RANGKUMAN PERISTIWA DI TANGGAL 06 DESEMBER

 

 

06 DESEMBER 1823
SULTAN HAMENGKUBUWANA IV MENINGGAL DUNIA
Sri Sultan Hamengkubuwana IV, sebagaimana dikutip dari laman wikipedia.org, adalah raja Kesultanan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1814 - 1822. Raja yang nama aslinya Gusti Raden Mas Ibnu Jarot ini lahir pada tanggal 3 April 1804 dan merupakan putra ke delapan belas Sultan Hamengkubuwana III yang lahir dari permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Kencono. Ia naik tahta menggantikan ayahnya pada usia sepuluh tahun, yaitu tahun 1814, dan Paku Alam I ditunjuk sebagai wali pemerintahannya karena usianya yang masih sangat muda. Setelah cukup umur untuk memegang pemerintahan, Paku Alam I meletakkan jabatan sebagai wali raja pada tanggal 20 Januari 1820. Namun, baru berjalan 2 tahun, Hamengkubuwana IV meninggal dunia secara mendadak pada 6 Desember 1823 saat ia tengah bertamasya. Kematian mendadak ini sempat menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat, banyak yang menduga bahwa ia wafat karena diracun saat tamasya.

06 DESEMBER 1917
PERISTIWA GREAT HALIFAX EXPLOISON
Great Halifax Explosion, sebagaimana dikutip dari blogunik.com, adalah sebuah peristiwa ledakan dahsyat yang terjadi pada 6 Desember 1917 dimana sebuah kapal amunisi meledak di pelabuhan Halifax, Nova Scotia, Kanada yang menyebabkan hampir 2 ribu orang tewas dan sekitar 9 ribu lainnya terluka. Ledakan ini meratakan hampir lebih dari 2,5 kilometer persegi. Ledakan ini merupakan dampak dari tabrakan kapal pemasok Norwegia dengan kapal barang Prancis yang mengangkut bahan peledak berdaya ledak tinggi di jalur sempit antara Halifax, Lembah Bedford di Nova Scotia dan Atlantik. Pelabuhan Halifax sendiri sebagaimana dikutip dari idntimes.com, merupakan pelabuhan yang terletak di pantai Atlantik yang di sebelah baratnya diapit oleh kota Halifax dan Dartmouth. Pelabuhan ini merupakan pusat perdagangan dan industri yang strategis serta menjadi pelabuhan perdagangan dan logistik yang krusial di masa perang, terutama saat Perang Dunia I. 

06 DESEMBER 1928
PEMBANTAIAN MASAL DEMONSTRAN BURUH DI KOLOMBIA
Pada tanggal 6 Desember 1928 merupakan peristiwa kelam yang terjadi di alun-alun Cienaga (Kolombia), dimana ribuan demonstran yang didominasi oleh buruh perkebunan pisang kota Cienaga tewas ditembaki oleh tentara negara tersebut. Sebagaimana dikutip dari laman nusantaranews.co, tragedi yang dikenal sebagai "Pembantaian Pisang" ini berawal dari aksi demonstrasi buruh yang telah berlangsung sejak November 1928 akibat perlakuan tidak adil terhadap para buruh yang perkebunan pisang yang dikelola oleh perusahaan multinasional asal Amerika Serikat, United Fruit Company (UFC). 

 

Upah yang rendah, tak ada jaminan kesehatan dan tak adanya asuransi kecelakaan kerja menjadi alasan utama aksi demonstrasi dan mogok kerja 1500 lebih buruh yang berkumpul di alun-alun Cienaga. Aksi ini kemudian dihalau oleh tentara dan dikatakan kepada mereka untuk membubarkan diri dalam waktu 15 menit, karena tak ada respon, para tentara melalui komando teriakan "Tembak", langsung membantai para buruh yang berkumpul di alun-alun Cienaga hingga menewaskan lebih dari 1000 demonstran. Peristiwa ini didokumentasikan dalam paper berjudul “The worker’s massacre of 1928 in the Magdalena Zona Bananera – Colombia. An unfinished story” yang dipublikasikan pada Desember 2012.