DAFTAR HARI PERINGATAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL DI BULAN DESEMBER

 
Sepanjang tahun, kita akan menemui tangal-tanggal tertentu yang ditetapkan sebagai hari peringatan untuk mengenang suatu peristiwa atau merayakan kembali kesuksesan yang pernah terjadi di masa lalu untuk memunculkan kembali semangat orang-orang di masa lalu kepada generasi penerus di masa sekarang. Peringatan ini bisa berupa hari ulang tahun, peringatan peristiwa sejarah, hari jadi, atau hari peringatan hasil ketetapan bersama yang berlaku baik nasional maupun internasional. 

Peringatan-peringatan ini biasa diisi dengan beberapa kegiatan tertentu, di Indonesia beberapa hari peringatan dirayakan dengan mengadakan upacara, napak tilas, hingga mengadakan pagelaran kesenian atau aksi-aksi yang menarik. Kali ini mimin akan share peringatan-peringatan yang dirayakan di bulan Desember, berikut rinciannya:

01 Desember - Hari AIDS Internasional

Hari AIDS Sedunia, sebagaimana dikutip dari detik.com, dibentuk setelah kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat pada 1988, digagas oleh James Bunn dan Thomas Netter, dua orang anggota World Health Organization (WHO), bertujuan agar masyarakat akan tertarik dengan isu AIDS setelah setahun pasca kampanye Pilpres AS. Sejak itulah tanggal 1 Desember sebagai Hari AIDS Sedunia dan peringatan ini menjadi peringatan kesehatan global yang pertama kali di dunia. Mulai tahun 1996, peringatan Hari AIDS Sedunia diambil alih oleh PBB untuk program pencegahan dan pengedukasian HIV-AIDS. Kampanye AIDS Dunia terdaftar sebagai organisasi nirlaba pada tahun 2004 di Belanda.

02 Desember - Hari Internasional Untuk Penghapusan Perbudakan
Hari Penghapusan Perbudakan Internasional atau International Day for the Abolition of Slavery, sebagaimana dikutip dari laman zenius.net, merupakan hari untuk meningkatkan kesadaran tentang perbudakan dan penghapusan perbudakan. Penetapan 2 Desember sebagai Hari Pengapusan Perbudakan Internasional didasarkan atas resolusi Majelis Umum PBB No. 317 (IV) yang ditetapkan pada tanggal 2 Desember 1949. Melalui resolusi ini PBB berusaha untuk memberantas bentuk-bentuk perbudakan modern, seperti perdagangan manusia, eksploitasi seksual, bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, kawin paksa, dan perekrutan paksa anak untuk digunakan dalam konflik bersenjata. 

Dikutip dari indozone.id, perlu kita tahu bahwa menurut data dari ILO (The International Labour Organisation), 21 juta orang telah menjadi korban kerja paksa dan menghasilkan 150 miliar USD keuntungan ilegal dalam ekonomi swasta setiap tahunnya. UNESCO juga menyatakan bahwa perbudakan di era modern inii telah berevolusi dan memanifestasikan diri dengan cara yang berbeda. Di antaranya seperti praktik kerja paksa, pekerja anak untuk eksploitasi ekonomi, dan perdagangan manusia terutama anak-anak dan perempuan. UNESCO mencatat, diperkirakan 50 juta orang berada dalam perbudakan modern, termasuk 28 juta dalam kerja paksa dan 22 juta dalam pernikahan paksa.

02 Desember - Hari Konvensi Ikan Paus
Hari Konvensi Ikan Paus, sebagaimaa dikutip dari kumparan.com, didasarkan pada Internastional Convention for the Regulation of Whaling (ICRW) atau Konvensi Internasional untuk Peraturan Perburuan Paus yang ditetapkan dan ditandatangani di Washigton D.C pada 2 Desember 1946. Melalui konvensi ini dibentuk juga Komisi Perburuan Paus Internasional atau International Whaling Commission (IWC) yang merupakan sebuah kelompok global yang mengawasi konservasi paus serta kerabatnya di lautan. Kendati demikian, ICW merubah misinya pada 1980-an, yang kini berupaya menjadi mekanisme utama perlindungan semua spesies paus dan sekaligus menangani bahaya yang dapat menimpa populasi paus.

03 Desember - Hari Difabel Internasional
Hari Difabel Internasional, sebagaimana dikutip dari laman womanindonesia.co.id, bertujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan para penyandang disabilitas intelektual. Pada tahun 1983 hingga 1992, The United Nations Decade of Disabled Person diadakan untuk memotivasi pemerintah dan organisasi global guna mengambil langkah untuk meningkatkan aspek kehidupan para difabel di seantero dunia. Peringatan Hari Difabel Internasional ini sudah diproklamasikan sejak tahun 1992 oleh Majelis Umum PBB 47/3.

Pada 3 Desember 2006, PBB menggelar Konvensi Hak- hak Penyandang Disabilitas atau Convention on the Rights of Persons with Disabilities dan tanggal ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Disabilitas Internasional. Pada 18 Desember 2007, Majelis Umum PBB mengubah nama International Day of Disabled Persons menjadi International Day of Person with Disabilites atau kita sebut Hari Difabel Internasional. Nama baru ini pun digunakan sejak 2008 hingga saat ini.

04 Desember - Hari Artileri dan Hari Jadi Korps Artileri TNI AD

Altileri adalah sebutan untuk persenjataan darat yang digunakan untuk melontarkan proyektil jauh, namun istilah Altileri sekarang digunakan untuk menyebut semua jenis senjata darat yang menggunakan mesin-mesin berat seperti meriam atau persenjataan jarak jauh. Peringatan hari Altileri ditetapkan berdasarkan sejarah berdirinya markas Altileri pertama di Indonesia. Sebagaimana dikutip dari laman tirto.id, Letnan Jendral Oerip Soemoohardjo meresmikan Markas Artileri pada tanggal 4 Desember 1945, yang kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Altileri Nasional dan sekaligus diperingati sebagai Hari Jadi Korps Artileri TNI AD (sekarang dikenal sebagai Korps Armed TNI AD) atas diangkatnya Letnan Kolonel R.M Pratikno Suryosumarno menjadi komandan Artileri pertama indonesia pada tanggal 4 Desember 1945.

05 Desember - Hari Relawan Internasional

Sebagaimana dikutip dari merdeka.com, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendirikan Relawan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Volunteers (UNV) sejak tahun 1971. PBB mengadvokasi peran relawan dalam pembangunan, serta diikutsertakan dalam proyek kemanusiaan maupun dalam penjaga perdamaian. Hari Relawan Internasional atau International Volunteer Day diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 17 Desember 1985 melalui resolusi A/RES/40/212. Dalam resolusi tersebut ditetapkan 5 Desember sebagai Hari Internasional Sukarelawan.

05 Desember - Hari Armada Republik Indonesia

Hari Armada Republik Indonesia, sebagaimana dikutip dari laman enkosa.com, sejarahnya berawal dari periode perang kemerdekaan, dimana kala itu Armada yang dimiliki bangsa kita masih berupa kapal-kapal kayu serta perahu yang dilengkapi dengan persenjataan yang sederhana. Meski demikian, dalam masa penugasan untuk mempertahankan kemerdekaan Armada Republik Indonesia telah berhasil melaksanakan berbagai operasi di laut, salah satunya adalah keberhasilan Armada Republik Indonesia dalam sebuah misi penerobosan blokade laut Belanda.

Karena perannya yang sangat penting ini maka kekuatan laut sebagai Armada Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Kasal Nomor A4/2/10 tanggal 14 September 1959, dikukuhkan menjadi Komando Armada Republik Indonesia diresmikan pada tanggal 5 Desember 1959. Setelah penetapannya, akhirnya setiap tanggal 5 Desember selalu diperingati sebagai Hari Armada Republik Indonesia. Saat ini, Armada RI dibagi menjadi dua kawasan wilayah kerja, yaitu Armada RI Kawasan Barat dan Armada RI Kawasan Timur, berdasarkan Surat Keputusan Panglima ABRI Nomor 171/II/1985 pada tanggal 30 Maret 1985.

07 Desember - Hari Penerbangan Sipil Internasional

Peringatan Hari Penerbangan Sipil Internasional, sebagaimana dikutip dari tagar.com, ditetapkan pada tahun 1996, dimana kala itu Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada keputusan Sidang Umum secara resmi mengakui 7 Desember sebagai Hari Penerbangan Sipil Internasional dalam sistem PBB. Pengakuan ini ditunjukan dengan diadopsinya resolusi A/RES/51/33. Peringatan Hari Penerbangan Sipil Internasional sangat erat kaitannya dengan inisiatif yang dihasilkan dari konvensi ICAO tentang Penerbangan Sipil Internasional. Konvensi ICAO sendiri pertama kali ditandatangani oleh 52 negara pada 7 Desember 1944.

Melalui Peringatan Hari Penerbangan Sipil Internasional ini, Majelis Umum PBB mendorong pemerintah, organisasi nasional, regional, dan internasional yang terkait untuk mengambil langkah-langkah tepat dalam merayakan Hari Penerbangan Sipil Internasional. Tujuannya adalah untuk menyadari akan pentingnya penerbangan, terutama perjalanan udara internasional, terhadap perkembangan sosial dan ekonomi dunia. Tak hanya itu, tujuannya juga untuk membantu meningkatkan dan memperkuat kesadaran dunia akan pentingnya penerbangan sipil internasional bagi perkembangan sosial dan ekonomi Negara.
 
09 Desember - Hari Pemberantasan Korupsi Sedunia Internasional
Korupsi, sebagaimana dikutip dari tribunjateng.com, merupakan fenomena sosial, politik, ekonomi kompleks yang mempengaruhi semua negara, dimana tindakan korupsi ini akan memperlambat pembangunan ekonomi dan membuat pemerintahan tidak stabil. Hari Anti Korupsi ditetapkan melalaui Konvensi PBB Melawan Korupsi pada tanggal 31 Oktober 2003 dengan mengadopsi resolusi 58/4 yang salah satu isinya adalah menetapkan 9 Desember sebagai Hari Anti Korupsi Internasional. Seiring dengan penetapan ini , PBB mendesak semua negara dan organisasi integrasi ekonomi regional yang kompeten untuk menandatangani dan meratifikasi Konvensi PBB melawan Korupsi tersebut.

10 Desember - Hari Hak Asasi Manusia Internasional
Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, sebagaimana dikutip dari tirto.id, diperingati setiap tanggal 10 Desember. Sejarah penetapan Hari HAM sedunia pada 10 Desember diawali dengan diadopsinya Deklarasi Hak Asasi Manusia dalam Majelis Umum PBB di tahun 1948. Dua tahun kemudian, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang menetapkan bahwa setiap 10 Desember diperingati sebagai Hari Hak Asasi Manusia. Tujuan dari Deklarasi HAM yaitu untuk menetapkan standar hidup bersama bagi semua orang di seluruh belahan dunia yang menjadi hak setiap individu. Dan, pada gilirannya, deklarasi mendorong semua negara anggota PBB agar bersama-sama berjuang menuju standar hidup yang dimaksud dalam deklarasi bagi rakyat di lingkungan mereka.

12 Desember - Hari Transmigrasi
Istilah transmigrasi, sebagaimana dikutip dari laman kumparan.com, mulanya muncul pada Harian Soeloeh Indonesia, dimana presiden Soekarno pada tahun 1927 mengutarakan masalah transmigrasi. Transmigrasi sendiri tak lepas dari kepentingan pembangunan industrialisasi di luar Jawa, pada tahun 1946 Wakil Presiden Muhammad Hatta kembali mengemukakan perihal transmigrasi dalam Konferensi Ekonomi di Kaliurang, Yogyakarta. Penetapan 12 Desember sebagai Hari Transmigrasi didasarkan pada sejarah, dimana pada 12 Desember 1950 pemerintah Indonesia menyelenggarakan program transmigrasi yang pertama dengan memberangkatkan 25 Kepala Keluarga yang terdiri dari 98 jiwa. Lokasi awal saat itu adalah Lampung dan ke Lubuk Linggau. 

13 Desember - Hari Kesatuan Nasional Nusantara
Hari Sejarah Nasional, sebagaimana dikutip dari laman wikipedia.org, digagas pertama kali sejak tahun 2014 oleh berbagai kalangan masyarakat yang melibatkan asosiasi profesi, unsur pemerintah, komunitas ksejarahan, guru, dosen dan mahasiswa sejarah se-Indonesia dalam kegiatan seminar sejarah nasional. Seminar sejarah nasional pertama diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudayaan dan diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia, pada tanggal 14 sampai 18 Desember tahun 1957 di Yogyakarta. Seminar ini diadakan dengan tujuan untuk mengumpulkan berbagai pendapat dan saran- saran sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun sejarah nasional Indonesia secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Melalui seminar tersebut para sejarawan dan pengamat sejarah terdorong untuk mengadakan ”Kongres Sejarah Nasional” yang pertama yaitu pada tahun 1957. Pada kongres kedua namanya diubah menjadi ”Seminar Nasional Sejarah”, membicarakan mengenai rencana untuk pembuatan sebuah buku sejarah nasional baru dengan harapan dapat dijadikan semacam buku referensi. Tanggal 14 Desember kemudian diperingati sebagai Hari Sejarah Nasional karena pada tanggal tersebut merupakan penyelenggaraan Seminar Sejarah Nasional yang pertama. 

15 Desember - Hari Juang Kartika TNI-AD (Hari Infanteri)
Hari Juang Kartika, sebagaimana dikutip dari kompas.com, pada hakikatnya dilandasi oleh sebuah peristiwa bersejarah dan penting dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Ambarawa. Peristiwa pertempuran tersebut dikenal dengan Palagan Ambarawa dan terjadi selama empat hari pada pertengahan Desember 1945 hingga berakhir pada 15 Desember 1945. 
 
Pertempuran ini terjadi antara batalion TKR (Tentara Keamanan Rakyat) beserta para pemuda pejuang Angkatan Muda dengan para pasukan Sekutu yang dibawa menggunakan Kapal HMS Grenroy milik Inggris di Pelabuhan Semarang. Pertempuran ini akhirnya dimenangkan oleh pasukan TKR yang berhasil memukul mundur Sekutu dari Ambarawa pada tanggal 15 Desember 1945. Pertempuran hebat pasukan TKR yang solid bersama rakyat mengukuhkan peristiwa tersebut dalam pasukan tempur darat utama di TNI Angkatan Darat dan diperingati setiap 15 Desember sebagai Hari Juang Kartika. 

17 Desember - Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Pekerja Seks
The Day To End Violence Against Sex Workers atau Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Pekerja Seks, sebagaimana dikutip dari laman tagar.com, diperingati setiap tanggal 17 Desember setiap tahunnya. Peringatan ini, awalnya ditujukan untuk korban Green River, pembunuh di Seattle Washington, Amerika Serikat (AS) yang kemudian bekermbang menjadi sebuah hari peringatan internasional tahunan. Hari ini diperingati untuk bersama-sama mengorganisasikan penghapusan diskriminasi dan kekerasan terhadap pekerja seks.

Pekerja Seks mengambil peranan penting dalam penanggulangan HIV – AIDS di Indonesia, di satu sisi ada aspek privasi yang merupakan hak warga negara, maka negara harus menjamin perlindungan pekerja seks dari kekerasan. Namun, banyak yang tidak mendukung pekerja seks untuk mendapatkan haknya. Termasuk, kaum feminis yang menolak untuk mendukung hari peringatan ini dan menentang adanya prostitusi.

19 Desember - Hari Bela Negara
Hari Bela Negara yang biasa disingkat dengan sebutan HBN, sebagaimana dikutip dari laman sejarahlengkap.com, merupakan hari peringatan untuk mengenang para pahlawan dan pejuang yang mempertaruhkan nyawanya demi mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Peringatan Hari Bela Negara diadakan untuk memperingati peristiwa deklarasi Pemerintah Darurat RI  pada 19 Desember 1948 yang dilakukan oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara di Sumatera Barat.

Pada tahun 1948 dalam sejarah Hari Bela Negara, ibukota negara RI bertempat di Yogyakarta. Dalam usia kemerdekaan yang masih sangat singkat, belanda melancarkan Agresi Militer ke-2. Pasukan Belanda menyerang dan menggempur Yogyakarta pada 19 Desember 1948 menggunakan pesawat DC-3 Dakota yang menerjunkan pasukannya sehingga ibukota jatuh kedalam kekuasaan Belanda. Keadaan tersebut kemudian memaksa Indonesia membentuk pemerintahan darurat dilakukan untuk menyelamatkan pemerintahan Indonesia agar tetap berdaulat. 

19 Desember - Hari Trikora
Trikora, sebagaimana dikutip dari laman kompas.com, merupakan singkatan dari Tri Komando Rakyat yang yang merupakan salah satu dampak dari dilanggarnya hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) di tahun 1949 oleh Belanda. Dalam KMB disepakati bahwa kedudukan Irian Barat atau yang saat ini dikenal dengan Papua akan ditentukan selambat-lambatnya satu tahun setelah pengakuan kedaulatan. Pada kenyataannya, Belanda tidak menunjukkan itikad untuk menyelesaikan masalah penyerahan Irian Barat.

Hal ini membuat Indonesia bereaksi dan melakukan perjuangan melalui beberapa jalur diplomasi termasuk dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung dan Sidang Umum PBB. Jalan buntu yang dihadapi Indonesia membuat pemerintah dan rakyat juga menempuh jalur konfrontasi seperti pemutusan hubungan konsulat serta diplomatik, dan lahirnya Trikora pada tanggal 14 Desember 1961 pada pembentukan Dewan Pertahanan Nasional. Isi dari Trikora yaitu:
  1. Gagalkan pembentukan Negara boneka Papua Belanda.
  2. Kibarkan sang Merah putih di Irian Barat.
  3. Tanah Air Indonesia bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.

19 Desember - Hari Kerjasama Selatan-Selatan

Kerjasama Selatan-Selatan, sebagaimana dikutip dari laman enkosa.com, merupakan istilah historis yang dipergunakan oleh para pembuat kebijakan serta akademisi untuk menggambarkan pertukaran sumber daya, pengetahuan dan teknologi antara negara-negara berkembang yang dikenal sebagai negara Selatan Global. Terlepas dari hal tersebut, pada tahun 1978 Perserikatan Bangsa-Bangsa akhirnya membentuk Unit untuk Kerjasama Selatan-Selatan untuk mempromosikan perdagangan Selatan-Selatan serta kolaborasi dalam instansi tersebut.

Kerjasama Selatan-Selatan telah sukses mengurangi ketergantungan pada program bantuan negara maju serta negara dalam menciptakan pergeseran keseimbangan kekuatan Internasional. Melalui kerjasama Selatan-Selatan ini pemimpin Amerika Selatan serta Afrika berharap dapat membawa tatanan dunia baru dan melawan dominasi Barat dalam hal sosial, politis dan ekonomi. Di tahun 2012, keseriusan Indonesia dalam Kerjasama Selatan-Selatan ditujukan dengan serangkaian pertemuan yang diselenggarakan oleh Kementerian serta lembaga terkait dengan negara-negara mitra pembangunan.

20 Desember - Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional

Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional, sebagaimana dikutip dari laman tirto.id, sejarah awalnya dimulai setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Setelah mengalami pertempuran panjang dalam mempertahankan kemerdekaan, pada bulan juli 1949 itu, masyarakat masih begitu trauma dan oleh karena itu Kementerian Sosial mengadakan Penyuluhan Sosial bagi tokoh-tokoh masyarakat dan Kursus Bimbingan Sosial bagi Calon Sosiawan atau Pekerja Sosial. Hal itu dilakukan dengan harapan dapat menanggulangi dan mengatasi permasalahan sosial yang sedang terjadi. 

Nilai kesetiakawanan sosial yang telah tumbuh di dalam masyarakat itu kemudian dilestarikan dan diperkokoh dengan dibuatnya Lambang Pekerjaan Sosial dan Kode Etik Sosiawan. Kemudian tanggal 20 Desember dijadikan sebagai Hari Sosial. Hari Sosial pertama kali diperingati pada tanggal 20 Desember 1958 dicetuskan oleh Menteri Sosial, H Moeljadi Djojomartono. Pada 1976 Hari Sosial diganti menjadi Hari Kebaktian Sosial dan pada 20 Desember 1983 Hari Kebaktian kemudian diganti menjadi Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional.

20 Desember - Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional
Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional, sebagaimana dikutip dari laman detik.com, diperingati sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dunia mengenai pentingnya solidaritas. Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional berawal pada 20 Desember 2002, dimana Majelis Umum PBB membentuk Dana Solidaritas Dunia untuk memberantas kemiskinan dan mempromosikan pembangunan manusia dan sosial di negara-negara berkembang. Lalu, pada Februari 2003, Majelis PBB membentuk Dana Solidaritas Dunia sebagai dana perwalian dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Selanjutnya pada tanggal 22 Desember 2005, Majelis Umum PBB mengungkapkan solidaritas sebagai salah satu nilai fundamental dan universal yang harus mendasari hubungan antar bangsa di abad ke-21. Berdasarkan hal tersebut, Majelis Umum PBB memutuskan untuk memproklamasikan tanggal 20 Desember sebagai Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional. Sejak saat itu, 20 Desember diperingati sebagai Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional.

22 Desember - Hari Sosial
Hari sosial, sebagaimana dikutip dari tagar.id, diperingati setiap tanggal 22 Desember sebagai suatu perhatian yang diberikan secara sukarela demi kepentingan umum. Hari sosial tercetus ketika pemerintah meliat semakin beratnya permasalahn sosial yang dialami Indonesia selepas kemerdekaan pada 1945. Pemerintah memahami dibutuhkan sebuah gerakan yang melibatkan seluruh unsur lapisan masyarakat untuk mengatasinya. 

Hari sosial bisa kita rayakan dengan apa saja yang berkaitan langsung dengan orang-orang atau masyarakat. Setiap orang menjabarkannya sesuai kepentingan sosialnya masing-masing. Seperti Brorivai Center yaitu organisasi sosial bertujuan untuk mengembangkan konsep bantuan sosial dan gerakan tanggap sosial. Di dalam hal organisasi, sosial dapat dilihat dalam sistem hubungan antar-individu dan antar-kelompok berdasarkan jenis kegiatan dan pembagian fungsi-fungsinya dengan sesuai untuk menyelesaikan kewajibannya secara bersama dalam masyarakat.

22 Desember - Hari Ibu
Peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember, sebagaimana dikutip dari suara.com, sejarahnya tak lepas dari penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22 - 25 Desember 1928, dan pelaksanaannya beberapa pekan setelah Kongres Pemuda II dihelat. Kongres Perempuan Indonesia I diselenggarakan di Ndalem Joyodipuran (Yogyakarta) dan diikuti oleh sebanyak 600 perempuan dari puluhan perhimpunan wanita, bahkan 600 perempuan ini memiliki latar belakang, suku, agama, budaya, usia dan pekerjaan yang beragam.

Dua tahun usai kongres perempuan pertama digelar, para perempuan di Indonesia menyatakan gerakan wanita sebagai bagian pergerakan nasional. Berdasarkan sejarah tersebut maka hari pertama Kongres Perempuan I digelar yakni pada tanggal 22 Desember 1929 dijadikan acuan bagi pemerintah RI untuk menetapkannya sebagai Hari Ibu. Selanjutnya, Hari Ibu Nasional ini diresmikan oleh Presiden Soekarno dalam Dekrit Presiden RI no 316 tahun 1953.

25 Desember - Hari Raya Natal

Hari Natal atau Christmas Day, sebagaimana dikutip dari tribunnews.com, diperingati setiap tanggal 25 Desember, dimana umat Kristiani meyakini bahwa tanggal tersebut merupakan hari kelahiran Yesus Kristus, Anak Allah. Menurut catatan sejarah, tanggal 25 Desember sebagian besar dikaitkan dengan sejarawan Kristen pertama, Sextus Julius Africanus, sekitar tahun 221 M. Di sisi lain, terdapat pandangan apabila 25 Desember dipilih sebagai tanggal resmi untuk Natal, yang dipercaya oleh para sejarawan bahwa gereja awalnya ingin menghubungkan kelahiran Anak Allah dengan “kelahiran kembali matahari”, yang terjadi setelah titik balik musim dingin. 

Sementara itu, pandangan lain mendasarkan sekitar tanggal 25 Maret sebagai tanggal konsepsi Yesus, pada titik balik musim semi. Kemudian, tanggal 25 Desember akan menjadi tanggal kelahiran Yesus, tepat sembilan bulan kemudian. Lalu, Gereja menetapkan 6 Januari sebagai tanggal pembaptisan Yesus dan tanggal yang tepat untuk Natal. Namun, pada abad ke-9, Natal diamati hanya sebagai hari suci secara minoritas. Kemudian, pada abad Pertengahan, orang Eropa menciptakan beberapa kebiasaan Natal yang dikenal hingga saat ini. Di Strasbourg, terdapat pohon cemara berhiaskan apel muncul di rumah-rumah. Selama abad ke-17 dan ke-18, orang-orang mulai memberikan hadiah sebagai simbol kedatangan orang Majus di Betlehem dengan persembahan untuk bayi Yesus yang baru lahir.

29 Desember - Hari Keanekaragaman Hayati
UNEP (United Nations Environment Programme), sebagaimana dikutip dari laman haloedukasi.com, sebagai badan pengelolaan lingkungan hidup secara global dibawah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) menetapkan tanggal 22 Mei sebagai hari keanekaragaman hayati sedunia. Pada tanggal 11-12 Mei 1992 dilaksanakannya konvensi keanekaragaman hayati, dimana teks kesepakatan keanekaragaman disahkan. Sebenarnya hari keanekaragaman hayati sedunia pertama kali diperingati pada tanggal 29 Desember 1993 berdasarkan ketetapan komite ke-2 majelis umum PBB, namun pada saat itu banyak negara-negara yang mengalami kesulitan untuk bisa melaksanakan atau merayakan hari keanekaragaman hayati sedunia dikarenakan banyaknya hari libur yang berdekatan dengan tanggal tersebut (libur akhir tahun).

Atas hal itulah, kemudian pada bulan Desember 2000 PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) menentukan tanggal 22 Mei sebagai hari keanekaragaman hayati. Keberadaan keanekaragaman hayati merupakan hal yang penting bagi kehidupan di bumi. Keanekaragaman hayati memberikan banyak manfaat bagi keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu keanekaragaman hayati sangat penting dan perlu untuk dilestarikan. Namun pada kenyataannya keanekaragaman hayati sering dieksploitasi oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa memikirkan dampak negatif yang akan terjadi setelahnya.

0 Response to "DAFTAR HARI PERINGATAN NASIONAL DAN INTERNASIONAL DI BULAN DESEMBER"

Post a Comment