PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN MENTAL

 
Ditengah pesatnya kemajuan teknologi informasi, menjadikan setiap orang mampu dengan mudah mendapatkan informasi dari masa daja dan dari sumber apapun. Perkembangan smartphone dengan membawa fitur-fitur yang mengagumkan, membuat banyak orang mampu menjangkau dunia yang luas meskipun raganya tak beranjak dari tempat tidur. Smartphone juga telah mengubah pola komunikasi dengan munculnya berbagai aplikasi media sosial yang membuat komunikasi antar manusia dapat terkalin dengan mudah meski berada di tempat yang berjauhan.

Namun, kemajuan teknologi tersebut tak hanya membawa dampak positif saja, akan tetapi juga membawa dampak negatif. Salah satu dampak negatif tersebut adalah terganggunya kesehatan mental. Di beberapa pemberitaan media, kita dapati banyak orang yang mulai kecanduan game online pada masa-masa awal booming smartphone. Beberapa orang yang kecanduan game onlie tersebut menunjukkan perilaku-perilaku tidak normal yang oleh para ahli masuk dalam kategori gangguan mental. Selain game online, komentar-komentar negatif dari netizen di media sosial juga bisa merusak kesehatan mental.

Dikutip dari suara.com, pada tahun 2020 lalu ada sekitar 98 orang anak yang harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Cisarua Bogor Jawa Barat, diketahui anak-anak tersebut menunjukkan perilaku aneh sebagai akibat dari kecanduan (adiksi) bermain gawai atau smartphone termasuk main internet, game online atau bermedia sosial. Sebelum kejadian tersebut, pada 18 Juni 2018, Organisasi Kesehatan Dunia WHO menerbitkan dokumen International Classification of Diseases edisi 11 (ICD-11), di mana tertulis bahwa kecanduan game masuk dalam kategori gangguan mental.
 
kesehatan-mental-anak-anak-kecanduan-game-online-dirawat-di-rsj-www-agniamedia-com
 
Dokumen ICD 11, sebagaimana dikutip dari theconversation.com, merupakan revisi dari dokumen sebelumnya, ICD-10 yang diterbitkan pada tahun 1990. Dokumen ini digunakan oleh para tenaga kesehatan untuk mengkategorisasi berbagai penyakit dan kondisi kesehatan, dari melahirkan seorang bayi (JB20 Single spontaneous delivery), sakit flu (1E32 Influenza, virus not identified), hingga kecanduan game online (6C51 Gaming disorder). Menurut ICD-11, kecanduan game adalah pola perilaku bermain game (online maupun offline, game digital maupun video game) dengan beberapa pertanda berikut: 

  • Tidak dapat mengendalikan keinginan bermain game.
  • Lebih memprioritaskan bermain game dibandingkan minat terhadap kegiatan lainnya.
  • Seseorang terus bermain game meski ada konsekuensi negatif yang jelas terlihat.

Seseorang bisa didiagnosis kecanduan game oleh psikolog atau psikiater bila ia memiliki pola bermain game yang cukup parah hingga berdampak buruk terhadap dirinya pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, pekerjaan, dan hal-hal penting lainnya. Psikolog atau psikiater biasanya baru dapat memberikan diagnosis setelah pola kecanduan game seseorang berlangsung selama setidaknya 12 bulan, walau syarat waktu ini bisa dipersingkat bila dampak buruk bermain game ke kehidupannya sehari-hari sangat terlihat nyata. Selain game online dan bermain gawai / Smartphone, sebenarnya banyak hal yang dianggap biasa, tapi masuk dalam kategori gangguan mental. Dalam klasifikasi ICD-11, ada hal-hal yang dianggap biasa yang masuk sebagai kategori gangguan mental 6C48 seperti gangguan karena penggunaan kafein.

Kesehatan mental yang terganggu, sebagaimana dikutip dari halodoc.com, akan menimbulkan gangguan mental atau penyakit mental, dimana gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan, antara lain depresi, gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis. Beberapa penyakit mental hanya terjadi pada jenis pengidap tertentu, seperti postpartum depression hanya menyerang ibu setelah melahirkan.

Menurut halodoc.com, gangguan mental atau penyakit mental dapat diawali dengan beberapa gejala berikut ini, antara lain:

  • Berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman-teman.
  • Delusi, paranoia, atau halusinasi.
  • Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi.
  • Ketakutan, kekhawatiran, atau perasaan bersalah yang selalu menghantui.
  • Ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari.
  • Marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan.
  • Memiliki pengalaman dan kenangan buruk yang tidak dapat dilupakan.
  • Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.
  • Menarik diri dari orang-orang dan kegiatan sehari-hari.
  • Mendengar suara atau mempercayai sesuatu yang tidak benar.
  • Mengalami nyeri yang tidak dapat dijelaskan.
  • Mengalami perubahan suasana hati drastis yang menyebabkan masalah dalam hubungan dengan orang lain.
  • Merasa bingung, pelupa, marah, tersinggung, cemas, kesal, khawatir, dan takut yang tidak biasa.
  • Merasa sedih, tidak berarti, tidak berdaya, putus asa, atau tanpa harapan.
  • Merokok, minum alkohol lebih dari biasanya, atau bahkan menggunakan narkoba.
  • Perubahan drastis dalam kebiasaan makan, seperti makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.
  • Perubahan gairah seks.
  • Rasa lelah yang signifikan, energi menurun, atau mengalami masalah tidur.
  • Tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti merawat anak atau pergi ke sekolah atau tempat kerja.
  • Tidak mampu memahami situasi dan orang-orang.

Ada banyak hal yang bisa menjadi pemicu terjadinya gangguan kesehatan mental, seperti yang dijelaskan di awal, salah satunya adalah bermain gawai atau game online. Sebenarnya ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab terganggunya kesehatan mental, ada yang berasal dari dalam diri, ada yang berasal dari lingkungan luar, bisa dari konsumsi zat-zat berbahaya, bisa karena cedera atau karena aspek interaksi sosial yang tidak sehat. Beberapa penyebab umum dari gangguan mental, antara lain:

  • Cedera kepala.
  • Faktor genetik atau terdapat riwayat pengidap gangguan mental dalam keluarga.
  • Kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan lainnya.
  • Kekerasan pada anak atau riwayat kekerasan pada masa kanak-kanak.
  • Memiliki kelainan senyawa kimia otak atau gangguan pada otak.
  • Mengalami diskriminasi dan stigma.
  • Mengalami kehilangan atau kematian seseorang yang sangat dekat.
  • Mengalami kerugian sosial, seperti masalah kemiskinan atau utang.
  • Merawat anggota keluarga atau teman yang sakit kronis.
  • Pengangguran, kehilangan pekerjaan, atau tunawisma.
  • Pengaruh zat racun, alkohol, atau obat-obatan yang dapat merusak otak.
  • Stres berat yang dialami dalam waktu yang lama.
  • Terisolasi secara sosial atau merasa kesepian.
  • Tinggal di lingkungan perumahan yang buruk.
  • Trauma signifikan, seperti pertempuran militer, kecelakaan serius, atau kejahatan dan yang pernah dialami.

kesehatan-mental-depresi-obat-dan-lingkungan-sosial-buruk-pemicu-gangguan-mental-www-agniamedia-com

Mengetahui dampak dari gangguan kesehatan mental dan penyebab-penyebabnya membuat kita bisa melakukan upaya pendegahan agar diri kita bisa terhindar dari gangguan kesehatan mental. Dr. Brock Chisholm, sebagaimana dikutip dari jip.or.id, mengatakan ”without mental health there can be no true physical health” yang berarti tanpa kesehatan mental kita gak akan mendapatkan kesehatan fisik yang sebenarnya. Karena kesehatan mental berkaitan dengan kesehatan fisik, seorang dengan mental yang sehat lebih mampu untuk sembuh dari penyakit. Mereka memiliki pandangan positif terhadap dirinya, sehingga mempercepat dalam proses penyembuhan. Kesehatan mental yang baik membuat seseorang berpikir secara baik, ini mengakibatkan fokus dan perhatian mereka pun lebih terarah. 

Dikutip dari alodokter.com, seseorang dapat dikatakan sehat secara mental ketika ia merasa sejahtera, baik secara psikologis, emosional, maupun sosial. Kesehatan mental berpengaruh terhadap bagaimana seseorang berpikir, merasakan, bertindak, membuat keputusan, dan berinteraksi dengan orang lain. Kepekaan dan kesadaran terhadap kesehatan mental tak hanya berlaku pada orang dewasa yang sedang produktif, tetapi juga anak-anak, remaja, bahkan lansia. Orang dengan kesehatan mental yang prima dapat beraktivitas secara produktif dan menggunakan potensi yang dimilikinya dengan maksimal. Ia juga mampu berpikir positif dan jernih ketika dihadapkan dengan berbagai persoalan. Hal ini akan menuntun dirinya menjadi pribadi yang lebih baik dalam menyikapi masalah.
 
kesehatan-mental-aktifitas-positif-upaya-jaga-kesehatan-mental-www-agniamedia-com
 
Agar dapat beraktivitas dan berinteraksi dengan baik dalam masyarakat serta terhindar dari penyakit mental, penting bagi kita untuk senantiasa menjaga kesehatan mental. Sebagaimana dikutip dari alodokter.com, berikut ini adalah panduan umum yang bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan mental:

  • Hargai diri sendiri, misalnya dengan tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
  • Usahakan untuk selalu melihat sisi positif dari suatu masalah.
  • Perlakukan dirimu seperti kamu memperlakukan orang lain yang kamu sayangi.
  • Temukan cara terbaik mengelola stres untuk diri sendiri, misalnya menulis buku harian, berjalan-jalan, dan berbincang.
  • Syukuri segala yang hal dimiliki agar dapat menerima dan mencintai diri sendiri.
  • Terapkan pola hidup yang sehat, seperti konsumsi makanan sehat, olahraga secara rutin, dan istirahat yang cukup.
  • Kembangkan potensi yang kamu miliki atau coba hal-hal baru yang belum pernah dilakukan.
  • Pelihara hubungan yang baik dengan orang lain.
  • Lakukan hal-hal yang membuatmu bahagia.
  • Hindari sikap perfeksionis yang berlebihan.
  • Lakukan meditasi atau teknik mindfulness untuk memusatkan perhatian dan kesadaran.

Alasan kenapa menjaga kesehatan itu penting, sebagaimana dikutip dari satupersen.net, ditemukan fakta dari National Alliance on Mental Illness yang memperkirakan bahwa hampir 1 dari 5 orang dewasa mengalami masalah kesehatan mental setiap tahunnya di Amerika Serikat. National Institute of Mental Health (NIMH), pada tahun 2017 juga melakukan survey dan menemukan bahwa ada sekitar 11,2 juta orang dewasa di AS, atau sekitar 4,5% orang dewasa, memiliki kondisi psikologis yang parah. Ini membuktikan bahwa menjaga kesehatan mental sangat penting. Dengan kesehatan mental yang baik, seseorang akan menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dan dapat bekerja secara produktif.

0 Response to "PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN MENTAL"

Post a Comment