DAFTAR PERINGATAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL BULAN JULI 2022 (PART 2)

 
07 JULI 2022 - DIPERINGATI SEBAGAI HARI PUSTAKAWAN
Dikutip dari laman Perpustakaan Nasional, perpusnas.go.id, tanggal 7 Juli memiliki arti yang sangat penting bagi dunia perpustakaan dan kepustakawanan Indonesia, karena pada tanggal tersebut terdapat dua peristiwa bersejarah. Tanggal 7 Juli diperingati sebagai Hari Pustakawan sekaligus hari jadi Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI). Hari Pustakawan dicanangkan pada 7 Juli 1990 sedangkan IPI lahir pada 7 Juli 1973. Hari pustakawan menjadi momentum pentingnya profesi pustakawan dalam pengelolaan perpustakaan. Perpustakaan sebagai tempat pembelajaran sepanjang hayat merupakan pusat ilmu pengetahuan dan informasi. Oleh karena itu, pustakawan memiliki peran penting dalam proses transfer ilmu pengetahuan kepada pemustaka. Pustakawan tetap berpijak pada upaya memperjuangkan literasi masyarakat Indonesia, baik di masa lalu, hari ini, maupun masa yang akan datang, dalam kondisi apapun menghadapi perkembangan zaman dan tren kehidupan yang berubah begitu cepatnya.

Hari Pustakawan Indonesia, sebagaimana dikutip dari kotabogor.go.id, berawal dari didirikannya Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) pada tanggal 7 Juli 173 dalam Kongkres Pustawakan Indonesia yang diadakan di Ciawi, Bogor pada tanggal 5 – 7 Juli 1973 dimana dilahirkan suatu keputusan yang di ambil oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang meresmikan bahwa tangga 07 Juli 1990 merupakan Hari Pustakawan Nasional. Pustakawan adalah orang memegang peranan penting pada sebuah perpustakaan. Tanpa adanya seorang pustakawan, perpustakaan tidak akan dapat berjalan dengan lancar.  Menjadi seorang pustakawan profesional adalah tuntutan bagi setiap pustakawan, khususnya di Indonesia. Menjadi seorang pustakawan itu mewajibkan beberapa karakter dan kompetensi yang harus dimiliki, yang diuraikan dalam Undang-undang  No.43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Etika Kepustakawanan serta buku-buku teori dalam bidang ilmu perpustakaan. Namun terkadang teori dan penerapan dalam praktek tidak berjalanan sebagai mestinya.

Di era 4.0 ini pustakawan perlu meningkatkan kompetensi dirinya secara profesional dalam hal pengelolaan e-resources perpustakaan, kepemimpinan manajerial, literasi digital dan literasi penelitian. Pustakawan perlu mengikuti perkembangan teknologi digital library 4.0 dan memperhatikan tiga hal yaitu: penguatan pengetahuan, membangun konektivitas, dan berorientasi pada kebutuhan komunitas. Hal tersebut dilakukan agar pustakawan siap menghadapi disrupsi dan pelayanan perpustakaan yang diberikan kepada pengguna berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat. Adanya peringatan Hari Pustakawan menghantarkan harapan dari pustakawan-pustakawan muda agar profesi mereka lebih di hargai dan di pandang oleh masyarakat luas. Penghargaan dan apresiasi tersebut lah yang akan memacu semangat seorang pustakawan dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya. 

07 JULI 2022 - HARI JADI KABUPATEN NGAWI (1358 - 2022)
Dikutip dari laman resmi Kabupaten Ngawi, ngawikab.go.id, Ngawi berasal dari kata “AWI” yang artinya bambu yang selanjutnya mendapat tambahan huruf sengau “Ng” menjadi “NGAWI” . Seperti halnya dengan nama-nama di daerah-daerah lain yang banyak sekali nama-nama tempat (desa) yang di kaitkan dengan nama tumbuh-tumbuhan. Seperti Ngawi menunjukkan suatu tempat yang di sekitar pinggir Bengawan Solo dan Bengawan Madiun yang banyak ditumbuhi bambu. Penelusuran Hari jadi Ngawi dimulai dari tahun 1975, dengan dikeluarkannya SK Bupati KDH Tk. II Ngawi Nomor Sek. 13/7/Drh, tanggal 27 Oktober 1975 dan nomor Sek 13/3/Drh, tanggal 21 April 1976. Ketua Panitia Penelitian atau penelusuran yang di ketuai oleh DPRD Kabupaten Dati Ii Ngawi. Dalam penelitian banyak ditemui kesulitan-kesulitan terutamanarasumber atau para tokoh-tokoh masayarakat, namun mereka tetap melakukan penelitian lewat sejarah, peninggalalan purbakala dan dokumen-dokumen kuno.

Penelusuran dimulai dari ditetapkan Ngawi sebagai Order Regentschap oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 31 Agustus 1830, kemudian penelusuran tentang Piagam Sultan Hamengku Buwono tanggal 2 Jumadilawal 1756 Aj, selanjutkan menetapkan bahwa pada tanggal 10 Nopember 1828 M, Ngawi ditetapkan sebagai daerah Narawita (pelungguh) Bupati Wedono Monco Negoro Wetan. Hingga pada akhirnya ditemukan angka tahun yang lebih tua lagi, yaitu Prasasti Canggu tahun 1280 Saka pada masa pemerintahan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk. Dalam Prasasti tersebut dituliskan bahwa pada tanggal 7 Juli 1358 M, Ngawi ditetapkan sebagai Naditirapradesa (daerah penambangan) dan daerah swatantra. Maka disimpulkan bahwa tanggal 7 Juli 1358 merupakan Hari Jadi Ngawi sepanjang belum diketahui data baru yang lebih tua. Melalui Surat Keputusan nomor : 188.70/34/1986 tanggal 31 Desember 1986 DPRD Kabupaten Dati II Ngawi telah menyetujui tentang penetapan Hari Jadi Ngawi yaitu pada tanggal 7 Juli 1358 M. 

Hari Jadi Kabupaten Ngawi kemudian ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Ngawi No. 04 Tahun 1987 pada tanggal 14 Januari 1987. Di tahun 2022 ini, Kabupaten Ngawi telah genak berusia 664 tahun. Dikutip dari beritabangsa.com, salah satu kegiatan untuk memeriahkan hari jadi Kabupaten Ngawi ke-664, Pemerintah Kabupaten Ngawi bersama dengan Bahana FM Ngawi dan Inspiro.icn menggelar Lomba Video Pendek Mengenal Sejarah Desa di Ngawi, yang nantinya hasil karya itu akan dijadikan arsip Kabupaten Ngawi. Pendaftaran lomba ini akan dibuka mulai 15 – 30 Juni 2022 dan akan diumumkan pemenangnya pada 06 Juli 2022 dengan jumlah total hadiah yang disediakan sejumlah Rp33,5 juta. Ony Anwar Harsono, Bupati Ngawi mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan lomba tersebut. 

09 JULI 2022 - PERINGATAN HARI SATELIT PALAPA
Hari Satelit Palapa diperingati setiap 9 Juli, dimana hari itu merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia atas diluncurkannya Satelit Palapa A1, satelit pertama yang dimiliki bangsa Indonesia. Peluncuran satelit tersebut membuat Indonesia menjadi negara keempat yang telah memiliki satelit sendiri setelah sebelumnya negara Rusia, Kanada, dan Amerika Serikat lebih dulu memiliki satelit sendiri. Indonesia pun kemudian menjadi negara pertama di kawasan Asia Tenggara yang memiliki dan mengoperasikan sendiri satelit komunikasi domestik. Satelit Palapa menjadi sistem komunikasi satelit domestik (SKSD) pertama yang memberikan layanan telepon dan faksimili antarkota di Indonesia, serta menjadi tonggak awal pengembangan komunikasi di Indonesia. Nama "Palapa" diberikan oleh Presiden Soeharto yang terispirasi dari sumpah Mahapatih Gajah Mada, yaitu sumpah Palapa untuk menyatukan seluruh wilayah nusantara.

Berawal dari keinginan menyusun Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD), Soeharto meminta Departemen Perhubungan dan Direktorat Jenderal Komunikasi, Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel, sekarang PT Telkom), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) mencari solusinya. Sebagaimana dikutip dari detik.com, proyek satelit tersebut dirancang oleh perusahaan Hughes Aicraft Company, asal Amerika Serikat dan pembuatannya selesai dalam kutun waktu 17 bulan. Dikutip dari kompas.com, Satelit Palapa A1 diluncurkan dari Cape Canaveral Kennedy Space, Amerika Serikat (AS). Peluncuran di AS dilakukan pada 8 Juli 1976 pukul 19.30. Ada perbedaan waktu sebanyak 11 jam antara Indonesia dan AS. Sehingga, waktu setempat mencatat peluncuran pada 9 Juli 1976 pukul 06.30 WIB. Melansir Harian Kompas, 8 Juli 1976, peluncuran satelit itu dilakukan dengan roket Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bernama Delta 2941. 

Selama peluncuran, roket 3 tingkat dengan 9 roket tambahan itu ada di bawah tanggung jawab NASA. Kemudian, NASA menyerahkan pengawasan kepada stasiun pengendali di Glenwood, New York. Presiden Soeharto beserta Menteri Perhubungan Emil Salim, Menteri Sekretaris Negara Soedharmono, dan pejabat lain menyaksikan peluncuran satelit Palapa melalui Stasiun Pengendali Utama Satelit (SPU) Cibinong di Jalan Narogong, Kembang Kuning, Klapanunggal, Bogor, Jumat, 9 Juli 1976, sejak pukul 06.13 WIB. Setelah roket mengeluarkan Satelit Palapa A1 dan berada pada orbit geostasioner di posisi 83 derajat Bujur Timur atau pada ketinggian 30.500 kilometer pada pukul 07.10 WIB (40 menit setelah peluncuran), terdengar kontak pertama dengan stasiun bumi di SPU Cibinong. Sejak saat itulah, pada 9 Juli diperingati sebagai Hari Satelit Palapa.

09 JULI 2022 - HARI RAYA IDUL ADHA 1443 H
Tanggal 9 Juli 2022 bertepatan dengan tanggal 10 Dzulhijjah 1443 Hijriyah, dimana tanggal tersebut merupakan hari raya bagi umat Islam yairu Hari Raya Idhul Adha atau yang juga dikenal dengan Hari Raya Qurban. Perayaan hari raya Idhul Adha diawali dengan pelaksanaan sholat ied dan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban berupa unta, sapi, domba atau kambing, yang kemudian daging hasil sembelihan tersebut akan dibagikan kepada seluruh masyarakat yang ada di wilayah tempat dilangsungkannya penyembelihan hewan qurban. Idul Adha juga dikenal sebagai 'Lebaran Haji'. Sebab, di saat yang sama, umat Islam dari berbagai penjuru dunia juga tengah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Kata qurban berasal dari bahasa Arab 'qurban' dari akar kata qaraba, yaqrabu, yang berarti pendekatan, sehingga bisa diartikan bahwa berqurban berarti melakukan sesuatu yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dikutip dari republika.co.id, perintah berqurban sendiri terdapat dalam sebuah Hadits, bahwasanya Hasan bin Ali (Cucu Rosulullah) mengatakan, "Rasulullah SAW memerintahkan kami dalam Idain (Idul Fitri dan Idul Adha) agar memakai pakaian terbagus yang kami miliki, memakai minyak wangi terbaik yang kami miliki, dan berqurban pada hari raya Idul Adha dengan binatang qurban termahal dari apa yang kami miliki." (HR. Al-Hakim). Perintah berqurban sendiri berkaitan dengan kisah ketulusan dan totalitas dalam berqurban di dalam mengarungi kehidupan oleh Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail. Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putranya, Ismail. Melalui sebuah mimpi yang merupakan jalan diturunkannya wahyu Allah kepada para Nabinya, Ibrahin diperintahkan untuk menyembelih Putra yang sangat dicintainya tersebut. Melalui perintah tersebut, Allah hendak menguji sejauh mana keta'atan Nabi Ibrahim dan Ismail.

Ibrahim kemudian mendatangi Ismail, menyampaikan perihal perintah tersebut dan meminta pendapatnya. Rupanya, jawaban dari Nabi Ismail sungguh luar biasa. Nabi Ismail justru meminta ayahnya untuk melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya. Ismail berkata demikian, "Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku Insya Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah Allah." (QS. Ash-Shaffat:102). Nabi Ibrahim lantas menangis haru mendengar penuturan anaknya. Ibrahim pun dengan ikhlas dan sungguh-sungguh melaksanakan apa yang Allah perintahkan. Namun ketika ibrahim hendak menyembelih Ismail, Allah lalu menggantinya dengan binatang domba. Dengan demikian, Ibrahim dan Ismail telah berhasil melewati ujian keimanan tersebut. Domba yang menjadi pengganti Nabi Ismail untuk disembelih itu menjadi asal mula melakukan ibadah qurban pada Idul Adha.

11 JULI 2022 - PERINGATAN HARI POPULASI SEDUNIA
Hari Populasi Sedunia, sebagaimana dikutip dari wikipedia.org, merupakan agenda tahunan yang dirayakan pada tanggal 11 Juli setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran mengenai kondisi populasi (jumlah penduduk) dunia. Acara ini diadakan oleh Dewan Pengatur Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1989. Hal ini diinspirasikan oleh ketertarikan bersama dalam Hari 5 Miliar (the Day of Five Billion) pada 11 Juli 1987 yang merupakan hari di mana jumlah penduduk dunia mencapai 5 miliar jiwa. Padatnya populasi dunia, khususnya di suatu negara, tentunya akan menimbulkan berbagai masalah. Pengangguran, kemiskinan, meningkatnya angka kriminalitas, pelayanan kesehatan yang tidak memadai, adalah beberapa contoh masalah sosial yang timbul akibat kepadatan penduduk. Untuk itulah Hari Populasi Dunia diperingati setiap tahunnya agar publik lebih sadar dan peduli dengan populasi dan dampak yang ditimbulkannya.

Sebagaimana dkutip dari tirto.id, peringatan Hari Populasi Sedunia pertama dilaksanakan pada 11 Juli 1990 dan dilakukan oleh lebih dari 90 negara di dunia. Berdasarkan Resolusi 45/216 Desember 1990, Majelis Umum PBB memutuskan untuk terus memperingati Hari Populasi Dunia. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang masalah yang dapat timbul akibat padatnya populasi. Dikutip dari environesia.co.id, populasi Dunia hingga saat ini mencapai angka 7,6 milai populasi manusia dan pada tahun 2050 diperkirakan akan menyentuh angka 10 miliar populasi manusia di Dunia. Indonesia sendiri saat ini menempati posisi ke empat sebagai negara dengan populasi tertinggi di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat. Pada tahun 2050, PBB memprediksi ada sekira 66 persen dari populasi dunia akan tinggal di kota. Tren ini memberikan implikasi yang luas. Populasi tersebut memengaruhi pembangunan ekonomi, lapangan kerja, distribusi pendapatan, kemiskinan dan perlindungan sosial. 

Dikutip dari kompas.com, berdasarkan postingan Worldometers, yaitu situs web yang mengkurasi data-data dari berbagai sumber, memposting narasi pada tangkapan layar pada Juni 2022 yang isinya, "Populasi dunia saat ini adalah 8,0 miliar pada Juni 2022 menurut perkiraan PBB terbaru yang dielaborasi oleh Worldometers. Istilah "Populasi Dunia" mengacu pada populasi manusia (jumlah total manusia yang hidup saat ini) di dunia." Setelah ditelusuri, data tersebut berasal dari dua sumber utama penghitungan populasi manusia di dunia, yaitu berasal dari PBB dan Biro Sensus AS. Pada Kamis 9 Juni 2022, saar dicek pada Dashboard Populasi Dunia PBB, total populasi pada 2022 yakni 7,954 miliar jiwa, dengan perkiraan laju perubahan populasi tahunan sebesar 1 persen pada rentang 2020 hingga 2025.

12 JULI 2022 - PERINGATAN HARI KOPERASI INDONESIA
Setiap tanggal 12 Juli diperingati sebagai Hari Koperasi Nasional (Harkopnas), dimana tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan Kongres Gerakan Koperasi Pertama di Tasikmalaya yang diselenggarakan pada tanggal 12 Juli 1947. Dikutip dari bunghatta.ac.id, hadirnya koperasi di Indonesia diawali pada tanggal 16 Desember 1886. Saat itu, R. Aria Wiraatmadja, Patih Purwokerto, mendirikan Hulp en Spaarbank, sebuah lembaga koperasi yang bertujuan untuk menolong kaum priayi dari lintah darat. Upaya tersebut didukung penuh oleh kalangan pejabat pemerintahan kolonial. Sejak saat itulah, koperasi mulai aktif dioperasikan dan menjadi bagian dari pelaksanaan politik etis. Setelah 22 tahun berjalan, tepatnya pada tahun 1908, perkembangan koperasi sebagai gerakan rakyat mulai muncul. Gerakan tersebut dimotori oleh Boedi Oetomo dan ditandai dengan pendirian koperasi rumah tangga.

Pada tahun 1913, kehidupan berkoperasi di kalangan pedagang dan pengusaha tekstil bumi putra dibangkitkan oleh Syarikat Dagang Islam. Sementara itu, pada tahun 1927 kelompok Studie Club (Persatuan Bangsa Indonesia) memelopori kegiatan gerakan koperasi sebagai wahana pendidikan ekonomi dan nasionalisme kebangsaan. Berbagai gerakan koperasi yang terpencar itu akhirnya berhasil dipersatukan setelah Indonesia merdeka. Tepatnya pada tanggal 12 Juli 1947, masyarakat koperasi menggelar Kongres Gerakan Koperasi Pertama di Tasikmalaya. Kongres tersebut menghasilkan 10 keputusan. Di antaranya yaitu pembentukan sentral Organisasi Koperas Rakyat Indonesia (SOKRI), menetapkan asas gotong royong koperasi, dan menetapkan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi yang harus diperingati setiap tahun.

Sebagaimana dikutip dari tirto.id, Kongres Koperasi Nasional kedua baru bisa dilaksanakan pada 15-17 Juli 1953, atau berselang cukup lama setelah kongres yang pertama. Hal itu disebabkan karena situasi setelah kongres pertama belum stabil seiring terjadinya pergolakan kontra Belanda atau masa perang mempertahankan kemerdekaan (1945-1949). Kondisi mulai membaik setelah penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Indonesia pada akhir Desember 1949. Dalam kongres kedua di Bandung itu, perwakilan koperasi dari hampir seluruh wilayah Indonesia hadir. Muslimin Nasution dalam buku Koperasi: Konsepsi, Pemikiran, dan Peluang Membangun Masa Depan Bangsa (1999) mengungkapkan, kongres ini memutuskan perubahan nama SOKRI menjadi Dewan Koperasi Indonesia (DKI). Kongres Koperasi yang kedua juga menetapkan Mohammad Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia. 

14 JULI 2022 - PERINGATAN HARI REVOLUSI PERANCIS
Revolusi Prancis adalah salah satu revolusi yang paling terkenal di dunia. Dikutip dari ruangguru.com, Revolusi Prancis adalah suatu penanda dan bukti nyata bahwa raja bukanlah pemimpin yang absolut. Kemanusiaan dan persamaan adalah hak semua orang dan penindasan adalah sesuatu yang salah. Revolusi Prancis memiliki dampak yang lebih besar dan hebat daripada revolusi Amerika. Bahkan revolusi ini menyebabkan revolusi di negara lain, seperti misalnya revolusi Rusia, revolusi budak di daerah Karibia, dan masih banyak lagi. Akibat lain yang ditimbulkan adalah berkurang dan menurunnya jumlah feodalisme di dunia. Hal ini terjadi karena feodalisme adalah sesuatu yang kurang disukai rakyat kecil karena ketidakadilannya. Banyak pihak bahkan menyatakan bahwa dampak dari Revolusi Perancis ini masih belum berhenti hingga sekarang, bahkan masih memengaruhi bagaimana dunia sekarang ini.

Berawal dari kekalahan dalam The Seven Year’s War dan kehilangan teritori serta koloni di Amerika, Prancis menunggu kesempatan untuk balas dendam kepada Inggris. Beberapa tahun kemudian, pecahlah revolusi Amerika disertai dengan perang 13 koloni Inggris di Amerika melawan Kerajaan Inggris. Walaupun Prancis ada di pihak pemenang karena membantu 13 koloni Inggris, tetapi perang tersebut membuat perekonomian Prancis hancur. Prancis terlilit hutang dan menyatakan bahwa negerinya telah bangkrut. Hal ini menimbulkan kelaparan dan penderitaan bagi rakyat Prancis. Untuk menutupi kerugian akibat perang, pemerintah mengeluarkan peraturan pembayaran pajak yang dibagi menjadi 3 kelas, yaitu raja dan bangsawan (golongan-1), tuan tanah dan pemuka agama (golongan-2), serta rakyat biasa (golongan-3). Golongan pertama dan kedua tidak diwajibkan untuk membayar pajak, sedangkan golongan ketiga wajib.

Selain membayar pajak kepada negara, warga golongan ke-3 ini juga terkadang harus membayarkan pajak kepada tuan tanah. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial dan ketidakpuasan rakyat, yang mayoritasnya adalah golongan ke-3. Sampai pada Juli 1789, kekacauan merebak, hingga Paris berubah menjadi lautan teror dimana penjarahan, kerusuhan, dan pembakaran terjadi di penjuru kota. Tentara kerajaan diturunkan untuk menenangkan massa, tetapi terjadi penembakan yang melukai beberapa orang. Rakyat yang semakin marah pun mendatangi penjara Bastille pada 14 Juli 1789. Massa mendobrak masuk untuk mengambil persenjataan dan melepaskan mereka yang sedang ditahan. Pembobolan penjara ini seolah adalah simbol runtuhnya kekuasaan raja dan pengambilan kekuasaan oleh rakyat. Rakyat dengan semangat Liberte, Egalite, Fraternite (kebebasan, persamaan, dan persaudaraan) merumuskan pemerintahan baru yang berbentuk republik.

14 JULI 2022 - PERINGATAN HARI PAJAK
Pajak, sebagaimana dikutip dari pajakku.com, merupakan suatu hal yang penting bagi pembangunan suatu negara. Kebutuhan dari negara Indonesia semuanya hampir bersumber dari penerimaan pajak yang dibayarkan oleh masyarakat kepada negara. Di Indonesia pengelolaan pajak dipegang oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Pendeklarasian Hari Pajak ini juga bermula melalui kegelisahan seorang pegawai Direktorat Jenderal Pajak pada saat itu, yaitu Arfan yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Sebagai organisasi yang besar, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) perlu untuk mencetuskan suatu hari monumental, yaitu Hari Pajak. Apabila ditelusuri dalam perjalanan sejarah di negara Indonesia ini, pajak sebetulnya telah ada dan dikenal pada masa Kerajaan Nusantara. Pada saat itu, raja memberlakukan pungutan kepada rakyatnya untuk membiayai seluruh daerah kekuasaan miliknya, rakyat pun memberikan upeti kepada kerajaan.

Pada masa perjuangan kemerdekaan, pembahasan terkait ekonomi dan keuangan dibahas dalam sidang kedua BPUPKI yang dilakukan pada 10-17 Juli 1945, dimana pada tanggal 12 Juli 1945 terdapat sidang Panitia Kecil dengan agenda terkait tiga bahasan, yaitu rapat Panitia Perancang UUD, rapat Bunkakai Keuangan dan Ekonomi, serta rapat Bunkakai Pembelaan. Kata pajak muncul dalam rancangan Undang – Undang Dasar (UUD) kedua yang disampaikan pada 14 Juli 1945. Pada butir kedua Pasal 23 Bab VII Hal Keuangan, disebutkan bahwa “Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan Undang-Undang”. Tulisan tersebut terdapat dalam lampiran arsip rancangan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang merupakan coretan perbaikan dan merupakan coretan asli kata pajak yang pertama kali digunakan. Atas dasar inilah, maka tanggal 14 Juli kemudian dipilih sebagai simbol lahirnya Hari Pajak.

Penetapan tanggal 14 Juli sebagai Hari Pajak dituangkan dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-313/PJ/2017 Tentang Penetapan Hari Pajak. Dikutip dari kompas.id, keputusan soal penetapan Hari Pajak bermula pada September 2017 ketika Arsip Nasional RI membuka secara terbatas dokumentasi dokumen otentik BPUPKI-PPKI koleksi AK Pringgodigdo yang dirampas Belanda ketika masuk Yogyakarta untuk menagkap Bung Karno pada tahun 1946. Penetapan 14 Juli sebagai hari pajak, dinilai akan memberikan legitimasi historis kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai soko guru utama kekuatan negara dan sebab itu oleh para pendiri negara dibicarakan dalam proses lahirnya Republik Indonesia. Selain sebagai pengingat sejarah, peringatan hari Pajak juga dimaksudkan untuk menggugah kesadaran masyarakat Indonesia akan peran penting pajak untuk membangun negara dan mendukung jalannya pemerintahan.

17 JULI 2022 - PERINGATAN HARI INTEGRASI TIMOR TIMUR
Hari Integrasi Timor Timur, sebagaimana dikutip dari idntimes.com, diperingati setiap tahunnya pada tanggal 17 Juli. Tanggal tersebut ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan kondisi saat Timor Timur sepenuhnya menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 17 Juli 1976. Proses integrasi Timor Timor sebelum menjadi bagian wilayah Indonesia cukup panjang, kejadian ini terjadi pada saat Timor Timur masih di bawah pendudukan Portugis. Timor Timur mengalami polemik yang cukup serius pada tahun 1975 dan membuat pemerintahan Indonesia cemas. Soeharto, yang kala itu menjadi presiden khawatir jika Timor Timur akan menjadi negara komunis karena masih dikuasai oleh Portugis. Karena itulah, Soeharto menjalin komunikasi dengan Presiden Amerika Serikat Gerald Rudolph Ford Jr dan Menlu AS, Henry Kissinger di Jakarta. Pertemuan tersebut menghasilkan invasi militer ke Timor Timur dengan nama Operasi Seroja.

Seperti dikutip dari tagar.id, sebelum Operasi Seroja dilakukan, Pemerintah Indonesia sudah melancarkan operasi Intelijen dengan nama samaran Sandi Operasi Komodo di tahun 1974. Untuk mencari info terkait politik Timor Timur yang berpusat di Dili, dan dari hasil penyelidikan terungkap bahwa Fredilin yang memiliki paham komunis dan menginginkan kemerdekaan lebih diminati oleh sebagian besar penduduk Timor Timur. Dalam invasi militer ini Amerika memiliki peran yang sangat penting salah satunya yaitu, memasok sejata untuk militer Indonesia pada saat itu. Kekuatan Fredilin tidak sebanding sehingga pada 7 Desember 1975 Dili sudah bisa dikuasai. Tepatnya pada 17 Juli 1976 Timor Timur sepenuhnya dikuasai dan resmi menjadi bagian dari NKRI sebagai Provinsi ke-27. Setelah itu, proses integrasi Timor Timur masuk ke dalam wilayah Indonesia disahkan melalui UU No. 7 tahun 1976 tentang penyatuan ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat I di Timor Timur.

Part 1  -   Part 2   -   Part 3   -   Part 4

0 Response to "DAFTAR PERINGATAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL BULAN JULI 2022 (PART 2)"

Post a Comment