TREND TANAMAN HIAS I : JANDA BOLONG

 
Saat ini memiliki dan menanam tanaman hias tengah menjadi trend di kalangan masyarakat Indonesia. Trend tanam menanam ini mulai muncul di masa pandemi Covid-19 melanda Indonesia, dimana kita diharuskan untuk membatasi interaksi sosial dengan pencanangan "di rumah saja". Aktivitas seperti bekerja, sekolah bahkan berbisnis mayoritas dilakukan dari rumah, school from home dan Work from home. Virus Covid-19 yang entah kapan berakhirnya ini kemudian memaksa masyarakat yang lebih dominan beraktivitas dari rumah, mengisi waktunya dengan kegiatan tertentu. Ada yang mengisi dengan kegiatan berolah raga, belajar skill baru, mengasah kemampuan dapur hingga bercocok tanam.

Tanaman hias menjadi pilihan bercocok tanam, selain karena keindahan yang didapatkan saat sudah tumbuh, merawat tanaman hias tergolong lebih mudah dibanding tanaman lain. Memiliki taman kecil di rumah terbukti mampu mengurangi stress dan membuat lingkungan / udara terasa lebih sejuk dan lebih bersih. Banyak pilihan tanaman hias yang bisa ditanam di luar maupun di dalam ruangan, kebanyakan memilih tanaman yang mudah tumbuh dan minim perawatan. Para ahli tanaman menyarankan untuk banyak menanam tanaman yang mampu menyerap radikal bebas dan menjadi tanaman pembersih udara. Meski demikian, tanaman hijau dan yang menghasilkan bunga lebih diminati oleh masyarakat.

Trend tanam menanam dan mengoleksi tanaman ini pada akhirnya menjadi berkah kepada penjual tanaman dan peralatannya. Mimin selalu melihat di beberapa toko tanaman yang sering mimin lewati, setiap harinya selalu ramai pengunjung, mereka mencari bibit tanaman, pot, rak tanaman, media tanam hingga peralatan berkebun dan pupuk. Bahkan di tengah trend tanaman hias ini, ada beberapa tanaman yang harga jualnya bisa tembus puluhan juta. Kondisi ini mengingatkan kita pada saat "gelombang cinta" sedang booming, dimana tanaman yang dulunya murah akhirnya bisa memiliki harga jual yang sangat tinggi hingga tembus ratusan juta per tanamannya. 

Nah, hari ini mimin tidak membahas mengenai harga tanaman, namun akan membagikan tips menanam hingga budidaya beberapa tanaman. Kali ini mimin memilih tanaman yang sedang naik daun dan menjadi icon tanaman hias di era saat ini, namanya Janda Bolong atau bahasa kerennya adalam Monstera. Janda bolong saat ini menjadi tanaman paling populer dan paling laris, bahkan harganya kini melambung tinggi hingga jutaan rupiah. Ciri khasnya yang unik, yaitu daunya yang bolong-bolong dan warnanya yang hijau mengkilat menjadikan tanaman ini sangat diminati untuk dijadikan hiasan di rumah. 

Janda bolong adalah tanaman dari suku Araceae atau talas-talasan, bermarga monstera. Tanaman ini berasal dari daerah tropis Amerika Tengah dan Selatan. Menurut peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menyatakan bahwa keunikan bentuk daunnya inilah yang membuat tanaman ini menjadi primadona, khususnya bagi para penggemar tanaman hias. Ia juga mengatakan bahwa Penyebaran tanaman ini meliputi Belize, Bolivia, Brazil, Columbia, Costa Rica, Ecuador, El Salvador, French Guiana, Guatemala, Guyana, Honduras, Lesser Antiles, Mexico, Nicaragua, Panama, Peru, Suriname, Trinidad & Tobago, Venezuela.

Janda bolong merupakan tumbuhan semi epifit atau tumbuhan yang akarnya tetap sampai tanah, merupakan tanaman merambat, dan biasanya menempel pada tumbuhan lain (membutuhkan inang), serta tumbuh baik pada intensitas cahaya yang rendah. Pada lingkungan dengan kelembaban tinggi, tumbuhan ini dapat berbunga sepanjang tahun, namun umumnya berbunga pertama kali saat usianya mencapai tiga tahunan. Cara menanam dan budidaya atau memperbanyak tanaman hias janda bolong ini relatif mudah, anda yang awam di bidang pertanamanpun bisa melakukannya sendiri di rumah. Bagaimana caranya, yuk kita simak ulasannya di bawah ini.
 
MENANAM JANDA BOLONG
1. Media Tanam
Untuk menanam tanaman janda bolong hal pertama yang harus disiapkan adalah media tanam. Karena termasuk dalam keluaga talas-talasan, itu artinya tanaman ini bisa tumbuh baik di media air. Maka, teknik menanam secara hidroponik bisa menjadi salah satu pilihan media tanam. Hidroponik adalah teknik menanam tanpa menggunakan tanah, dominan menggunakan air yang telah diisi nutrisi pertumbuhan. Tanaman ini juga tumbuh subur dengan media tanam tanah, namun perlu diusahakan agar kondisi tanahnya memiliki porositas tinggi. Kamu bisa menambahkan arang sekam atau pasir untuk membuat media tanam memiliki porositas tinggi.

2. Tempat Menanam
Tempat menanam bisa menggunakan pot, jika diniatkan sebagai tanaman hias. Bisa juga ditanam langsung ke tanah atau menggunakan perangkat hidroponik. Perlu diingat bahwa tanaman janda bolong merupakan tanaman yang merambat, bahkan panjang rambatannya bisa lebih dari 20 meter. Untuk penanaman di tanah, kamu bisa menanamnya di sekitar pohon yang natinya batang pohon tersebut dipakai untuk merambat, atau bisa dibuatkan batang untuk merambat sendiri, atau ditanam di dekat dinding. Jika ditanam di pot, saran mimin, pakailah pot yang ukuran badannya lebih besar dibanding ukuran lehernya (seperti gentong). Sesuaikan ukurannya dengan tanaman janda bolong yang akan kamu tanam.

3. Kebutuhan Sinar Matahari dan Suhu
Seperti yang diuraikan di atas, bahwa tanaman janda bolong merupakan tanaman yang membutuhkan cahaya matahari rendah. Jadi sebaiknya jangan ditempatkan di area yang langsung terkena sinar matahari dalam jangka waktu yang lama. Tempatkan di tempat yang ada peneduknya seperti di teras rumah, di pinggir jendela atau bisa juga diluar rumah dengan memasang paranet untuk mengurangi paparan sinar matahari. Saat siang hari, tanaman ini hanya mampu bertahan pada suhu 21 C sampai 29 C dengan pH 5-7,5. Sedangkan pada malam hari, tanaman hias janda bolong ada baiknya berada di suhu ruangan setidaknya 15 C.

4. Pemupukan dan Pengairan
Tanaman hias seperti janda bolong membutuhkan pupuk terutama saat awal-awal masa tanam. Pemberian pupuk ini tak hanya membuat janda bolong tumbuh dengan subur subur, pupuk juga bisa berfungsi sebagai penangkal segala jenis penyakit pada tanaman. Setelah tanaman telah menunjukkan pertumbuhan yang bagus, kamu bisa mengurangi pemberian pupuk dengan interval waktu sebulan sekali. Selain pemberian pupuk, kamu juga harus sering menyirami janda bolong secara rutin. Air adalah nutrisi penting yang bisa mempengaruhi pertumbuhan janda bolong yang menyukai air. Siram janda bolong sekali atau dua kali dalam sehari, misalnya di pagi hari dan sore hari. Siramlah hingga media tanam terlihat lembab/basah.
 
PERBANYAKAN TANAMAN
Menurut peneliti dari LIPI menyebutkan bahwa budidaya janda bolong bisa dilakukan dengan cara stek batang. Proses budidaya janda bolong bisa dikatakan tidak terlalu rumit. Berikut adalah langkah-langkah perbanyakan tanaman janda bolong, yuk kita simak sama-sama.

  1. Potong batang janda bolong yang masih berdaun, setidaknya dua daun dengan panjang sekitar 10-12 cm.
  2. Kurangi luas permukaan daun yang besar dengan memotongnya menjadi dua bagian, sehingga menyisakan separuh daun saja.
  3. Letakkan dalam wadah yang berisi air. Letakkan janda bolong di tempat teduh. Lalu tunggu sampai muncul akar-akar yang banyak.
  4. Pindahkan ke media tanah yang punya porositas bagus, tanah bisa dicampur dengan arang sekam atau pasir dengan perbansingan tanah dan pasir 50:50.
  5. Beri sinar matahari sedang dan jangan terpapar sinar matahari terlalu lama.
  6. Tanaman janda bolong pertama-tama akan menghasilkan daun muda. Kemudian daunnya berlubang setelah setidaknya 6 bulan hingga satu tahun.

0 Response to "TREND TANAMAN HIAS I : JANDA BOLONG"

Post a Comment