokasi situs Gerbang Mashki yang saat ini tengah dilakukan restorasi. Gerbang Mashki sendiri merupakan salah satu gerbang monumental untuk kota tua Niniwe, ibu kota kekaisaran dan kota terpadat di Kekaisaran Asyur. Dan berdasarkan gambar relief yang ada pada lempengan tersebut, dipastikan bahwa benda itu berasal dari era Raja Asiria Sinharib yang memerintah dari tahun 705 hingga 681 SM, atau bisa dibilang lempengan tersebut berusia lebih dari 2.700 tahun.
 
relief-pahatan-batu-di-gerbang-mashki-kota-kuno-niniwe-di-iraq-utara-www-agniamedia-com
 
Sebagaimana dikutip dari laman sindonews.com, Direktur Badan Purbakala dan Warisan Negara Irak Dr Laith Majid Hussein bahwa Gerbang Mashki adalah salah satu dari beberapa bagian yang didirikan di dinding batu dan bata lumpur sepanjang hampir 12 km di situs arkeologi Niniwe di jantung kota Mosul. Gerbang pembawa air ini diyakini telah digunakan untuk ternak ke dekat Sungai Tigris atau membawa air ke kota. Proyek restorasi Gerbang Mashki sedang dilakukan bekerja sama dengan Aliph Foundation, sebuah aliansi internasional untuk perlindungan warisan di daerah konflik. Proyek senilai USD1,1 juta, yang dimulai pada 2021 dan dijadwalkan berakhir pada 2023, dipimpin oleh University of Pennsylvania.
 
gerbang-mashki-kota-tua-niniwe-di-jantung-kota-mosul-iraq-utara-www-agniamedia-com
 
Gerbang, yang ditemukan pada tahun 1968 oleh para arkeolog Irak ini, mengarah ke sebuah aula besar melalui sebuah koridor. Peradaban Asyur muncul sekitar 4.500 tahun yang lalu dan pada satu titik meluas dari Mediterania ke Iran. Kota, istana, dan kuil kuno mereka yang terkubur, dikemas dengan seni monumental, tersebar di tempat yang sekarang disebut Irak utara dan sebagian negara tetangga. Ribuan artefak yang telah ditemukan dipajang di Museum Nasional Irak serta di museum lainnya di seluruh dunia. Namun ada juga sebagaian dari artefak-artefak tersebut ditemukan di rumah lelang, hasil dari transaksi jual beli oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang sengaja mengambil benda-benda bersejarah untuk mendapatkan keuntungan, salah satunya kelompok ISIS.
 
rekonstruksi-gerbang-mashki-dimulai-tahun-2021-www-agniamedia-com
 
Salah satu artefak utama Asyur adalah banteng batu kapur, yang dikenal sebagai Lamassu, makhluk dengan tubuh banteng yang memiliki kepala manusia. Beberapa diantaranya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki tanduk banteng dan telinga banteng dan makhluk berupa singa yang memiliki sayap. Istana kuno Asyur ditemukan dengan posisi di bawah makam nabi Yunus, penggalian telah berhasil dilakukan dengan lancar dan tim telah berhasil memetakan dimensi istana termasuk ruang singgasana. Militan Daesh, yang merupakan bagian dari gerakan ISIS, dilaporkan pernah meledakkan makam Nabi Yunus pada tahun 2014 setelah menguasai kota.
 
penemuan-patung-banteng-berkepala-manusia-dan-bersayap-www-agniamedia-com
 
Militan Daesh, sebagaimana dikutip dari laman hidayatullah.com, sebelumnya menggali terowongan ke sisi bukit di bawah kuil yang mengarah pada penemuan istana raja Asiria kuno (kerajaan Asyur) yang memerintah sekitar 2.700 tahun yang lalu. Sekarang terowongan itu digunakan oleh para arkeolog untuk mengumpulkan informasi tentang istana. Artefak kuno dan banteng dan singa bersayap ditemukan di terowongan dan dianggap sebagai bagian dari istana Raja Esarhaddon. Delapan lempeng marmer yang ditemukan diklaim berasal dari Raja Asyur Sennacherib, yang memerintah kota kuno Niniwe dari tahun 705 hingga 681 SM. Raja Asyur merupakan seorang raja yang kuat itu dikenal karena kampanye militernya, termasuk melawan Babel, dan perluasan Niniwe yang luas.
 
 
Ini adalah gambar desa nunia atau niniwe 
yang dibuat oleh carsten niebuhr pada tahun 1778 
 
Sumber : wikipedia.org
 
Fadel Mohammed Khodr, kepala tim arkeologi Iraq yang bekerja untuk memulihkan situs tersebut, mengatakan ukiran itu kemungkinan diambil dari istana Sennacherib dan digunakan sebagai bahan konstruksi untuk gerbang. “Kami percaya bahwa ukiran ini dipindahkan dari istana Sanherib dan digunakan kembali oleh cucu raja untuk merenovasi gerbang Mashki dan untuk memperbesar ruang jaga,” kata Khodr. Selain situs ini, Iraq juga merupakan rumah bagi bangsa Sumeria dan Babilonia dan di antara contoh tulisan pertama umat manusia. Namun dalam beberapa dekade terakhir, Iraq telah menjadi sasaran penyelundupan artefak.
 
 
Peta kuno yang menunjukkan kota mosul, 
peta ini dibuat pada tahun 1778 oleh Carsten Niebuhr
 
Gambar : wikipedia.org

Penjarah menghancurkan masa lalu kuno negara itu, termasuk setelah invasi pimpinan AS tahun 2003. Kemudian, dari 2014 dan 2017, ISIS menghancurkan harta karun pra-Islam dengan buldoser, kapak, dan bahan peledak. Banyak artefak bersejarah juga hilang dicuri selama invasi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) dengan kode “Operasi Pembebasan Iraq” mulai pada tanggal 19 Maret 2003. Setelah 18 tahun, AS mengumumkan akan mengembalikan 17.000 artefak arkeologi ke Iraq. Benda-benda tersebut ada yang berusia sekitar 4.000 tahun dan berasal dari periode Sumeria.

Artefak kuno ini dikembalikan ke Iraq dengan pesawat yang juga menerbangkan Perdana Menteri Iraq Mustafa al-Kadhimi, yang saat itu berada di Washington DC untuk bertemu Presiden AS Joe Biden. Asyur atau Asiria, sebagaimana dikutip dari laman wikipedia.org, adalah suatu kerajaan atau kekaisaran yang berpusat di hulu sungai Tigris, Mesopotamia, Iraq. Nama kerajaan ini berasal dari ibu kotanya, kota Assur, yang secara istilah merujuk pada region di mana kerajaan ini berpusat. Pada masa Asyur Tua (abad ke-20 hingga ke-15 SM), Asyur menguasai sebagian besar Mesopotamia Hulu dan sebagian dari Asia Kecil. Pada periode Asyur Pertengahan (abad ke-15 hingga ke-10 SM), pengaruhnya memudar dan digapai kembali melalui berbagai penaklukan.

0 Response to "MARMER BERISI MURAL PERANG ASYUR DITEMUKAN DI IRAQ"

Post a Comment