5 JUNI 2022, DIPERINGATI SEBAGAI HARI JADI KOTA BOYOLALI KE-175

 
Boyolali, sebagaimana dikutip dari wikipedia.org, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kabupaten Boyolali terdiri dari 22 kecamatan, 6 kelurahan, dan 261 desa. Pada tahun 2020, jumlah penduduknya mencapai 1.015.713 jiwa dengan luas wilayah 1.015,10 km² dan sebaran penduduk 1.047 jiwa/km². Boyolali terletak di kaki sebelah timur Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang memiliki pemandangan sangat indah dan mempesona, sehingga Boyolali mendapat julukan New Zeeland van Java. Kabupaten Boyolali terkenal dengan usaha pengembangan sapi perah dan penggemukan sapi. Disini anda dapat melihat proses pemerasan susu sapi, meminum susu yang masih segar hasil perasan peternak sapi, sekaligus hasil-hasil olahan susu, seperti keju, yogurt, kerupuk susu, stik susu, dan dodol susu. Dari sini Boyo;a;i dikenal sebagai "Kota Susu".

Nama Boyolali justru muncul dari cerita tutur dari nenek moyang, bukan dari Babad Pengging atau Babad Mataram. Dikutip dari solopos.com, lahirnya nama Boyolali konon tidak lepas dari legenda perjalanan spiritual Ki Ageng Pandan Arang yang tak lain bupati pertama Semarang yang ditunjuk Sultan Demak Bintaro pada abad XVI. Konon, Ki Ageng Pandan Arang pun diutus untuk syiar agama Islam oleh sunan Kalijaga ke Gunung Jabalkat di Tembayat (sekarang Bayat, Klaten). Kala itu, Ki Ageng Pandan Arang ditemani istri dan anaknya yang belum siap meninggalkan kenikmatan duniawi. Selama perjalanan, semakin jauh melangkah, Ki Ageng Pandan Arang semakin jauh meninggalkan istri dan anaknya yang membuntutinya dari belakang. 

Sambil menunggu istri dan anaknya Ki Ageng Pandan Arang memilih beristirahat pada salah satu batu besar. Saat beristirahat itulah, Ki Ageng Pandan Arang berkata, “Bayawis lali wong iki,” yang jika diartikan berarti, “Sudah lupakanlah orang ini.” Karena anak dan istrinya tak kunjung terlihat, Ki Ageng Pandan Arang lantas melanjutkan perjalanannya ke Gunung Jabalkat. Saat istri dan anaknya tiba di sebuah batu besar itu, mereka tak melihat Ki Ageng Pandan Arang. Lantas istri dari Ki Ageng Pandan Arang berkata, “Kyai, bayawis lali. Aku teko ninggal wae,” lalu melanjutkan perjalanannya menyusul Ki Ageng Pandan Arang. Kalimat, “Bayawis lali wong iki,” itu disebut mengilhami lahirnya istilah atau nama Boyolali.

Penetapan Hari Jadi Kabupaten Boyolali sebelumnya telah melalui penelitian oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Penelitian ini didasarkan atas Surat Perjanjian Kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Boyolali dengan dengan UNS pada 11 September 1981. Setelah melakukan penelusuran sejarah, pada 23 Februari 1982, diselenggarakan seminar tentang Sejarah Hari Jadi Kabupaten Daerah Tingkat II Boyolali di Gedung DPRD Boyolali. Dalam seminar ini disimpulkan tanggal 5 Juni 1847 merupakan Hari Jadi Kabupaten Boyolali. Selanjutnya melalui Rapat Paripurna DPRD pada 13 Maret 1982 telah ditetapkan Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Boyolali No. 3/1982 tentang Sejarah dan Hari Jadi Kabupaten Boyolali. Perda tersebut telah diundangkan melalui Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Boyolali pada 22 Maret 1982 No. 5/1982 Seri D No. 3.
 
Dikutip dari solopos.com, Pemerintah Kabupaten Boyolali menyiapkan sejumlah agenda kegiatan untuk menyongsong hari ulang tahun (HUT) ke-175 kabupaten setempat yang jatuh pada 5 Juni 2022. Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Masruri, mengatakan rangkaian peringatan HUT ke-175 Boyolali akan dimulai Kamis 2 Juni 2022. Pada tanggal 2 Juni 2022,  jajaran Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah), yang berjumlah sekitar 170-an orang, akan melakukan ziarah ke makam Sunan Pandanaran di Bayat, Klaten. Kemudian dilanjutkan Niti Tilas di Kali Gede Kridanggo pada hari Sambu 4 Juni 2022 Sore, dalam acara ini akan ada Khataman Al-Qur'an dan drama fragmen.

Kemudian tanggal 5 Juni ada upacara memakai pakaian adat, yang rencananya akan dilaksanakan di Alun-alun Kidul. Setelah upacara dengan memakai pakaian adat, acara akan dilanjutkan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Ratna Negara Boyolali. Akan ada beberapa acara pendukung yang tanggalnya masih dalam diskusi seperti wayangan dengan dalang anak dan dalang senior, lomba olahraga, dan kegiatan lain yang masih direncanakan. Tema HUT ke-175 Boyolali tahun 2022 ini adalah "Melangkah Bersama, Menata Bersama Penuh Totalitas, Menuju Boyolali yang Mandiri, Maju, Adil, dan Sejahtera".
 
Tema hari jadi Kota Boyolali tahun sebelumnya:

  • Hari jadi Kota Boyolali ke-172 tahun 2019, bertepatan dengan tanggal 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri 1440 H
  • Hari jadi Kota Boyolali ke-173 tahun 2020, tidak ada peringatan hari jadi karena kondisi pandemi Covid-19
  • Hari jadi Kota Boyolali ke-174 tahun 2021, tema: “Bangkit Semangat Berjuang di Masa Pandemi, Melangkah dan Menata Bersama Penuh Totalitas (Metal)”

0 Response to "5 JUNI 2022, DIPERINGATI SEBAGAI HARI JADI KOTA BOYOLALI KE-175"

Post a Comment