RANGKUMAN PERISTIWA DI TANGGAL 05 SEPTEMBER

 
5 SEPTEMBER 2005 - MANDALA AIRLINES KECELAKAAN DI MEDAN
Pada 5 September 2005 pagi, sebagaimana dikutip dari laman kompas.com, pesawat Mandala Air mengalami kecelakaan di Jalan Jamin Ginting, kawasan Padang Bulan Medan, Sumatera Utara (Sumut). Mandala Air dengan nomor penerbangan RI-091 jatuh dan meledak, hingga menewaskan 149 orang, terdiri dari 94 penumpang, dan 5 awak pesawat. Dalam kecelakaan tersebut sejumlah warga sekitar juga turut menjadi korban di antaranya penghuni rumah, pemilik warung, pengayuh becak, dan pejalan kaki, total ada 50 orang warga di sekitar lokasi kejadian yang menjadi korban. Salah satu penumpang pesawat yang tewas dalam kecelakaan itu adalah Gubernur Sumatera Utara yang menjabat ketika itu, yaitu Tengku Rizal Nurdin yang hendak terbang ke Jakarta untuk menghadiri rapat para gubernur dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pesawat Mandala Air dengan nomor penerbangan RI-091 dan berjenis Boeing 737 buatan tahun 1981 ini awalnya akan bertolak ke Jakarta via Padang dari Bandar Udara Polonia Medan dengan jadwal keberangkatan pukul 09.40 waktu setempat. Namun sesaat setelah lepas landas sekitar pukul 10.06 waktu setempat, pesawat membentur pagar landasan, melompati anak Sungai Babura, lalu menghantam perumahan, kemudian meledak dan hancur berkeping-keping. Serpihan badan pesawat beterbangan bersamaan dengan ledakan, berhamburan di Jalan Jamin Ginting 100 meter dari Pasar Pagi Padang Bulan. Ledakan pesawat membuat tujuh rumah hancur terbakar. Serpihan pesawat menimpa tujuh mobil dan sedikitnya 10 sepeda motor yang tengah melintas dan parkir di Jalan Jamin Ginting. Sedikitnya 10 rumah tinggal dan toko di salah satu jalan protokol di Medan itu hangus terbakar. Empat mobil pribadi dan dua angkutan kota turut hangus karena tertimpa pesawat.

Sebagaimana dikutip dari tirto.id, berdasarkan catatan DVI kepolisian, dituliskan bahwa dari 117 penumpang, 99 orang meninggal termasuk delapan kru pesawatnya. Sisanya, 18 orang selamat yang mendapat perawatan intensif di RS H. Adam Malik. Selain penumpang, ketika merangsek 500 meter dari landasan pacu, warga pemukiman juga terkena dampaknya. Sekitar 44 masyarakat setempat tewas karena kecelakaan tersebut. Jumlah korban meninggal secara keseluruhan adalah 143 orang. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melaporkan bahwa kecelakaan ini bukan karena kelebihan muatan kargo seperti yang ramai diisukan, namun ada beberapa kemungkinan penyebab jatuh pesawat, antara lain tidak berfungsinya alat bantu gaya angkat pesawat, atau prosedur pengecekan tak sesuai dengan persyaratan yang membuat kondisi alat bantu gaya angkat (flap) belum diperiksa dengan baik.

Dikutip dati tribunnews.com, menurut laporan KNKT, penyebab utama dari kecelakaan RI91 adalah flaps dan slats pesawat yang tidak menjulur keluar, dan kru (pilot dan kopilot) tidak mengetahuinya akibat kerusakan teknis yang juga tidak disadari oleh kru pesawat. "Flaps" adalah sirip tambahan di sayap pesawat, sementara "slats" berada di pinggiran depan sayap. Laps dan Slats dibutuhkan untuk takeoff dan landing dengan cara menambah luas penampang sayap pesawat dan menambah daya angkat dengan mengubah alur udara yang melewati di sekelilingnya. Saat takeoff, hanya sedikit komponen flaps yang akan menjulur. Sementara saat landing, semakin banyak/panjang komponen flaps yang dijulurkan. Karena kru Mandala RI-091 tidak memasang flaps sebelum takeoff, maka pesawat kesulitan untuk mengudara. Karena takeoff tanpa flap membutuhkan lintasan yang panjang, sementara lintasan bandara tidak mencukupi untuk konfigurasi tersebut, sehingga overrun dan jatuh.

0 Response to "RANGKUMAN PERISTIWA DI TANGGAL 05 SEPTEMBER"

Post a Comment