RANGKUMAN PERISTIWA TANGGAL 17 MEI

 
PERISTIWA NASIONAL
17 MEI 1949 - PROKLAMASI KALIMANTAN
Merupakan sebuah proklamasi yang menyatakan Kalimantan bagian yang tak terpisahkan dari Republik Indonesia sebagai reaksi atas Perjanjian Linggarjati yang menyatakan hanya pulau Jawa yang merupakan wilayah Republik Indonesia. Pada tanggal 7 Januari 1949 bertempat di Durian Rabung, Padang Batung, dibentuk Panitia Persiapan Proklamasi dengan ketua H. Aberani Sulaiman, wakil ketua Gt. Aman, sekretaris Hasnan Basuki, dan beberapa orang lainnya sebagai anggota. Pada tanggal 15 Mei 1949, dilakukan perumusan teks proklamasi di Telaga Langsat. Perumusan di pimpin oleh H. Aberani Sulaiman, dibantu oleh Gt. Aman, Hasnan Basuki, Pangeran Arya, Budi Gawis dan Romansie.

Perumusan selesai pada jam 03.00 pagi hari tanggal 16 Mei 1949, lalu diketik oleh Romansie sebanyak 10 lembar dengan pita warna merah dan huruf kapital semua. Naskah teks proklamasi di bawa Kardi dan H Ramli untuk diantar ke Hasan Basry, pemimpin TNI ALRI DIVISI (A). Kegiatan proklamasi dilaksanakan Mandapai pada tanggal 17 Mei 1949 dengan upacara penaikan bendera merah putih, dimana komandan upacara adalah Ahmad Kusasi, sedangkan penggerek bendera adalah Abbas Basri dan Kardi. Upacara dihadiri masyarakat setempat dan anggota TNI ALRI DIVISI (A). Setelah pembacaan teks proklamasi oleh Hasan Basri dan penaikan bendera merah putih, bendera kembali diturunkan untuk menghindari serangan Belanda.

17 MEI 1950 - IKATAN PENERBIT INDONESIA (IKAPI) BERDIRI
Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) adalah perhimpunan profesi penerbit buku di Indonesia. Ikatan Penerbit Indonesia didirikan sebagai bentuk sumbangan aktif bagi pendidikan dan peningkatan peradaban Indonesia. Dengan demikian, peningkatan literasi nasional menjadi tujuan utamanya. Dalam rangka mencapai tujuannya, Ikatan Penerbit Indonesia menjalankan fungsi sebagai sarana dan pusat komunikasi, informasi, konsultasi, advokasi. Selain itu, Ikatan Penerbit Indonesia juga berfungsi memberikan pelatihan untuk industri penerbitan buku di Indonesia.

Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) didirikan pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, dimana pada masa itu para pendiri negara berusaha menasionalisasikan segala perserikatan, organisasi dan perusahaan asing yang ada di Indonesia. Sutan Takdir Alisjahbana, Mochammad Jusuf Ahmad, dan Ahmad Notosoetardjo menngambil inisiasi untuk menyatukan para penerbit buku yang ada di Indonesia ke dalam satu perhimpunan. Oleh karenanya, dibentuklah Ikatan Penerbit Indonesia pada tanggal 17 Mei 1950. Para pendiri Ikatan Penerbit Indonesia terdiri dari empat belas penerbit.

17 MEI 1980 - PERPUSTAKAAN NASIONAL DIDIRIKAN

Pada tahun 1980, Perpustakaan Nasional didirikan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no. 0164/0/1980 tanggal 17 Mei 1980 yang ditandatangani oleh Dr Daoed Joesoef. Perpustakaan Nasional merupakan hasil integrasi empat perpustakaan yaitu Perpustakaan Museum Nasional, Perpustakaan Sejarah dan Politik, Perpustakaan Wilayah DKI Jakarta dan Bidang Deposit. Pada saat itu, koleksi perpustakaan mencapai 400.000 eksemplar. Pembentukan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia disusul dengan keluarnya Undang-Undang No. 4 Tahun 1990 tentang Wajib Serah Simpan arya Cetak dan Rekam.

Perpustakaan pertama di Indonesia yang tercatat adalah sebuah perpustakaan gereja di Batavia yang sesu ngguhnya telah dirintis sejak tahun 16242. namun akibat berbagai kendala baru dire smikan pada 27 April 1643, bersamaan dengan pengangkatan pendeta Ds (Dominus) Abraham Fierenius sebagai kepalanya. Perpustakaan di Indonesia yang tercatat keberad aannya setelah itu adalah perpustakaan milik Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Perpustakaan ini didirikan pada 24 Ap ril 1778, semasa Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen berdiri atas prakarsa Mr J.C.M. Rademaker, ketua Raad van Indie. 

Pada tahun 1989, secara kelembagaan Perpustakaan Nasional berdiri berdasarkan Keputusan Presiden nomor 11 tahun 1989. Pada pasal 19 dinyatakan bahwa Pusat Pembinaan Perpustakaan, Perpustakaan Nasional Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Perpustakaan Wilayah di Propinsi merupakan satuan organisasi yang melaksanakan fungsi dan tugas perpustakaan nasional. Bila membaca pasal 19 maka dapat ditafsirkan bahwa Perpustakaan Nasional RI merupakan gabungan ketiga lembaga tersebut. Dengan melihat gabungan ketiga lembaga tersebut maka sejarah Perpustakaan Nasional RI dapat dirunut berdasarkan pendekatan kelembagaan.

17 MEI 2002 - PENETAPAN HARI BUKU NASIONAL (HARBUKNAS)
Setiap tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Buku Nasional. Penentuan tanggal tersebut merupakan ide Menteri Pendidikan dari Kabinet Gotong Royong, Prof. Dr. Abdul Malik Fadjar sejak 2002. Hari tersebut bertepatan dengan peringatan pendirian Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) di Jakarta pada 17 Mei 1980. Penetapan Hari Buku Nasional diharapkan mampu memacu minat baca masyarakat Indonesia. Diketahui, kala itu minat baca anak Indonesia tergolong memprihatinkan.

Peringatan Hari Buku Nasional diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya buku. Masyarakat Indonesia dapat menjadikan peringatan Hari Buku Nasional sebagai momentum untuk lebih mengenal perpustakaan dan meningkatkan minat baca buku. Perlu diketahui bahwa rata-rata yang dibaca anak Indonesia per tahunnya hanya 27 halaman. Jauh dari peringkat pertama Finlandia yang membaca 300 halaman dalam 5 hari. Di Indonesia, rata-rata hanya 18 ribu judul buku yang dicetak setiap tahunnya. Jumlah tersebut jauh berbeda dengan negara lainnya, seperti Jepang dengan 40 ribu judul buku per tahun dan China dengan 140 ribu judul per tahun.

17 MEI 2008 - AKTOR SOPHAN SOPHIAAN MENINGGAL DUNIA

Sophan Sophiaan adalah salah satu aktor senior, sutradara dan politikus Indonesia. Ia lahir pada tanggal 26 April 1944 di Makassar, Celebes pada masa pendudukan Jepang. Ayahnya, Manai Sophiaan, adalah politikus terkemuka Indonesia yang pernah menjadi duta besar di Uni Soviet. Sejak tahun 1971, Sophan Sophiaan telah banyak membintangi film layar lebar, seperti Lisa (1971), Si Bongkok (1972), Romi dan Juli (1974), Perempuan Kedua (1990), serta banyak judul film yang lainnya. Selain membintangi film, Sophan Sophiaan juga menjalani profesi sebagai sutradara yang ia mulai pada tahun 1975 melalui film berjudul "Jinak-Jinak Merpati" hingga yag terakhir pada tahun 1994 dengan film berjudul "Sesal" .

Sophan menikah dengan aktris senior Indonesia, Widyawati dan mempunyai dua anak: Roma & Romi. Setelah banyak berkiprah di dunia perfilman, Sophan terjun ke panggung politik dan pernah aktif di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dalam kapasitasnya itu, ia pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI. Salah satu manuver terkenalnya adalah saat mengundurkan diri dari Dewan Perwakilan Rakyat pada awal tahun 2002. Pada tahun 2005, ia turut bergabung dalam mendirikan partai baru yang bernama Partai Demokrasi Pembaruan bersama-sama dengan Laksamana Sukardi, Arifin Panigoro, Roy BB Janis, Sukowaluyo Mintohardjo, Noviantika Nasution, Didi Supriyanto, Tjiandra Wijaya, Postdam Hutasoit dan RO Tambunan.

Sophan meninggal dunia pada 17 Mei 2008 dalam sebuah kecelakaan motor di Ngawi, Jawa Timur sebelah perbatasan dengan Sragen, Jawa Tengah. Kecelakaan terjadi pada hari Sabtu, 17 Mei 2008, dimana saat itu Sophan Sophiaan sedang mengikuti acara touring Jalur Merah Putih 2008, memimpin konvoi melewati Ngawi, Jawa Timur menuju Kota Yogyakarta dalam rangka menyambut 100 tahun Kebangkitan Nasional. Menurut keterangan salah satu peserta konvoi, saat rombongan berada di kawasan hutan Widodaren, Jatim, Sophan Sophiaan terjatuh dari motor Harley-Davidson yang dikendarainya. Ia jatuh ke lubang dan kakinya patah. Kemudian, konvoi motor langsung membawa Sophan Sophiaan ke RS menggunakan ambulans. Dalam perjalanan ke rumah sakit, sekitar pukul 10.00 Sophan mengembuskan nafas terakhirnya. 

17 MEI 2010 - TOKOH PARANORMAL MAMA LAUREN MENINGGAL DUNIA

Mama Lauren atau yang nama aslinya Larentia Pasaribu, adalah orang yang tak asing bagi masyarakat Indonesia, ia dikenal sebagai peramal kontroversial yang sempat menghebohkan Indonesia karena beberapa hasil ramalannya yang benar-benar terjadi. Mama Lauren adlinya berasal dari darata Eropa, ia lahir di Eindhoven pada tanggal 23 Januari 1932 dari pasangan Anna Breche (Ibu) dan Lau Van Hooff (Ayah). Kehidupan Mama Lauren di Indonesia berawal saat tak sengaja ia bertemu dengan Natakusuma, seorang mahasiswa asal Bandung yang menempuh pendidikan di Universitas Leuven, tempatnya menempuh studi. Tak lama kemudian, mereka menikah, dan Mama Lauren diboyong ke tanah air pada 1953, saat itu ia berusia 20 tahun.

Mama Lauren mulai menjalani kehidupan sebagai peramal sejak Natakusuma suaminya mulai memintanya untuk mengasah bakat "penglihatan" yang dimilikinya. Ia juga sempat bertemu dengan seorang peramal terkenal kala itu bernama Pak Rahim yang ikut membantu dalam mengasah kemampuanya tersebut. Pada 1978, saat membantu menerawang sebuah perampokan pabrik di Cibinong, membuat Mama Lauren ditawari pekerjaan sebagai paranormal. Mulai saat itu Ia pun semakin dikenal sebagai peramal dan sering muncul di televisi. Ramalan Mama Lauren bahkan kerap membuat kehebohan. Ramalan kontroversial yang diucapkan Mama Lauren diantaranya terjadinya bencana tsunami Aceh, perceraian Anang dan Krisdayanti, serta ramalan presiden setelah Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan pemimpin muda yang diduga publik adalah Jokowi.

Di akhir bulan November 2005, Mama Lauren mengalami musibah. Tiba-tiba kaki dan tangganya tidak bisa digerakkan. Dan ia pun divonis terkena stroke. Seiring dengan usianya yang bertambah, kesehatan Mama Lauren pun menurun. Di tahun 2010, tepatnya di tanggal 17 Mei, tepat pukul 21.37 WIB, Mama Lauren menghembuskan napas terakhir di usia 78 tahun. Mama Lauren meninggal karena penyakit gangguan jantung dan penyakit paru-paru yang dideritanya. Ia dikebumikan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, pada Selasa siang 18 Mei 2010. Sebelum meninggal ternyata Mama Lauren punya ramalan terakhir. Menurut penerawanganya kondisi lingkungan akan semakin rusak. Karena itu Mama Lauren minta keluarga menyampaikan kepada banyak orang agar menjaga lingkungan. Soalnya, lingkungan akan semakin rusak. Dia juga berpesan kepada para politikus agar jangan serakah-serakah.

0 Response to "RANGKUMAN PERISTIWA TANGGAL 17 MEI"

Post a Comment