RANGKUMAN PERISTIWA DI TANGGAL 1 JUNI

 
1 Juni, Diperingati sebagai Hari Anak-Anak Sedunia (World Children’s Day)
Pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Anak Internasional, tujuan utamanya adalah untuk membantu mengangkat persoalan kesejahteraan dan pemenuhan hak-hak anak yang juga telah menjadi perhatian dunia internasional sejak lama. Pada tanggal 24 November 1924, Liga Bangsa-Bangsa telah mendeklarasikan perlindungan dan pemenuha hak-hak anak dengan mengadopsi "Geneva Decllaration of the Rights of the Child". Deklarasi tersebut di susun oleh pendiri organisasi"Save the Children Fund" yaitu Eglantyne Jebb. Hal ini kemudian direspons dengan menetapkan peringatan hari anak sehingga dunia internasional memiliki perhatian lebih terhadap anak-anak. 

Peringatan hari anak secara internasional mula-mula dirayakan setiap tanggal 1 Juni. Penetapan Hari Anak Internasional ini diprakarsai oleh Woman’s International Democratic Federation (WIDF) saat mengadakan kongres di Moskwa pada bulan November 1949. Kongres tersebut membahas perdamaian dunia, kesejahteraan anak, dan peningkatan status wanita. Kongres tersebut juga memutuskan adanya peringatan hari anak yang dirayakan secara internasional. Hal ini dilakukan WIDF agar dunia internasional lebih memperhatikan kesejahteraan anak, terutama mereka yang menjadi korban perang. Namun, Hari Anak Internasional ini tidak banyak diperingati. Hal ini disebabkan karena WIDF memiliki kedekatan dengan Uni Soviet sehingga negara-negara yang berseberangan dengan Soviet menolak untuk memperingatinya. Hanya negara-negara yang memiliki hubungan dengan Soviet saja yang ikut memperingati Hari Anak Internasional.

Pada sidang Majelis Umum ke-512 tanggal 14 Desember 1954, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merekomendasikan bahwa mulai tahun 1956, sebuah Hari Anak Universal harus dilembagakan oleh setiap negara anggota PBB. Sidang tersebut tidak menetapkan suatu tanggal definitif sebagai Hari Anak Universal, tetapi menyarankan setiap negara anggota memperingati pada hari tertentu dan dengan cara yang dianggap paling baik. Keputusan tersebut didasarkan pada kesadaran bahwa peringatan hari anak dapat berkontribusi pada solidaritas antarmanusia dan kerja sama antarnegara. Selain itu, peringatan Hari Anak Universal dipahami sebagai salah satu wujud nyata dukungan suatu negara terhadap tujuan UNICEF.

Dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-841 pada tanggal 20 November 1959, PBB mendeklarasikan Hak-Hak Anak berdasarkan 10 prinsip yang melindungi hak-hak anak. Hak tersebut, antara lain hak atas pendidikan, lingkungan yang suportif, serta hak atas jaminan kesehatan. Deklarasi tersebut didasarkan pada pemahaman bahwa karena secara fisik dan mental belum matang, anak membutuhkan perlindungan dan perawatan khusus, termasuk perlindungan hukum. Pada peringatan Deklarasi Hak-Hak Anak ke-30, Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak-Hak Anak dalam sidang Majelis Umum ke-61 pada tanggal 20 November 1989. Konvensi ini menjadi penting karena isinya mengatur standar minimum perlindungan hak anak di seluruh dunia. Tepat pada tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai Hari Anak Sedunia, kemudian di tanggal yang sama Hari Anak Universal berganti nama menjadi World Children’s Day (Hari Anak Sedunia) yang setiap tahun dirayakan oleh banyak negara.

1 Juni, Diperingati Sebagai Hari Kodam XIV/Hasanuddin
KODAM (Komando Daerah Militer) XIV/Hasanuddin merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Terbentuknya Kodam XIV/Hasanuddin berawal dari terbentuknya Tentara Republik Indonesia (TRI) pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia. TRI sendiri merupakan gabungan dari beberapa organisasi militer yang terbentuk pada masa sebelumnya, setidaknya ada 4 resimen yang digabung untuk membentuk TRI, diantaranya yaitu Resimen Paccekke, Resimen Luwuk, Resimen Bajeng Makassar Selatan dan Resimen Kolaka. Resimen Kolaka inilah yang kemudian yang mencetuskan berdirinya Divisi Hasanuddin yang ditanda tangani di Yogyakarta, pada tanggal 29 Maret 1946. 

Pada tanggal 20 Juni 1950 dibentuk tujuh Teritoriun diseluruh Indonesia. Nama Teritorium itu kemudian diubah lagi pada bulan Agustus 1950 menjadi Komando Tentara dan Teritorium (KO-TT). Jumlah Tentara dan Teritorium diseluruh Indonesia tetap sebanyak tujuh. Pada tanggal 5 Juli 1952 Komando Tentara dan Teritorium (KO-TT) dirubah menjadi Resimen Infanteri, meliputi Resimen Infanteri 23 bermarkas di Bone, Resimen Infanteri 24 bermarkas di Manado, Resimen Infanteri 25 bermarkas di Ambon, dan Resimen Infanteri 26 bermarkas di Denpasar. Pada tanggal 27 Mei 1957 dilakukan perubahan dari Resimen Infanteri menjadi Komando Daerah Militer (KDM), diantaranya ada KDM-SUT, KDM-SST, KDM-MIB, dan KDM-NT.

Peresmian terbentuknya Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara (KDM-SST) dilaksanakan dalam suatu upacara militer pada tanggal 1 Juni 1957 di Lapangan Hasanuddin Makassar. KDM-SST mengemban tugas pokok untuk Pemulihan Keamanan dan Pembinaan Teritorial, Penyusunan Eselon-eselon staf, dinas, jawatan, kesatuan/kesenjataan, pendidikan teknis militer terhadap kader-kader prajurit. KDM-SSTkemudian berganti nama menjadi Kodam XIV/Hasanuddin dan tanggal peresmiannya yaitu 1 Juni 1957 dijadikan sebagai hari lahir Kodam XIV/Hasanuddin.

1 Juni, Diperingati Sebagai Hari Susu Sedunia (World Milk Day)
Hari susu seduia dibetuk dan ditetapka oleh FAO, salah satu Orgaisasi PBB utuk Urusan Makanan dan Pertanian, sejak tahun 2001. Hari susu seduni (World Milk Day) ini diperingati untuk mengkampanyekan pentingnya susu sebagai menu makanan global. Selain itu Hari susu sedunia (World Milk Day) juga ditujukan untuk memberikan kesempatan untuk mengangkat isu mengenai aktivitas yang berhubungan dengan industri susu. FAO memilih tanggal 1 Juni sebagai hari perayaan World Milk Day, karena tanggal ini telah banyak dipakai di beberapa negara untuk merayakan hari susu.

Berdasarkan informasi dari BBC, Susu sudah mulai dikonsumsi sejak 10.000 tahun yang lalu, namun kala itu masih jarang yang mengkonsumsinya karena banyak penduduk dunia belum mengenal apa itu susu. Orang pertama yang minum susu secara teratur adalah petani dan penggembala di Eropa Barat, tradisi menggembala dan hidup berdampingan dengan hewan ternak membuat mereka mulai memanfaatkan susu yang dihasilkan dari sapi atau domba sebagai salah satu bahan pangan yang dikonsumsi sehari-hari. 

Pada jaman Romawi dulu, jika seorang bayi lahir, namun ibunya meninggal atau tidak mampu memberikan Asi, maka ada dua alternatif yang digunakan, pertama adalah mencari ibu susu (atau yang disebut sebagai wet nurses) yang bersedia memberikan ASI-nya kepada bayi orang lain. Alternatif kedua yaitu memberikan susu yang dihasilkan oleh hewan mamalia, pada masa itu dikenal susu untuk konsumsi berasal dari sapi, unta, kambing dan keledai. Lalu pada abad ke-18 dan abad ke-19, saat mengkonsumsi sususudah menjadigaya hidup, orang Eropa dan Amerika semakin gencar mengenalkan susu dari hewan sebagai pengganti ASI.

Pemberian susu hewan sebagai pengganti ASI ini pada masa awalnya justru menimbulkan malapetaka dengan meningkatnya angka kematian Bayi karena ditemukan bakteri yang mencemari susu akibat sap perah yang digunakan mengkonsusmsi air limbah industri. Hingga akhirnya seorang ilmuwan Perancis bernama Louis Pasteur menemukan solusi dengan memasak dan memanaskan susu agar bakteri yang ada didalam susu mati dan aman dikonsumsi, metode ini dikenal dengan "Pasteurisasi". Pada tahun 1908, Chicago mengesahkan undang-undang pertama untuk penggunaan metode pasteurisasi untuk susu.

1 Juni 1945, Hari Lahir Pancasila
Hari lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni, hal ini didasarkan pada sejarah pencetusan dasar negara yaitu Pancasila oleh Presiden Ir. Soekarno. Tepatnya pada tanggal 1 Juni 1945, diadakan sidang Dokuritsu Junbi Cosakai atau yang lebih dikenal dengan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), sidang pertamanya telah dimulai pada tanggal 29 Mei 1945 dan berakhir pada tanggal 1 Juni 1945 dengan tema "Dasar Negara". Rapat pertama ini diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila.

Pada tanggal 1 Juni 1945, dimana saat itu adalah giliran Soekarno untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia merdeka, dengan pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis tersebut, Soekarno menyampaikan dasar negara yang kemudian diberi nama "Pancasila" dan gagasan tersebutpun diterima secara aklamasi oleh segenap anggota Dokuritsu Junbi Cosakai. Pidato tersebut kemudian ditulis sebagai bukti tertulis dan diterbitkan pada tahun 1947, menurut mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Ir. Soekarno itu berisi “Lahirnya Pancasila”, kurang lebih isinya adalah sebagai berikut:

”Bila kita pelajari dan selidiki sungguh-sungguh “Lahirnya Pancasila” ini, akan ternyata bahwa ini adalah suatu Demokratisch Beginsel, suatu Beginsel yang menjadi dasar Negara kita, yang menjadi Rechtsideologie Negara kita; suatu Beginsel yang telah meresap dan berurat-berakar dalam jiwa Bung Karno, dan yang telah keluar dari jiwanya secara spontan, meskipun sidang ada dibawah penilikan yang keras dari Pemerintah Balatentara Jepang. Memang jiwa yang berhasrat merdeka, tak mungkin dikekang-kekang! Selama Fascisme Jepang berkuasa dinegeri kita, Demokratisch Idee tersebut tak pernah dilepaskan oleh Bung Karno, selalu dipegangnya teguh-teguh dan senantiasa dicarikannya jalan untuk mewujudkannya. Mudah-mudahan ”Lahirnya Pancasila” ini dapat dijadikan pedoman oleh nusa dan bangsa kita seluruhnya dalam usaha memperjuangkan dan menyempurnakan Kemerdekaan Negara.”

1 Juni 1945, Sunan Pakubuwana XI Wafat
Sri Susuhunan Pakubuwana XI adalah salah satu Raja Kasunanan Surakarta yang memerintah pada tahun 1939 hingga tahun 1945. Bernama asli Raden Mas Antasena yang juga merupakan putra sulung dari Susuhunan Pakubuwana X dari istri selirnya yang bernama KRAy. Mandayaretna. Raden Mas Antasena lahir pada Senin Kliwon tanggal 1 Februari 1886, setelah menginjak dewasa ia mendapat gelar KGPH. Hangabehi.  Ia naik tahta sebagai Susuhunan Pakubuwana XI pada tanggal 26 April 1939.
Pada akhir bulan November 1938, Pakubuwana X sakit keras dan akhirnya wafat pada Februari 1939. Atas nasihat Den Haag, Gubernur Jenderal A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer memilih KGPH. Hangabehi untuk menggantikan ayahnya sebagai Pakubuwana XI. Kemudian KGPH. Hangabehi naik tahta sebagai Susuhunan Pakubuwana XI pada tanggal 26 April 1939. 

Pada masa Pemerintahan Pakubuwana XI, Kasunana Surakarta mengalami masa-masa sulit, halni karena dampak meletusnya Perang Dunia Kedua dan masuknya Jepang ke Indonesia yang menyebabkan terjadinya pergantian pemerintahan dari Belanda kepada Jepang pada tahun 1942. Pihak Jepang menyebut Kasunanan Surakarta dengan nama Solo Koo. 

Pada masa pendudukan Jepang terjadi inflasi yang mengakibatkan keuangan keraton dan para bangsawan amat menderita. Jepang juga merampas sebagian besar kekayaan keraton dan aset-aset Kasunanan Surakarta, hingga akhirnya Pakubuwana XI jatuh sakit. Pakubuwana XI kemudian wafat pada 1 Juni 1945, ia digantikan oleh putranya yang masih berusia sangat muda sebagai Pakubuwana XII.

1 Juni 1985, Bandar Udara Kemayoran Berhenti Beroperasi
Bandar Udara Kemayoran adalah bandar udara pertama di Indonesia yang dibuka untuk penerbangan internasional. Landasan bandar udara ini dibangun pada tahun 1934 dan secara resmi dibuka pada tanggal 8 Juli 1940. Bandar udara ini memiliki dua landasan pacu yang bersilangan, yakni landasan pacu Utara - Selatan (17-35) dengan ukuran 2.475 x 45 meter dan landasan pacu Barat - Timur (08-26) dengan ukuran 1.850 x 30 meter. 

Bandar Udara Kemayoran sejak tanggal  6 Juli 1940 sudah mulai didarati pesawat untuk pertama kalinya, pesawat tersebut berjenis DC-3 Dakota milik perusahaan penerbangan Hindia Belanda, KNILM (Koningkelije Nederlands Indische Luchtvaart Maatschapij) yang diterbangkan dari Lapangan Terbang Tjililitan. Tercatat pesawat ini sebagai pesawat yang terus beroperasi di bandara ini hingga akhir masa pengooperasian bandara ini. 

Bandar Udara Kemayoran perlahan mulai berhenti beroperasi pada tanggal 1 Januari 1983 dan resmi berhenti beroperasi pada tanggal 31 Maret 1985. Penghentian operasional bandara ini dilakukan karena aktivitas penerbangan telah dipindahkan ke BandarUdara Internasional Soekarno-Hatta dan atas pertimbangan karena  Bandar Udara Kemayoran yang ditujukan untuk penerbangan domestik dianggap terlalu dekat dengan basis militer Indonesia, Bandar Udara Halim Perdanakusuma.

1 Juni 1960, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Didirikan

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya atau disingkat Unika Atma Jaya dipandang sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta yang tertua dan bergengsi di Indonesia. Unika Atma Jaya merupakan buah gagasan yang dibahas pada rapat para Uskup se-Jawa pada bulan Juni 1952. Gagasan itu mulai terwujud sejak didirikannya Yayasan Atma Jaya oleh sekelompok cendekiawan muda Katolik pada tanggal 1 Juni 1960. Yayasan inilah yang kemudian mendirikan sebuah perguruan tinggi Katolik dengan nama Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Kampus utama Unika Atma Jaya memiliki tiga lokasi yaitu Kampus 1 Semanggi, Jakarta Selatan, Kampus 2 Pluit, Jakarta Utara, dan Kampus 3 BSD, Serpong, Banten. Menurut survei terbaru dari Majalah Globe Asia (2008) Unika Atma Jaya mendapat ranking 3 di antara seluruh universitas swasta di Indonesia. Prestasi membanggakan yang pernah diraih oleh Unika Atma Jaya antara lain memenangkan ASEAN Energy Awards dalam ASEAN Energy Competition yang diselenggarakan oleh ASEAN Centre for Energy pada tahun 2006.

1 Juni 1993, Hari Raya Idul Adha 1413 H
Hari raya Idul Adha/Idul Qurban merupakan salah satu Hari Besar bagi pemeluk Agama Islam yang  jatuh pada tanggal 10 bulan Zulhijah tahun Hijriyah atau jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idulfitri. Pada hari ini Umat islam melaksanakan perintah Allah berupa menyembelih Hewan Qurban yang juga merupakan puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim.

Menyembelih hewan Qurban sendiri merupakan pemaknaan atas kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih anaknya Ismail yang sangat ia sayangi. Dalam kisah tersebut, ketika Nabi Ibrahim yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, yang juga merupakan ujian untuk Ibrahim, akhirnya Ismail yang hendak disembelih tersebut seketika digantikan oleh-Nya dengan domba. Pada tanggal 1 Juni 1993, dilaksanakan hari raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijah tahun 1413 Hijriyah.

1 Juni 2008, Insiden Monas : Aliansi Kebangsaan Untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) vs. Front Pembela Islam (FPI)
Insiden Monas merupakan istilah yang digunakan oleh media pemberitaan untuk kasus penyerangan pada aksi  yang dilakukan oleh Aliansi Kebangsaan Untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Monas pada tanggal 1 Juni 2008.  Insiden ini bermula ketika AKKBB akan menggelar aksi di Monas, namun belum lama aksi ini dimulai, kumpulan masa AKKBB tiba-tiba diserang oleh masa beratribut FPI. Massa FPI memukuli anggota Aliansi, menghancurkan peralatan pengeras suara,erta membakar spanduk yang dibawa AKKBB.

Pada insiden tersebut tercatat 14 orang terluka dan sembilan di antaranya dirujuk ke rumah sakit. Munarman sebagai ketua Laskar Islam menyatakan bahwa penyerangan itu dilakukan karena aksi ini merupakan aksi kelompok pendukung Ahmadiyah, salah satu kelompok sempalan Islam yang dinyatakan sesat oleh pemerintah Indonesia. Munarman juga mengkoreksi pemberitaan media yang melibatkan FPI sebagai pelaku, dan menyatakan bahwa penyerangan itu dilakukan oleh Komando Laskar Islam.

1 Juni 2014, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) Menjadi PLT Gubernur DKI Jakarta
Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta pada periode 2012 -2017 setidaknya terjadi 3 kali peralihankursi kepemimpinan. Pada 2012 kepemimpinan dipegang oleh padanganJoko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama setelah berhasil memenangkan Pilkada DKI 2012 mengalahkan petahana Fauzi Bowo. Pasangan Jokowi-Ahok hanya memimpin Jakarta selama 2 tahun, dan berakhir setelah Jokowi mendeklarasikan dirinya untuk maju sebagai calon Presiden RI mengikuti kontestasi pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2014.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemudian menerbitkan Keppres Nomor 98 Tahun 2014 terkait pemberhentian Joko Widodo (Jokowi) sebagai gubernur DKI Jakarta. Pada 1 Juni 2014, Sekretaris Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri saat itu, Susilo, mengantarkan Keputusan Presiden (Keppres) terkait penonaktifan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI. Dalam Keppres itu juga disebutkan bahwa Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama selanjutnya akan bertindak sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Gubernur DKI Jakarta.

1 Juni 2014, Pengundian Nomor Urut Capres-Cawapres Pemilu 2014
Pada tanggal 1 Juni 2014 Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar sidang pleno pengundian nomor urut capres dan cawapres untuk pelaksanan Pilpres pada 9 Juli 2014. Peserta Pilpres tahun 2014 diikuti oleh dua pasangan calon, yaitu Joko Widodo - Muhammad Jusuf Kalla dan pasangan Prabowo Subianto - Muhammad Hatta Rajasa. Hasilnya, pasangan capres dan cawapres Prabowo-Hatta mendapat nomor urut 1 (satu), sementara Jokowi - JK mendapat nomor urut 2 (dua).

Mekanisme undian lebih dulu cawapres yang mengambil nomor urut satu sampai sepuluh untuk menentukan siapa yang akan mengambil undian nomor urut satu atau dua. Pada proses ini, JK mendapat nomor 8, sementara Hatta mendapat nomor 4. Karena Jusuf Kalla mendapatkan agka yang lebih besar, maka kesempatan pertama diberikan kepada Joko Widodo untuk mengambil nomor urut pada dua kotak tertutup yang telah di sediakan.

1 Juni 2019, Ani Yudhoyono Meninggal Dunia
Ani Yudhoyono yang merupakan  Istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, pada hari sabtu tanggal 1 Juni 2019 tepatnya pukul 11.50 waktu Singapura. Sebelum meninggal ibu Ani Yudhoyono sempat dirawat secara medis selama beberapa bulan sejak tanggal 2 Februari 2019 di National University Hospital (NUH) Singapura, karena menderita penyakit Kanker Darah. 

Selama dirawat, Ani Yudoyono sempat mendapatkan tindakan medis yang salah satunya berupa  transplantasi sumsum tulang belakang yang didonorkan oleh adiknya, yakni Pramono Edhie Wibowo. Ani Yudhoyono meninggal di usia 66 tahun. Perempuan kelahiran Yogyakarta ini merupakan putri dari mantan Panglima RPKAD Letnan Jenderal purnawirawan Sarwo Edhie Wibowo. Ani sempat menempuh pendidikan sebagai mahasiswi kedokteran Universitas Kristen Indonesia sebelum mengundurkan diri karena mengikuti ayahnya bertugas sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan.

0 Response to "RANGKUMAN PERISTIWA DI TANGGAL 1 JUNI"

Post a Comment