LAIKA, ANJING PERTAMA YANG KELUAR ANGKASA

 
Pada postingan sebelumnya mimin sudah membahas tentang Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Keluar Angkasa, selanjutnya mimin akan membahas mengenai hewan pertama yang menjadi Astronot, yaitu Laika. Sebelum Yuri Gagarin, manusia pertama mencapai luar angkasa, Laika adalah anjng yang lebih dulu terbang menyusuri Garis Orbit Bumi. Karena itulah, Laika dinobatkan sebagai anjing pertama dan sekaligus hewan pertama yang dikirim keluar angkasa. Misi luar angkasa yang dilakukan ini merupakan bagian dari persaingan antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat. Setelah keberhasilan menerbangkan Sputlink, satelit pertama yang berhasil mencapai ruang angkasa, program Sputlink II direncanakan dengan mengirim makhluk hidup ke luar angkasa, dan Laika yang ditunjuk melaksanakan misi ini. Program Sputlink II ini sekaligus berhasil mengalahkan Amerika Serikat dalam perlombaan misi luar angkasa. 

Program penggunaan anjing untuk misi luar angkasa ini sempat mendapatkan protes oleh media-media Amerika Serikat, mereka mengkritik tindakan Uni Soviet  yang hendak mengirim anjing ke angkasa luar. Menurut laporan Majalah Time di tahun 1957, media menyebut program itu sebagai "Tindakan Barar", bahkan Headline pemberitaan media menyebut program Sputlink ini dengan sebutan "Pupnik, Pooc-nik, Sputput dan Woofnik". Laporan itu juga menyebutkan bahwa komentar paling keras datang dari media Inggris, mereka menuls "Anjing itu akan mati, kita tak bisa menyelamatkannya". Bahkan, kedutaan Soviet di London terpaksa membuat suasana perayaan di kantornya dengan membuat pernyataan "Kami Mencintai Anjing", guna meredam berbagai aksi protes yang ada di Inggris. Sesuai dugaan banyak orang, proyek Sputlink II ini berakhir dengan meledaknya wahana yang membawa Laika, dimana laporan menyebutkan bahwa Laika tewas dengan sangat mengenaskan.

TENTANG LAIKA
Laika sebelumnya adalah seekor anjing liar yang berkeliaran di jalan-jalan di Moskwa. Ilmuwan Soviet memilih hewan jalanan Moskwa karena mereka menganggap bahwa hewan tersebut telah belajar untuk bertahan pada kondisi dingin yang ekstrem dan kelaparan. Laika merupakan anjing jenis bastar betina, berumur sekitar tiga tahun dan memiliki bobot tubuh sebelas pon, ada beberapa sumber yang melaporkan kalau bobot tubuh laika sekitar 13 pon (6 kg). Nama Laika merupakan sebutan dalam bahasa Rusia untuk ras anjing yang mirip dengan anjing Eskimo. Asal usul Laika tidak diketahui dengan jelas, namun secara umum Laika disebut-sebut merupakan bastar anjing eskimo atau anjing Nordik atau mungkin juga keturunan ras terrier. Sebuah majalah Rusia mendeskripsikan Laika sebagai seekor anjing yang bertemperamen apatis, dimana mereka menyatakan bahwa Laika tidak pernah bertengkar dengan anjing lain. Personel Soviet juga memberi beberapa nama dan julukan untuk Laika, di antaranya yaitu Kudryavka (Si Ikal Kecil), Zhuchka (Binatang Kecil), dan Limonchik (Lemon Kecil). 

Pada misi Sputlink II ini, tidak hanya Laika yang dipilih, ada dua anjing lain yang juga ikut dilatih untuk misi ruang angkasa ini, mereka adalah Albina dan Mushka. Namun dari ketiga anjing pilihan tersebut, ilmuwan ruang angkasa Soviet bernama Oleg Gazenko, orang yang bertanggung jawab atas misi ini, kemudian memilih dan melatih Laika untuk misi Sputlink II. Albina sendiri mendapatkan misi terbang dua kali pada tes ketinggian roket, sedangkan Mushka mendapatkan misi untuk menguji instrumentasi serta perangkat penunjang kehidupan. Sebelum peluncuran, salah satu ilmuwan bernama Dr. Vladimir Yazdovsky membawa Laika ke rumahnya untuk bermain dengan anak-anaknya. "Saya ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan untuknya, dia (Laika) memiliki sedikit waktu tersisa untuk hidup", salah satu pernyataan Dr. Vladimir Yazdovsky yang tertulis dalam buku yang mencatat kisah kedokteran antariksa Soviet tersebut.

MISI SPUTLINK II
Misi peluncuran Sputlink merupakan langkah mengejutkan Uni Soviet pada masa pncak perang dingin, misi inipun kemudian menimbulkan perlombaan antariksa dengan Amerika Serikat yang berlangsung hingga kini. Pada misi pertama, yaitu Spitlink I yang merupakan satelit buatan manusia yang pertama diorbitkan. Diluncurkan pada tanggal 4 Oktober 1957 pukul 19:28:34 UTC menggunakan Roket Sputnik (Roket R-7) melalui bandar antariksa Kosmodrom Baykonur yang ada di RSS Kazakhstan, negara agian Uni Soviet. Satelit tanpa awak ini mengorbit dengan kecepatan sekitar 29.000 kilometer per jam dan membutuhkan 96,2 menit untuk menyelesaikan tiap orbitnya. Satelit ini beroperasi selama  21 hari sebelum baterai pemancar habis pada tanggal 26 Oktober 1957. Sputnik 1 terbakar pada tanggal 4 Januari 1958 ketika memasuki atmosfer bumi. Satelit ini tercatat telah menyelesaikan 1440 orbit Bumi dan telah menempuh jarak perjalanan orbit sejauh 70 juta km.

Khawatir Amerika Serikat akan meluncurkan satelit sebelum Uni Soviet, OKB-1, yang merupakan produsen Sputlink I menyarankan pembuatan dan peluncuran satelit baru. Di lain pihak, Nikita Khrushchev, pimpinan Soviet, menginginkan suatu pesawat luar angkasa diluncurkan pada 7 November 1957, bertepatan dengan hari ulang tahun ke-40 Revolusi Bolshevik. Secara khusus Khrushchev ingin para insinyurnya mempersembahkan suatu pertunjukkan antariksa mengagumkan, sebuah misi yang akan mengulangi kejayaan Sputnik I yang menakjubkan dunia dengan kecakapan Uni Soviet. Menurut sumber-sumber dari Rusia, keputusan resmi untuk meluncurkan Sputnik II direncanakan pada tanggal 10 atau 12, sehingga hanya terdapat waktu empat minggu bagi para pekerja untuk merancang dan membangun wahana antariksa. Oleh karena itu, Sputnik II adalah suatu pekerjaan yang dibuat dengan terburu-buru, dengan sebagian besar bagian-bagian wahana antariksa dirakit dari sketsa kasar. 

DESAIN SPUTLINK II
Desain Sputlink II berbentuk kerucut dengan diameter dasar 2 meter dan tinggi 4 meter. Sputnik II memiliki banyak ruangan untuk pemancar radio, sistem telemetri, unit pemrograman, sistem pengendali suhu kabin dan peralatan ilmiah, sementara kabin untuk menempatkan Laika ada di tempat terpisah. Sputlink II dilengkapi dengan sistem pendukung kehidupan yang terdiri dari sebuah generator oksigen dan perangkat untuk menghindari keracunan oksigen serta untuk menyerap karbon dioksida. Sebuah kipas yang dirancang untuk diaktifkan setiap kali suhu kabin melebihi 15 °C (59 °F), ditambahkan untuk menjaga suhu si anjing. Stok makanan dalam bentuk agar-agar diberikan untuk penerbangan tujuh hari, dan anjing itu dilengkapi dengan kantong untuk mengumpulkan sampah. terdapat rantai untuk membatasi gerakan Laika seperti berdiri, duduk, atau berbaring, dan tidak ada ruang untuk berbalik ke kabin. Sebuah elektrokardiogram memantau denyut jantungnya, sementara instrumentasi lainnya mengawasi tingkat respirasi, tekanan arteria maksimum serta gerakan Laika itu sendiri.
 
laika-sebelum-meluncur-ke-ruang-angkasa-telah-melewati-pelatihan-dan-simulasi-agniamedia-com
 
Untuk menyesuaikan terhadap kabin sempit dalam Sputnik II, Laika terlebih dahulu dikurung dalam kandang yang sangat kecil pada jangka waktu hingga 20 hari untuk mendapatkan kondisi Klausterfobik. Ia juga ditempatkan di alat pemutar yang mensimulasikan percepatan peluncuran roket dan ditempatkan di mesin yang mensimulasikan suara-suara dari wahana antariksa. Laika juga  dilatih untuk makan jeli khusus bernutrisi tinggi yang akan menjadi makanan Laika dalam misi tersebut. Sebagai gambaran, ruang kabin yang akan ditempati Laika tak lebih besar dari mesin cuci, dimana saat Laika berada disana, ia tak bisa berputar dan untuk membatasi geraknya Laika diikat, namun meski demikian Laika masih bisa berdiri dan duduk. Semua orang yang terlibat dalam misi ini tahu bahwa Laika tak akan kembali ke Bumi lagi, karena memang satelit Sputlink II yang membawa Laika ini tidak dirancang untuk bisa kembali ke Bumi, jadi sejak awal Laika memang sengaja dikorbankan untuk misi ini.

PELUNCURAN SPUTLINK II BERSAMA LAIKA
Sputnik II diluncurkan ke luar angkasa pada 3 November 1957 oukul 05 menggunakan pendorong Roket R-7. Sputlink II lepas landas dari Kosmodrom Baykonur, Bandar antariksa tertua dan terbesar yang terletak sekitar 200 km di sebelah timur Laut Aral, di tepi utara Syr Darya, dekat kota Tyuratam di bagian timur-selatan negara Rusia. Sebelum meluncur ke angkasa, bulu Laika digosok dengan alkohol berkadar rendah dan yodium diteteskan ke daerah yang akan ditempeli sensor untuk memantau fungsi tubuhnya. Setelah meluncur, pada puncak laju perubahan percepatan, pernapasan Laika meningkat menjadi tiga sampai empat kali dibandingkan sebelum peluncuran. Sensor menunjukkan bahwa detak jantungnya 103 denyut per menit sebelum peluncuran, dan meningkat menjadi 240 denyut per menit pada laju perubahan percepatan awal. 
 
laika-saat-berada-di-dalam-kabin-khusus-sputlink-ii-agniamedia-com
 
Setelah mencapai orbit, moncong Sputnik II berhasil dilepaskan, namun inti "Blok A" tidak terlepas seperti yang direncanakan, sehingga sistem pengendalian suhu tidak beroperasi seperti semestinya. Beberapa isolasi termal terkoyak sehingga meningkatkan suhu kabin menjadi 40 °C (104 °F). Setelah tiga jam dalam keadaan tak berbobot, denyut nadi Laika telah kembali menjadi 102 denyut per menit, tiga kali lebih lama daripada yang terjadi selama tes di darat sebelumnya, yang mengindikasikan tekanan yang sedang dialaminya. Telemetri awal menunjukkan bahwa Laika gelisah, tetapi ia tetap memakan makanannya. Setelah sekitar lima hingga tujuh jam penerbangan, tidak ada tanda-tanda kehidupan lebih lanjut yang diterima dari wahana antariksa. Laika diyakini tewas beberapa jam setelah peluncuran akibat terlalu panasnya suhu, yang kemungkinan disebabkan oleh kegagalan penopang R-7 pusat memisahkan diri dari muatan.

Lebih dari lima bulan kemudian, setelah 2.570 kali mengorbit, Sputnik II hancur bersama dengan Laika saat kembali pulang ke Bumi pada 14 April 1958. Selama bertahun-tahun, Soviet klaim Laika berhasil hidup di hari pertamanya di angkasa. Mereka mengatakan Laika sempat mengelilingi Bumi selama beberapa hari sebelum akhirnya makan makanannya yang beracun dan mati dengan tenang. Namun, pada tahun 2002, salah satu mantan ilmuan yang tergabung dalam misi Dputlink II membocorkan nasib tragis yang dialami Laika. Ia mengatakan bahwa Laika tewas setelah tujuh hari setelah ia megorbit Bumi sebanyak empat kali, dikatakan bahwa kontrol udara rusak, sehingga ruang kabin memanas hingga 40 derajat celsius dan menyebabkan Laika tewas karena dehidrasi.

MONUMEN DAN PERANGKO UNTUK LAIKA
Hasil dari misi yang ditujukan untuk mengukur radiasi matahari dan sinar kosmik itu bukti bahwa makhluk hidup bisa bertahan di angkasa luar. Namun, yang terpenting bagi Uni Soviet adalah mereka menjadi negara pertama yang sukses membuktikan hal itu. Meski demikian, Laika menjadi simbol impian liar bagi manusia untuk berkelana ke luar angkasa. Kurang dari empat tahun setelah Laika, Yuri Gagarin adalah manusia pertama di antariksa dan ia bisa kembali pulang ke Bumi dengan aman. Kepulangan Yuri Gagarin dengan selamat sampai ke Bumi merupakan bukti bahwa misi Laika telah membawa banyak perubahan dan perbaikan di misi antariksa setelahnya. "Mengorbit Bumi sebanyak 9 kali membuat Laika sebagai angkasawan pertama di dunia, dia dikorbankan demi kesuksesan misi luar angkasa di masa depan," ungkap Adilya Kotovskaya seorang Ilmuwan Biologi Rusia seperti diberitakan AFP.
 
laika-sebuah-monumen-dibangun-untuk-mengenang-jasa-laika-di-moskow-rusia-agniamedia-com
 
Pada 11 April 2008, para pejabat Rusia membangun sebuah monumen kecil untuk menghormati Laika. Monumen tersebut dibangun di dekat tempat penelitian militer di Moskwa yang mempersiapkan penerbangan Laika ke ruang angkasa. Monumen itu dibuat dalam bentuk patung dan plakat dan menggambarkan sosok anjing yang berdiri di atas roket. Sosok Laika sebagai hewan pertama yang terbang ke luar angkasa dan kisahnya yang memilukan para pecinta hewan kini tertuang dalam berbagai macam karya, mulai dari video animasi, puisi dan buku anak-anak, hingga lagu serta perangko.  

laika-sebuah perangko-edisi-laika-berjudul-laika-premulcalator-in-cosmos-agniamedia-com

0 Response to "LAIKA, ANJING PERTAMA YANG KELUAR ANGKASA"

Post a Comment