RANGKUMAN PERISTIWA DI TANGGAL 27 AGUSTUS

 
27 AGUSTUS 1628 - SERANGAN BESAR KESULTANAN MATARAM KE BATAVIA
Pada 27 Agustus 1628, sebagaimana dikutip dari pikiran-rakyat.com, terjadi serangan Besar di Batavia. Pasukan pertama Kesultanan Mataram yang dipimpin Tumenggung Bahureksa (Bupati Kendal), tiba di Batavia untuk menyerang Benteng Holandia markas VOC. Penyerbuan Kesultanan Mataram ke Batavia ini bertujuan untuk mengusir VOC dari Pulau Jawa. Serangan ini mulai tanggal 22 Agustus tahun 1628, di teluk Jakarta, dengan munculnya 59 perahu yang membawa 900 prajurit di bawah Tumenggung Bahureksa dari Kendal.

Sebagaimana dikutip dari wikipedia.org, penyerangan ini dilatar belakangi sejak VOC bermarkas di Ambon dan mengirimkan dutanya untuk mengajak Sultan Agung agar mengizinkan VOC untuk mendirikan loji-loji dagang di pantai Utara Mataram. Permintaan VOC tersebut langsung ditolak oleh Sultan Agung, dengan alasan apabila VOC diizinkan mendirikan pusat perdagangan di Mtaram, maka ekonomi di pantai Utara secara otomatis akan dikuasai oleh VOC. Penolakan inipun kemudian membuat hubungan Mataram dan VOC sejak saat itu menjadi renggang. 

Pada tanggal 25 Agustus, 27 kapal Mataram masuk ke teluk, tetapi berlabuh agak jauh dari Kasteel di sebelah selatan Batavia. Kapal-kapal tersebut membawa serdadu Mataram dengan panji perang berkibar. Mataram telah menyatakan dengan jelas keinginannya menyerang Belanda, dengan 1.000 lebih prajurit Mataram memasang kuda-kuda di depan Batavia. Tanggal 27 Agustus, mereka menyerang benteng kecil "Hollandia" di sebelah tenggara kota. Sekompi berkekuatan 120 prajurit di bawah pimpinan Letnan Jacob van der Plaetten berhasil menghalang mereka, setelah pertempuran yang dahsyat.

Tak lama setelah itu beberapa kapal Belanda datang dari Banten dan Pulau Onrust dan mendaratkan 200 prajurit. Perang besar terjadi di Benteng Holandia. Pasukan Mataram mengalami kehancuran karena kurang perbekalan. Menanggapi kekalahan ini Sultan Agung bertindak tegas, pada bulan Desember 1628 ia mengirim algojo untuk menghukum mati Tumenggung Bahureksa dan Pangeran Mandurareja. Pihak VOC menemukan 744 mayat orang Jawa berserakan dan sebagian tanpa kepala. Sultan Agung kembali menyerang Batavia untuk kedua kalinya pada tahun berikutnya. Pasukan pertama dipimpin Adipati Ukur berangkat pada bulan Mei 1629, sedangkan pasukan kedua dipimpin Adipati Juminah berangkat bulan Juni.

27 AGUSTUS 2008 - SRIWIJAYA AIR TERGELINCIR DI JAMBI
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor lambung SJ 062 Boing 737 - 200, sebagaimana dikutip dari tempo.co, tergelincir saat mau mendarat di bandara Sultan Thaha, Jambi. Akibatnya 11 orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit.Para korban terdiri dari enam orang penumpang, yakni Nakoto To Chigi, 40 tahun, warga Jepang, Didin Rasidin, 53 tahun, asal Jambi, Ambo Upek, 29 tahun, asal Kualatungkal, Jambi, Binyan A, dari Jambi, Nirwan Yahya, 36 tahun, asal Merangin, Jambi, dan Eko Priyani, 45 tahun, dari Jambi. Dua korban berikutnya adalah pramugari, bernama Putri Mei Dadrayana, 21 tahun dan Lady, 32 tahun. 

Keenam penumpang dan dua pramugari mengalami luka memar dan lecet di beberapa bagian tubuh.Tiga korban lainnya adalah satu keluarga petani yakni Seno, 50 tahun, kondisinya kritis dengan kedua kaki patah dan dua buah jari tangan terputus, Pasri berusia 40 tahun (istri Seno), dan Rahmat Sadikin berusia 4 tahun (anak Pasri dan Seno). Ketiganya terkena seruduk pesawat saat istirahat di pondok, tak jauh dari lokasi pesawat tergelincir.Semua korban saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Asia Medika Jambi.Berdasarkan keterangan para penumpang, pesawat Sriwijaya Air yang berpenumpang 125 orang tersebut berangkat dari Bandara Sukarno Hatta sekitar pukul 15.15 WIB. 

Sekitar satu jam kemudian akan mendarat di Bandara Sultan Thaha Jambi. Namun ketika itu kondisi landasan pesawat di Bandara Sultan Thaha licin, karena baru saja diguyuri hujan lebat. Rem pesawata Sriwijaya Air yang dikendalikan kapten pilot Sujana tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, pesawat melewati batas landasan bandara dan tergelincir hingga mencapai sekitar 250 meter ke arah jurang yang kedalamannya lima meter. Nirwan yahya, seorang penumpang pesawat Sriwijaya Air itu, mengakui saat mendarat pesawat sedikit oleng.  Akibat kejadian ini, semua pesawat yang akan berangkat dan menuju Jambi ditunda, karena masih dalam upaya pembersihan landasan pesawat.    

0 Response to "RANGKUMAN PERISTIWA DI TANGGAL 27 AGUSTUS"

Post a Comment