RANGKUMAN PERISTIWA DI TANGGAL 02 OKTOBER

 
02 OKTOBER
DIPERINGATI SEBAGAI HARI TANPA KEKERASAN INTERNASIONAL

Hari Tanpa Kekerasan Internasional, sebagaimana dikutip dari laman tirto.id, diperingati pada 2 Oktober setiap tahunnya. Peringatan Hari Tanpa Kekerasan ini dicetuskan pertama kali oleh penerima nobel perdamaian dari Iran, Shirin Ebadi pada Januari 2004. Hari Tanpa Kekerasan kemudian disepakati dan ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 15 Juni 2007 berdasarkan resolusi A/RES/61/271. Perayaan Hari Tanpa Kekerasan Internasional memupuk harapan terhadap meningkatnya kesadaran perdamaian, toleransi, saling pengertian, dan implementasi kebijakan non-koersi secara global. Penetapan 2 Oktober sebagai Hari Tanpa Kekerasan berdasarkan hari kelahiran Mahatma Gandhi, seorang pemimpin gerakan kemerdekaan India dan pelopor filosofi tanpa kekerasan.

Salah satu pesan Mahatma Gandhi yang terus dikenang hingga sekarang adalah perjuangan "non-kekerasan dapat disebut sebagai kekuatan terbesar yang ada di tangan umat manusia. Kapasitas itu lebih kuat daripada senjata pemusnah paling hebat yang pernah diciptakan manusia," ujar Gandhi, sebagaimana dikutip laman PBB. Filosofi tanpa kekerasan atau ahimsa merupakan ajaran penting dari Hindu, Jainisme, dan Buddha yang diserap Gandhi semasa kecilnya. Gandhi mengadopsi ahimsa sebagai bagian dari landasan perjuangannya di India. Ia menyerukan kepada seluruh masyarakat India agar menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan anti-kekerasan, seperti tidak boleh menyakiti, melukai, hingga membunuh, walaupun kepada musuh perang sekalipun. Secara definitif, prinsip anti kekerasan ini adalah penolakan terhadap segala bentuk kekerasan fisik untuk merealisasikan perubahan sosial. Kekerasan fisik juga haram digunakan untuk kepentingan politik.

Prinsip tanpa kekerasan digunakan Mahatma Gandhi untuk memperjuangkan kemerdekaan India. Gandhi kemudian menjadi sosok inspiratif bagi gerakan anti kekerasan bagi khalayak sipil dan aktivis sosial di seluruh dunia. Filosofi tanpa kekerasan Gandhi ini menginspirasi banyak tokoh dunia, termasuk Martin Luther King Jr., Dalai Lama, Mikhail Gorbachev, Nelson Mandela, Mother Teresa, hingga Lech Walesa. Nelson Mandela bahkan pernah berujar bahwa ide anti kekerasan Gandhi berperan besar mentransformasi Afrika Selatan. "Sistem rasialis apartheid bisa dihapuskan berkat ajaran Gandhi," ujar Mandela. Salah satu keberhasilan perjuangan tanpa kekerasan yang diusung Gandhi adalah pembangkangan sipil besar-besaran terhadap kolonial Inggris, misalnya pada peristiwa Salt March pada 1930. Menurut pendapat Gandhi, melawan kekerasan tidak bisa dilakukan dengan kekerasan juga. Mustahil mencapai masyarakat yang damai dengan jalan kekerasan.

02 OKTOBER
DIPERINGATI SEBAGAI HARI HEWAN TERNAK SEDUNIA

Hari Hewan Ternak Sedunia atau World Day Of Farmed Animals, sebagaimana dikutip dari laman enkosa.com, diperingati setiap tahunnya pada tanggal 2 Oktober. Perlu diketahui bahwa, hewan ternak yang biasa dikonsumsi masyarakat dunia sehari-hari ternyata tidak semuanya disembelih dengan cara yang baik. Menurut informasi, terdapat lebih dari 70 miliar hewan ternak seperti sapi, ayam, babi, kalkun serta hewan ternak lainnya yang dikurung, disembelih, dibius bahkan dimutilasi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Hal tersebut belum termasuk hewan air yang ditangkap serta dijaring di lautan luas hanya agar manusia dapat mengkonsumsi ikan ataupun salad ikan tuna. Sebagai bentuk peringatan akan tragisnya nasib dari hewan di peternakan, maka diperingati lah Hari Hewan Ternak Sedunia atau World Day Of Farmed Animals ini.

Tujuan diperingatinya Hari Hewan Ternak Sedunia (World Day Of Farmed Animals) adalah untuk menghargai hewan-hewan ternak yang telah di sembelih. Sebagai bentuk menghargai hewan-hewan ternak, penting juga untuk mengetahui bagaimana cara menyembelih hewan dengan benar. Dalam ajaran Islam terdapat doa yang harus dibacakan ketika akan menyembelih hewan ternak. Selanjutnya yaitu memperlakukan hewan dengan lembut. Misalnya dengan tidak menghardik, serta merobohkannya dengan baik dan benar. Selain itu, penyembelihan hewan juga disarankan jangan dilakukan dengan sikap kasar sehingga akan menyakiti hewan yang akan disembelih. Perlakuan tersebut juga termasuk ketika kita mengasah alat potong. Usahakan jangan sampai terlihat hewan yang akan disembelih.

Ajara Islam juga mengatur tentang syarat hewan yang akan disembelih, salah satunya hewan yang akan disembelih haruslah sehat secara fisik, tidak cacat, bertanduk patah ataupun bermata juling. Pastikan juga umurnya cukup misalnya untuk sapi atau kerbau pastikan telah berusia 2 tahun dan untuk kambing atau domba berusia 1 tahun. Peringatan Hari Hewan Ternak Sedunia (World Day Of Farmed Animals) tentu menjadi suatu hal yang penting, apalagi di Indonesia daging dari hasil hewan ternak sangat dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan konsumsi sehari-hari.

02 OKTOBER 2019
DIPERINGATI SEBAGAI HARI BATIK NASIONAL

Hari Batik Nasional, sebagaimana dikutip dari laman detik.com, diperingati sejak ditetapkannya batik sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity atau Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi yang berasal dari Indonesia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Penetapan batik Indonesia sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO tersebut dilakukan sejak 2 Oktober 2009. UNESCO menyatakan bahwa batik melambangkan kehidupan manusia mulai awal hingga akhir. Batik merupakan salah satu jenis karya seni rupa yang berkembang di Indonesia. Batik sendiri diprakirakan sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Dalam catatan sejarah, batik telah ditemukan sejak zaman Majapahit dan populer pada akhir abad XVIII atau permulaan abad XI.

Hari Batik Nasional ditetapkan oleh Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2009. Keppres ini diteken pada tanggal 17 November 2009. Pada tanggal 1 Oktober 2019, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menerbitkan Surat Edaran Nomor 003.2/10132/SJ tentang Pemakaian Baju Batik dalam Rangka Hari Batik Nasional 2 Oktober 2019. Surat yang ditandatangani Sekretaris Jenderal Kemendagri, Hadi Prabowo tersebut mengimbau para pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota untuk mengenakan baju batik pada peringatan Hari Batik Nasional.

Dikutip dari kompas.com, perjalanan penting batik Indonesia hingga ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia dimulai pada 3 September 2008, dimana Pemerintah Indonesia mendaftarkan batik dalam jajaran daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Takbenda UNESCO. Lalu, berdasarkan proposal File Nomination Batik Indonesia Reference No. 00170, 2009 yang diajukan ke UNESCO pada 4 September 2008, disebutkan bahwa batik Indonesia berhasil masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Kemudian pada tanggal 9 Januari 2009, pendaftaran batik sebagai Warisan Budaya Takbenda diterima UNESCO secara resmi pada tanggal ini. Ttanggal 1-14 Mei 2009, UNESCO melakukan pengujian di Paris, Perancis terhadap batik yang diajukan sebagai Warisan Budaya Takbenda.

Pada tanggal 30 September 2009, UNESCO mengumumkan masuknya batik Indonesia dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia milik UNESCO. Akhirnya, pada 2 Oktober 2009, UNESCO resmi mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Berdasarkan Konvensi Internasional Perlindungan Warisan Budaya Takbenda Manusia 2003 (Convention for Safeguarding Intangible Culture Heritage Humanity 2003), pasal 2 ayat 2 menjelaskan bahwa Warisan Budaya Takbenda diwujudkan antara lain dalam domain sebagai berikut:

  1. Tradisi dan ekspresi lisan termasuk bahasa sebagai wahana warisan budaya tak benda
  2. Seni pertunjukan
  3. Kebiasaan sosial, adat istiadat masyarakat, ritus (tata cara dalam upacara keagamaan) dan perayaan-perayaan
  4. Pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam semesta
  5. Kemahiran kerajinan tradisional

Dari kelima domain tersebut, batik Indonesia memenuhi tiga domain. Tiga domain tersebut mencakup tradisi dan ekspresi lisan, kebiasaan sosial dan adat istiadat masyarakat ritus dan perayaan-perayaan, serta kemahiran kerajinan tradisional. Diakuinya batik sebagai warisan dunia dari Indonesia membuat kita bertanggung jawab melestarikan batik.

Batik sendiri untuk pertama kalinya diperkenalkan ke pentas dunia, yaitu oleh Presiden Soeharto, saat beliau menghadiri konferensi PBB pada pertengahan tahun 80-an. Sampai saat ini, Istana juga masih menjadikan batik sebagai salah satu cindera mata bagi para tamu kenegaraan. Batik semakin dikenal dalam kancah dunia internasional, saat Indonesia menjadi tuan rumah KTT APEC II di Bogor, Jawa Barat, pada 1994. Pemerintah menyiapkan batik tulis untuk kepala negara yang dibuat dengan corak dan simbol dari negara-negara peserta. Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton hingga Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad juga memakai batik dalam acara tersebut. Alhasil, setiap KTT APEC berikutnya, kepala negara peserta wajib menggunakan pakaian nasional tuan rumah untuk foto bersama. 

Sejarah batik Indonesia bersinggungan langsung dengan perkembangan Kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa.  Pengembangan batik banyak dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram, dan berlanjut pada zaman Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Kesenian membatik telah dikenal sejak Kerajaan Majapahit.Teknik batik diperkirakan telah diketahui sejak dari Mesir kuno atau Sumeria. Teknik tersebut meluas hingga ke Afrika dan Asia.  Hingga awal abad ke-20, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis. Batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I berakhir atau sekitar tahun 1920.

0 Response to "RANGKUMAN PERISTIWA DI TANGGAL 02 OKTOBER"

Post a Comment