MENGGAPAI FINANCIAL FREEDOM (KEBEBASAN KEUANGAN) LEBIH DINI

 
Bicara soal uang, tentu semua orang bakal berfikiran sama yaitu memiliki banyak uang dan disebut sebagai orang kaya. Namun tak banyak orang menyadari bahwa menjadi kaya itu tak melulu soal dompet tebal penuh rupiah, bukan pula soal gaji tinggi di perusahaan bergengsi atau memiliki rumah mewah, mobil mewah, hingga semua yang mewah-mewah. Buktinya banyak yang memiliki gaji besar di perusahaan besar yang akhirnya duitnya habis untuk cicilan dan perawatan kendaraan mewah yang dimilikinya. Banyak pula yang menyandang gelar "orang kaya" yang memiliki tabungan disana sini dalam jumlah besar, akhirnya berakhir miskin karena uangnya habis untuk biaya berobat penyakit komplikasi yang di deritanya.

Percuma punya banyak uang kalau akhirnya harus habis untuk membiayai cicilan dan membiayai gaya hidup mewahnya. Percuma punya kendaraan mewah, terlihat kaya, namun dibalik itu, banyak pengeluaran biaya untuk perawatan dan pajak kendaraan mewah tersebut. Terlebih lagi kalau banyaknya uang yang dimiliki merupakan hasil yang kita dapat ketika kita tetap bekerja, dimana untuk mempertahankan kekayaan, kita harus banting tulang bekerja hingga lembur sampai larut malam, tak pernah libur karena harus mencari uang lagi dan lagi. Hingga pada akhirnya kekayaan itu berakhir ketika pekerjaannya juga berakhir, di PHK, pensun, atau perusahaan tempat kerjanya yang bangkrut. Yang dulu ia bisa dapat banyak uang, kini berakhir hidup tanpa pemasukan.

Jadi percuma ente kaya, kalau kekayaan itu merupakan hasil pertukaran waktu kita dan tenaga kita dengan hasil berupa uang (gaji). Uang memang didapat, tapi waktu harus habis buat bekerja, tenaga juga habis buat bekerja, dan kalau kita sakit dan berhenti bekerja, sudah dipastikan keuanganpun ikut sakit dan berhenti. Kalau konsep kekayaannya seperti ini, kita hanya bisa kaya pada batas waktu tertentu saja, misalnya selama usia kta masih produktif untuk bekerja, setelah itu di masa tua, gelar "orang kaya" kian hari-kian surut dan akhirnya lenyap seiring lenyapnya jumlah rupiah di dalam dompetnya. Gambaran ini cukup bisa menjelaskan bahwa "kekayaan sejati" tidak selalu identik dengan banyaknya uang atau besarnya gaji yang didapat.

"Uang bukanlah segalanya, tapi segala sesuatu selalu butuh uang" 
(Quotes)

Tung Desem Waringin, seorang pengusaha sukses sekaligus motivator ternama Indonesia, dalam bukunya yang berjudul "Financial Revolution", beliau menyampaikan bahwa ada enam tingkatan kondisi keuangan, yaitu:

  1. Pertama, Financial Protection. Ini adalah kondisi dimana keuangan kita mampu mengcover pengeluaran bulanan minimal 2 sampai 24 bulan (2 tahun)
  2. Kedua, Financial Security. Ini adalah kondisi keuangan kita yang mencapai investasi cukup banyak. Hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhan seperti angsuran rumah, biaya makan, listrik atau gas atau air, transportasi, asuransi dan pajak. Hasil investasi kita mampu memenuhi kebutuhan yang telah disebutkan tadi tanpa harus bekerja kembali. "Kecuali anda memilih untuk bekerja"
  3. Ketiga Financial Vitality, adalah kondisi keuangan dimana kita memperoleh hasil cukup banyak dari investasi kita yang risikonya relatif aman. Hasilnya mampu untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak, kebutuhan entertainment, dan membeli baju baru atau barang mewah yang masuk akal.
  4. Keempat, Financial Independent, adalah kondisi dimana kita berhasil memperoleh hasil yang bagus dari investasi kita yang selama ini sudah banyak. Bahkan hasil dari investasi kita sudah mampu memenuhi kebutuhan kita tanpa harus bekerja lagi seumur hidup. "Dengan kata lain, anda bebas untuk tidak bekerja," ujar Tung.
  5. Kelima, Financial Freedom. Kondisi ini adalah keuangan yang mencapai hasil banyak dari  beragam jenis investasi yang banyak. Hasilnya mampu memenuhi kebutuhan hidup dengan gaya yang kita inginkan.
  6. Keenam, Financial Absolute. Suatu kondisi keuangan kita yang memiliki jumlah investasi yang cukup banyak. Hasilnya kita yakini bisa kita lakukan untuk tujuan apapun, apa yang kita inginkan, kemanapun kita inginkan. "Termasuk dengan siapapun yang kita inginkan," tutup Tung.

Dari keenam tingkatan finasial diatas, Financial freedom didefinisikan sebagai kondisi keuangan yang diperoleh dari investasi yang notabene merupakan passive income, dimana kita tak harus bekerja untuk mendapatkan uang tersebut, Tung Desem Waringin biasa menyebutnya, "Bukan kita yang bekerja untuk uang, tapi biarkan uang yang bekerja untuk kita". Tercapainya Financial Freedom ditandai dengan terpenuhinya seluruh kebutuhan hidup dengan uang yang didapatkan dari passive income tersebut. Jadi kebutuhan hidup seperti makan, minum, pajak, tagihan, biaya pendidikan, hingga biaya untuk liburan, bisa tercover oleh dana yang berasal dari passive income. 
 
sri-mulyani-di-negara-maju-asetnya-kerja-keras-orangnya-kerja-biasa-www-agniamedia-com

Financial Freedom berasal dari dua kata, yaitu Financial yang berarti dana atau biaya hidup, dan kata Freedom yang artinya bebas. Artinya kita bisa memiliki uang (Financial), namun disamping itu kita sendiri juga bisa bebas (Freedom), bisa punya waktu untuk keluarga, bisa liburan kemana saja dan kapan saja. Apa tidak kerja?, ya, orang dengan Financial Freedom tidak perlu bekerja lagi, karena aset merekalah yang bekerja, uang merekalah yang bekerja untuk dia. Bagaimana caranya?, orang yang menginginkan Financial Freedom maka dia harus punya aset yang bisa menghasilkan uang, misalnya dengan berinvestasi saham atau dengan memiliki beberapa aset yang menghasilkan uang seperti ruko yang disewakan, kos kosan, apartemen yang disewakan, mobil rental dan lain sebagainya.

"Saya pernah tinggal di Amerika cukup lama, 
trus saya liat, 
ini orang kalau di negara maju tuh seperti apa sih?
Kayaknya, makan paginya sama, kita juga makan pagi. 
Sekolah juga sama, nggak lebih pinter dari kita. 
Negaranya sama aja.
Kenapa kok dia bisa di sebut negara maju? 
Dan kita disebut negara berkembang?
Kalau saya perhatiin sistemnya adalah
 mereka tuh asetnya kerja keras, 
orangnya kerja biasa-biasa aja.
Kalau di Republik kita, orang kerja keras banget, 
asetnya tidur-tidur aja.
So, they this the different
The Economic system, membuat mereka make sure 
bahwa semua aset have to work extremely hard
Nggak ada uang nganggur, nggak ada space nganggur, 
nggak ada barang nganggur, nggak ada capital nganggur
They work very hard, 
sehingga orangnya bisa kerja biasa aja 
dan kemudian dia bisa take vacation
Kalau di Republik kita, kita nggak pernah vacation, 
kerja terus, terus asetnya tidur."

- Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D. -
(Menteri Keuangan Republik Indonesia)

Ketika kita memiliki financial freedom, maka kita akan jauh lebih bisa menentukan pilihan tanpa harus terbebani masalah finansial. Kita tidak lagi perlu bertanya-tanya apakah rekening bank masih cukup untuk membayar tagihan bulanan. Setelah mencapai financial freedom, uang tidak lagi mengontrol keputusan yang akan kita ambil. Selain merasa tenang saat ingin membeli sesuatu, tak masalah keluar uang banyak terhadap barang yang ingin dimiliki, bisa dengan ringan memberi orang lain yang membutuhkan tanpa khawatir kekurangan uang, ada beberapa manfaat lain yang bisa didapat orang-orang dengan Financial Freedom, beberapa diantaranya yaitu:

  • Berkurangnya stres dan kekhawatiran tentang masalah finansial.
  • Kemampuan untuk bepergian dan berlibur tanpa khawatir bagaimana membayarnya.
  • Dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman, daripada terus-menerus mengejar gaji untuk menutupi pengeluaran.
  • Kemampuan mendirikan bisnis atau membantu orang lain

Lalu bagaimana dengan orang-orang yang tak memiliki aset sama sekali, jangankan memiliki ruko yang bisa disewakan, rumah saja masih ngontak dan uang belanja bulanan saja harus dihemat agar cukup untuk hidup karena gaji cuma UMR (Upah Minimum Regional). Orang semacam ini tentu tidak bisa secara langsung bisa mendapatkan Financial Freedom seperti mereka yang sudah memiliki bekal aset yang bisa mereka gunakan untuk mendapatkan passive income. Meski demikian, semua orang dari latar belakang apapun dengan gaji berapapun, tetap bisa mendapatkan Financial Freedom di kemudian hati nanti. Tentunya perlu usaha ekstra diawal untuk membangunnya, dan ada banyak tips-tips yang diberikan para orang sukses dalam hal ini. Apa saja itu, simak terus pembahasannya.

Sebagaimana judul dari artikel ini yaitu "Menggapai Financial Freedom (Kebebasan Keuangan) Lebih Dini", maka kali ini kita akan belajar bagaimana membangun Financial Freedom agar lebih cepat dicapai. Meskipun kalau dibayangkan, perlu modal besar lebih dulu untuk membangun aset yang nantinya bisa menghasilkan passive income, beli saham butuh modal, beli properti untuk disewakan butuh modal, pengen punya kos-kosan perlu dibangun pakai modal, pengen punya bisnis juga buruh modal. Lah trus buat kita yang penghasilan bulanannya aja tidak cukup untuk keburuhan rumah tangga, apa mungkin bisa meraih Financial Freedom, jawabannya adalah bisa. Kok bisa? sudah banyak bukti diluar sana orang-orang yang sukses, dulunya berawal dari orang susah, kuncinya adalah serius membangun mimpi dengan kerja keras.
 
tung-desem-waringin-orang-kaya-itu-duitnya-yang-kerja-bukan-dia-www-agniamedia-com
 
Kembali ke materi awal, untuk menuju Financial Freedom ada hal-hal yang harus kita lakukan, fokus utamanya adalah memiliki passive income dan ini merupakan kunci utama Financial Freedom. Jadi sekalipun anda bekerja ditempat yang memberikan gaji selangit, kalau keuanggan anda masih tidak dibangun dari passive income, maka Financial freedom mustahil untuk dicapai. Ada kondisi-kondisi tertentu yang bisa membuat gaji selangit yang anda dapat saat ini hilang sama sekali, anda sakit hingga tak mampu bekerja lagi, perusahaan bangkrut hingga anda kena PHK, atau dalam kondisi tertentu anda (maaf) meninggal misalnya, kesemua hal tersebut akan menghilangkan penghasilan besar yang selama ini bisa mencukupi kebutuhan anda. Jadi, selama uang masih didapat dari melibatkan diri anda untuk bekerja, Financial freedom akan sulit didapat.

"Mumpung masih muda, 
menunda kesenangan terlebih dahulu
Sabar, jadi jangan tampak kaya di awal awal 
tapi tuanya sengsara
Jadi lebih baik diawal itu disiplin menyisihkan ! 
Terima duit berapapun sisihkan
Terus investasi yang paling menghasilkan, 
yaitu "Investasi Leher Keatas", 
belajarlah segala macam investasi
Orang-orang yang kaya, itu uangnya kerja, 
bukan dia yang kerja
Jadi saya tidak akan pernah bangun ini, 
nggak akan beli mobil Roll Royce
Nggak pernah punya hal-hal yang ini, 
atau keliling duniapun juga nggak.
Sebelum Passive Income saya 
cukup untuk membiayainya."

- Tung Desem Waringin -

Seperti yang sudah mimin utarakan diatas, mendapatkan passive income membutuhkan modal yang tidak sedikit. Hal ini tentu merupakan jalan yang sulit bagi mereka yang keuangannya mepet pet pet, sehingga menyisihkan uang untuk membangun passive income terasa begitu mustahil. Sebagaimana dikutip dari situs ekrut.com, sebelum mencapai keadaan financial freedom, umumnya orang-orang akan melewati beberapa tahapanan dalam keadaaan keuangannya seperti: 

  1. Dependence. Ini tahap ketika anda masih belum memiliki penghasilan dan bergantung penuh pada orang lain
  2. Solvency. Di tahap ini anda mulai dapat memenuhi pengeluaran anda sendiri, namun terkadang anda masih membutuhkan bantuan dari orang misalnya dalam bentuk pinjaman untuk memenuhi pengeluaran tersebut.
  3. Stability. Pada tahap ini anda sudah dapat memenuhi kebutuhan sendiri, melunasi beberapa hutang, menekan pengeluaran dan mulai dapat menabung. Meski begitu, masih ada kemungkinan anda tetap mengambil pinjaman karena pengeluaran yang lebih besar dari pemasukan
  4. Debt freedom. Pada titik ini kamu telah mampu menyisihkan uang untuk dana darurat karena telah melunasi sebagian besar utang kamu. Kamu tidak lagi hanya memiliki cukup uang untuk bertahan hidup, namun juga berhasil memperbaiki keadaan keuangan menjadi lebih baik.
  5. Financial security. Pada tahap ini Anda sudah mulai memasukkan dana untuk investasi berharga yang dapat menghasilkan pengembalian jangka pendek, menengah dan panjang. Anda pun mulai menikmati keuntungan dari investasi yang Anda lakukan tersebut.
  6. Financial independence. Pada tahap ini Anda terus melakukan investasi jangka panjang secara solid hingga  suatu titik pendapatan dari investasi saja bahkan sudah cukup untuk menutupi kebutuhan gaya hidup yang Anda jalani saat ini.
  7. Financial freedom. Ini adalah kondisi dimana kondisi keuangan Anda sudah lebih dari cukup untuk memenuhi gaya hidup yang Anda inginkan.

Nah, dari tahapan-tahapan yang dijelaskan diatas, sekarang anda bisa mengukur diri anda, sudah berada di tahap yang mana?, contohnya bagi anda yang sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, posisi anda bisa di tahap ke 2, 3 atau 4, tinggal dilihat apakah anda masih berhutang atau sudah bisa menyisihkan uang untuk ditabung. Dari melihat gambaran tadi, kita akhirnya bisa menargetkan diri menuju ke tahapan selanjutnya, dan membuat langkah-langkah untuk bisa mencapai tahapan tersebut. Sebagaimana dikutip dari situs pintek.id ada beberapa langkah yang bisa Anda mulai terapkan untuk mencapai Financial Freedom (kebebasan finansial), diantaranya yaitu:

1. Memahami Kondisi Keuangan
Sebetulnya, tidak penting berapapun uang yang Anda miliki saat ini dan berapa penghasilan yang diperoleh setiap bulannya. Sebab, kebebasan finansial tidak diukur dari seberapa besar penghasilan Anda, tapi dilihat dari apakah penghasilan yang Anda miliki saat ini bisa membiayai segala kebutuhan. Oleh karena itu, pahamilah kondisi keuangan Anda dari sekarang seperti berapa besar jumlah pemasukan dan berapa besar pula jumlah pengeluarannya. Anda juga bisa melihat, apakah pemasukan sudah lebih besar dari pengeluaran, ataukan malah sebaliknya, dengan begitu Anda bisa mulai melakukan pengontrolan pengeluaran.

Selain itu, perkirakan juga apakah pendapatan Anda sudah bisa mencukupi seluruh pengeluaran yang Anda miliki saat ini. Selain itu, Anda juga bisa mengetahui berapa banyak kebutuhan yang harus Anda penuhi dalam sebulan beserta rincian biayanya, anda bisa melakukan pencatatan atau pembukuan sederhana untuk melihat nominal yang harus anda keluarkan tiap bulannya. Cara tersebut dilakukan agar anda bisa mengatur keuangan kembali kalau-kalau ternyata banyak pengeluaran yang kurang perlu dan justru membebani pengeluaran bulanan. Dengan begitu, Anda bisa menentukan tujuan finansial untuk ke depannya, salah satunya adalah mempersiapkan dana pendidikan anak atau memulai berinvestasi.

Selanjutnya, setelah mengetahui kondiri keuangan, cara mencapai financial freedom adalah dengan menentukan tujuan kebebasan finansial seperti apa yang ingin dicapai. Dengan menentukan arti dan tujuan kebebasan finansial sendiri, Anda dapat lebih mudah menyususn rencana yang tepat dan menggunakan cara yang tepat untuk mencapainya. Oleh karena itu, penting juga bagi Anda untuk menentukan tujuan kebebasan finansial dan rentang waktu yang Anda butuhkan secara spesifik. 

2. Belajar Mengelola Keuangan
Jika pengeluaran lebih besar dibanding pendapatan, maka Anda tidak bisa mencapai kebebasan finansial apalagi jika Anda memiliki sifat konsumtif dan sering membeli barang-barang mewah hanya untuk memenuhi tuntun gaya hidup yang sebenarnya tidak perlu. Nah, untuk meraih kebebasan finansial maka Anda harus mulai belajar menghemat dan menyusun anggaran keuangan dengan bijak. Dengan menyusun anggaran pengeluaran, Anda akan dapat mengetahui apa saja kebutuhan yang penting dan dibutuhkan serta bisa mengontrol agar pengeluatan tidak melebihi budget anggaran yang telah ditentukan.

Anda bisa mulai menyusun anggaran dari yang paling penting kebih dulu dan juga dipilah dari yang paling dibutuhkan terlebih dulu. Contohnya seperti membayar cicilan, jika Anda masih memiliki beban cicilan bulanan, kemudian penuhi tagihan bilanan seperti air, listrik dan lain sebagainya, lalu penuhi juga kebutuhan pokok dan jika sudah, Anda juga harus berupaya menge-rem kebutuhan-kebutuhan diluar kebutuhan pokok untuk dikesampingkan lebih dulu. Dengan begitu, pengeluaran jadi lebih bisa diatur dan kondisi keuangan bisa tetap stabil, atau jika ada sisa lebih Anda bisa mulai berinvestasi.
Pastikan juga bahwa Anda setidaknya bisa melakukan beberapa hal penting dibawah ini:
  • Menghindari pengeluaran yang melebihi penghasilan
  • Menghemat pengeluaran di beberapa pos keuangan yang dirasa tidak penting
  • Memastikan bahwa kamu sudah menyisihkan pendapatan untuk dana darurat dan tabungan pensiun

3. Mencari Sumber Penghasilan Tambahan
Mumpung usia masih muda, Anda bisa mulai mencari sumber penghasilan tambahan, seperti menjadi freelance, membuka bisnis kecil-kecilan maupun menjual barang yang sudah tidak terpakai. Banyak peluang yang bisa anda dapat di jaman digitas saat ini, Anda bisa mulai berbisnis dengan menjadi reseller atau dropshipper dimana Anda tidak membutuhkan banyak modal. Pastikan juga, usaha tambahan tersebut tidak mengganggu pekerjaan utama yang tengah Anda jalani saat ini. Semakin banyak uang yang bisa Anda dapatkan, maka semakin cepat juga Anda akan mencapai Finansial Freedom (kebebasan finansial).

4. Berinvestasi
Saat ini, nilai uang yang Anda miliki tidak akan sama dalam lima tahun ke depan. Hal itu disebabkan oleh adanya inflasi yang terjadi. Jika menyimpan uang di bank, maka nilainya akan berkurang karena potongan pajak, inflasi hingga biaya administrasi. 

Beda halnya jika Anda berinvestasi, karena uang tersebut nilainya akan terus bertambah. Maka dari itu, jangan sampai membiarkan uang Anda berada di dalam tabungan secara terus-menerus. Anda bisa memilih beberapa instrumen investasi, seperti saham, emas, P2P lending, dan properti. Tentunya, setiap instrumen investasi memiliki risiko tersendiri. Dengan begitu, Anda bisa mempelajarinya terlebih dahulu sebelum berinvestasi.

5. Terapkan Pola Hidup yang Sederhana
Cara financial freedom yang harus dilakukan adalah menerapkan gaya hidup yang sederhana. Umumnya, seseorang yang menerapkan pola hidup sederhana akan mencapai kebebasan finansial lebih cepat. Ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan jika menerapkan gaya hidup sederhana. Nantinya, uang yang Anda miliki tidak habis begitu saja karena gaya hidup yang terlalu tinggi.

Pilihan gaya hidup seseorang dapat memengaruhi pencapaian financial freedom. Jika kamu terbiasa menerapkan pola hidup sederhana maka akan lebih banyak uang yang dapat kamu alihkan untuk ditabung atau diinvestasikan. Menerapkan pola hidup sederhana berarti menekan keinginan terhadap barang-barang mahal. 

Bagi sebagian orang yang sudah menerapkan pola hidup sederhana bahkan merasa tidak memerlukan barang-barang mahal. Mereka cenderung lebih memilih barang berdasarkan fungsi atau kegunaannya. Mereka akan selalu memilih opsi yang mengeluarkan paling sedikit uang. Menerapkan pola hidup sederhana dapat membuat kamu lebih cepat mencapai financial freedom karena kamu mampu mengalokasikan uang untuk sesuatu yang lebih menjanjikan di masa depan.

6. Segera Melunasi Utang
Hutang adalah kendala yang kerap dialami banyak orang untuk mencapai kebebasan finansial. Itu sebabnya, pastikan kamu mulai memasukkan pembayaran hutang ke dalam perhitungan anggaran dan pengeluaranmu. Bila kamu memiliki cukup banyak hutang, maka pertimbangkanlah untuk melunasi hutang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu.  Dengan mulai melunasi segala hutang yang menumpuk maka kamu jadi terbantu untuk membentuk fondasi yang tepat dalam membangun keadaan finansial yang lebih baik. 

7. Bedakan Tabungan dan Dana Darurat
Selain mengatur keuangan per bulannya, Anda juga harus membedakan antara tabungan dan dana darurat. Tabungan merupakan uang yang Anda simpan untuk jangka panjang. Sedangkan untuk dana darurat, dana yang sengaja dialokasikan untuk pengeluaran tak terduga, seperti berobat dan service kendaraan. Jika tidak bisa membedakannya, maka tabungan Anda kan sia-sia.

8. Atur Penggunaan Kartu Kredit
Bagi Anda yang memiliki kartu kredit, apakah sudah mengontrol pengeluaran dan pembayaran cicilannya? Seperti yang diketahui, kartu kredit harus digunakan dengan bijak dan sesuai kebutuhan. Supaya lebih teratur lagi, sebaiknya Anda menggunakan uang cash atau kartu debit untuk membeli sesuatu. Jangan sampai Anda ketergantungan menggunakan kartu kredit.

9. Mengembangkan Potensi Diri
Apapun jenis pekerjaan yang Anda lakukan, maka jalanilah dengan sepenuh hati. Jika bekerja dengan sungguh-sungguh, maka hal itu akan membawa Anda pada kebebasan finansial. Kebebasan finansial bukanlah soal menjadi kaya raya, tetapi lebih kepada memudahkan kehidupan. Saat Anda mengembangkan potensi diri, prospek karir akan lebih menjanjikan. Misalnya, Anda bekerja keras untuk mengembangkan diri, nantinya akan mendapatkan posisi karyawan yang lebih baik. Dengan begitu, penghasilan Anda lebih meningkat.

Anda juga bisa mengembangkan diri dengan memperkaya pengetahuan finansial. Semakin banyak pengetahuan tentang keuangan yang kamu miliki, semakin mudah kamu membuat keputusan terhadap pengelolaan uang. Karena itu jangan lupa untuk terus memperkaya pengetahuan tentang keuangan dari berita, buku, podcast, seminar, internet dan sumber informasi lainnya.  Pengetahuan tentang finansial juga bisa Anda terapkan untuk mengatur keuangan Anda sendiri. 

10. Bersabar
Hal terakhir yang harus dilakukan adalah bersabar, khususnya Anda yang sedang berjuang dalam mengatur kondisi keuangan. Jika terus bersabar, maka Anda akan berada di jalur yang benar. Anda juga tidak perlu khawatir jika hanya bisa menabung dengan jumlah kecil. Nantinya, jumlah tersebut akan semakin bertambah kalau dilakukan secara konsisten.

"Banyak orang itu kebanyakan gaya
padahal gaya itu berbanding lurus dengan tekanan, 
itu hukum Fisika, Hukum alam ciptaan Tuhan.
Apabila hidup anda banyak tekanan 
berarti anda kebanyakan gaya.
Kalau masa tua anda penuh dengan tekanan, 
berarti masa mudanya kebanyakan gaya
Boleh nggak gaya? Bisa! 
Caranya bagaimana gaya tanpa tekanan?
Passive Income anda segede gajah, 
anda gaya segede kerbau.
Maka anda cerdas secara keuangan"


 -Tung Desem Waringin -

0 Response to "MENGGAPAI FINANCIAL FREEDOM (KEBEBASAN KEUANGAN) LEBIH DINI"

Post a Comment