10 OKTOBER
PERINGATAN HARI KESEHATAN JIWA SEDUNIA
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (World Mental Health Day), sebagaimana dikutip dari laman wikipedia.org, adalah hari antarbangsa untuk pendidikan kesehatan mental, kesadaran, dan pembelaan dunia melawan stigma sosial. Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dirayakan untuk pertama kalinya pada 10 Oktober 1992 atas prakarsa Wakil Sekretaris Jenderal Richard Hunter dari Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental, sebuah organisasi kesehatan mental dunia dengan anggota dan kontak di lebih dari 150 negara. Hingga tahun 1994, hari ini tidak memiliki tema khusus selain menggalakkan pembelaan kesehatan mental secara umum dan mendidik masyarakat. Pada tahun 1994, Hari Kesehatan Jiwa Sedunia untuk pertama kalinya dirayakan dengan tema atas saran Sekretaris Jenderal Eugene Brody. Temanya adalah “Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia".
PERINGATAN HARI KESEHATAN JIWA SEDUNIA
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (World Mental Health Day), sebagaimana dikutip dari laman wikipedia.org, adalah hari antarbangsa untuk pendidikan kesehatan mental, kesadaran, dan pembelaan dunia melawan stigma sosial. Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dirayakan untuk pertama kalinya pada 10 Oktober 1992 atas prakarsa Wakil Sekretaris Jenderal Richard Hunter dari Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental, sebuah organisasi kesehatan mental dunia dengan anggota dan kontak di lebih dari 150 negara. Hingga tahun 1994, hari ini tidak memiliki tema khusus selain menggalakkan pembelaan kesehatan mental secara umum dan mendidik masyarakat. Pada tahun 1994, Hari Kesehatan Jiwa Sedunia untuk pertama kalinya dirayakan dengan tema atas saran Sekretaris Jenderal Eugene Brody. Temanya adalah “Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia".
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (World Mental Health Day) didukung oleh WHO melalui peningkatan kesadaran mengenai masalah kesehatan mental menggunakan hubungan yang kuat dengan Kementerian Kesehatan dan pertubuhan masyarakat madani di seluruh dunia. WHO juga mendukung pengembangan bahan teknis dan komunikasi. Setiap tanggal 10 Oktober, ribuan pendukung Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (World Mental Health Day) datang untuk merayakan program kesadaran tahunan ini untuk memberikan perhatian pada kesehatan mental dan pengaruhnya yang besar terhadap kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (World Mental Health Day) ini merupakan bagian dari minggu kesadaran di beberapa negara, seperti Minggu Kesehatan Mental di Australia.
Dikutip dari laman detik.com, Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental (WFMH) mengumumkan tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022, yaitu 'Make Mental Health for All a Global Priority'. Artinya, menjadikan kesehatan mental untuk semua sebagai prioritas global. Tema ini bertujuan memberikan kesempatan bagi orang-orang dengan kondisi kesehatan mental, advokat, pemerintah, pengusaha, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama mengakui kemajuan di bidang ini, serta menyuarakan apa yang perlu kita lakukan untuk memastikan Kesehatan dan Kesejahteraan Mental menjadi Prioritas Global. Dikutip dari laman resmi WHO, peringatan ini memberikan kesempatan bagi semua pemangku kepentingan yang menangani masalah kesehatan jiwa untuk membicarakan tentang pekerjaan mereka dan usaha apa lagi yang perlu dilakukan untuk mewujudkan perawatan kesehatan mental bagi semua orang di seluruh dunia.
Sebelumnya pada tahun 2020, sebagaimana dikutip dari kumparan.com, platform berbagi video, yakni TikTok, bekerjasama dengan WHO, Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental (WFMH), dan United for Global Mental Health (United GMH) meluncurkan program "Move for Mental Health: Let's Invest" atau "Bergerak untuk kesehatan mental: Peningkatan investasi dalam kesehatan mental". Pengguna TikTok diajak untuk membagikan konten yang berkaitan dengan pentingnya memperhatikan kesehatan mental melalui tagar #MoveForMentalHealth. Tema yang diusung di tahun 2020 ini menyerukan adanya investasi yang lebih besar untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses perawatan kesehatan mental, khususnya di tengah pandemi COVID-19. Di tahun 2021, tema yang diusung "Mental health care for all: let's make it a reality" artinya "Perawatan Kesehatan Jiwa untuk Semua: Mari Jadikan Kenyataan".
10 OKTOBER
PERINGATAN HARI INTERNASIONAL MENENTANG HUKUMAN MATI
Hari Internasional Menentang Hukuman Mati atau World Day Againts the Death Penalty, sebagaimana dikutip dari laman msn.com, adalah hari untuk memperjuangkan penghapusan hukuman mati di seluruh dunia. Pasalnya, hukuman mati merupakan vonis terberat dan terkejam yang dijatuhkan kepada pelaku kejahatan oleh pengadilan. Bukan cuma pelaku yang mendapatkan dampaknya, tetapi juga keluarga pelaku hingga masyarakat sekitar. Menurut asosiasi anti hukum mati, penjara bagi pelaku yang mendapatkan hukuman mati pun sudah tidak manusiawi. Pasalnya, sering kali hak-hak mereka sebagai manusia terabaikan ketika berada dalam sel. Bahkan, di beberapa negara pun, ada yang mengeksekusi orang yang berusia di bawah 18 tahun hingga orang-orang difabel. Setiap negara punya cara sendiri dalam melaksanakan hukuman mati, seperti dengan kursi listrik, digantung, dipancung, diberi racun, hingga ditembak mati.
Oleh sebab itu, peringatan ini diperlukan untuk mempertimbangkan kembali keputusan hukuman mati yang masih diterapkan di beberapa negara, termasuk Indonesia. Hari Internasional Menentang Hukuman Mati pertama kali diperingati pada 10 Oktober 2003. Pencetus peringatan ini adalah World Coalition Against the Dealth Penalty (WCADP), yaitu organisasi nonpemerintah yang punya tujuan menghapus hukuman mati di seluruh dunia. Organisasi tersebut didirikan oleh seorang pengacara bernama Peter Benenson pada tahun 1961. Kampanye yang digaungkan oleh mereka adalah untuk menegakkan keadilan, menghapus hukuman mati, dan sebagainya. Di Indonesia sendiri, ada organisasi yang serupa, yaitu Amnesty International Indonesia yang beranggotakan beberapa aktivis HAM. Sama seperti WCADP, organisasi ini ikut melawan hukuman mati di Indonesia yang sampai saat ini belum dihilangkan.
Setiap tahun, tema yang diambil untuk memperingati perayaan ini berbeda-beda. Namun, tujuannya sama, yaitu menarik perhatian masyarakat dunia soal pelanggaran hak asasi manusia melalui hukuman mati. Di tahun 2022, tema yang diusung untuk Hari Internasional Menentang Hukuman Mati adalah "Jalan yang Dibalut dengan Siksaan". Artinya, tema ini berpusat pada hubungan antara hukuman mati yang menggunakan penyiksaan yang tak manusiawi dan merendahkan martabat manusia.
0 Response to "RANGKUMAN PERISTIWA DI TANGGAL 10 OKTOBER"
Post a Comment