PLN JADI PESAING BARU TELKOM DALAM MENYEDIAKAN LAYANAN INTERNET

 
Kebutuhan mengakses internet pada masa sekarang ini, semakin hari semakin melonjak peningkatannya. Merebaknya penggunaan smartphone yang hampir menyasar kepada seluruh kalangan mulai dari anak-anak hingga orang tua juga memicu peningkatan ini. Ditambah lagi, perkembangan teknologi digital berbasis aplikasi juga semakin menambah meningkatnya kebutuhan Internet guna mengakses berbagai layanan aplikasi tersebut. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh "we are social", pengguna internet di Indonesia pada awal tahin 2021 ini mencapai 202,6 juta jiwa. Jumlah ini terhitung meningkat15,5% atau sebanyak 27 Juta Jiwa jika dibandingkan dengan data pada bulan Januari tahun 2020 lalu. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya penetrasi Internet di Indonesia pada awal tahun 2021 menca[ai 73,7 persen.

Jaringan Internet yang terus tumbuh begitu pesat bahkan telah menjangkau ke pelosok negeri, bahkan ke tingkat perkampungan. Dengan semakin meratanya Infrastruktur Internet cepat dengan adanya Palapa Ring, dan transformasi digital semakin masif karena kegiatan pembelajaran online dan kebijakan bekerja dari rumah akibat pandemi Covid-19 sejak maret 2020. Hal ini kemudian membuat pengguna Internet meningkat hingga 15,5 % di tahun 2021. Biasanya dengan kebijakan untuk belajar online dan bekerja dari rumah, maka berselancar di dunia maya akan banyak dilakukan di rumah. Sehingga mengakses internet menggunakan paket data dari operator seluler mulai banyak yang eralih Internet rumahan (Fixed Broadband), meskipun penetrasinya belum banyak.

Salah satu produk internet rumahan (Fixed Broadband) buatan TELKOM yang sudah dikenal di Indonesia adalah IndiHome. IndiHome mulai resmi diluncurkan pada tahun 2015 dan merupakan salah satu proyek utama Telkom, Indonesia Digital Network 2015. IndiHome ini merupakan layanan baru yang menggantikan layanan internet sebelumnya yaitu Telkom Speedy yang rencananya akan dihentikan pada tahun 2015. Saat ini, jaringan IndiHome sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan internet yang lebih baik bagi masyarakat. Sepanjang sembilan bulan pertama 2020, pelanggan baru IndiHome bertambah sebanyak 752,000, sehingga jumlah total pelanggannya mencapai 7,76 juta. IndiHome sendiri menjadi operator internet favorit ke-2 setelah Biznet. Rata-rata pengguna berlangganan Internet dengan kecepatan 10 - 20 Mbps, dan biaya pengeluaran  internet rumah mereka rata-rata Rp.300.000 hingga Rp. 400.000 per bulan.

Bertahun-tahun menjadi produk Internet rumahan dari perusahaan BUMN, kini IndiHome mendapat kompetitor. Pesaing baru di dunia penyedia layanan internet rumahan tersebut adalah PT. PLN (Persero), dimana kita tahu perusahaan ini merupakan perusahaan BUMN yang melayani penyediaan listrik ke rumah-rumah. PT. PLN (Persero) mulai merambah bisnis layanan internet melalui ICONNET, layanan tersebut merupakan bagian dari transformasi perusahaan dan akan dikeloka oleh anak usaha PLN, yaitu PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+). ICON+ baru saja di launching pada 31 Mei 2021. Direktur utama PLN, Zulkifli Zaini menyatakan, "Dengan sinergi antar anak perusahaan PLN, PLN yakin akan mewujudkan cita-cita yang mulia ini melalui Iconnet, layanan Internet yang reliable (andal), affordable (terjangkau), unlimited (tanpa batas), tentunya siap bersaing dengan kompetitor atau penyedia layanan internet lainnya".

Sebagaimana dikutip dari laman resminya, ICONNET merupakan internet provider baru yang dulunya Bernama Stroomnet, sebuah layanan internet broadband yang juga dibangun oleh ICON+. Kini, perusahaan penguasa jaringan listrik tersebut mulai bergerak di pasar Internet seiring semakin tingginya permintaan masyarakat yang kian tinggi dan telah menjadi kebutuhan utama. Gebrakan ICON+ ini berpotensi menggeser IndiHome, alasannya PLN memiliki 71,1 juta pelanggan lebih, yang juga berpotensi menjadi pelanggan internet, atau nyaris sepuluh kali lipat dari pelanggan TELKOM yang hanya 7,9 juta pelanggan. Terlebih lagi ICONNET menawarkan harga layanan Internet yang lebih menarik dari IndiHome dan ISP FTTH swasta lainnya. Hal ini dimungkinkan karena sebagai penguasa jaringan listrik Nusantara, PLN memiliki jaringan terintegrasi di sluruh Indonesia sehingga bisa menciptakan efisiensi dalam layanannya.

Berdasarkan catatannya, data pengguna fixed Broadband Internet di Indonesia pada 2020 meningkat dari 12 % menjadi 15 %. Ini menjadi peluang bagi ICONNET untuk berkontribusi menyediakan layanan internet Fiber Optic. Meski merupakan pendatang baru, ICONNET telah memiliki jangkauan yang cukup luas. Tak hanya pulau jawa dan bali saja, namun juga telah mencakup Sumatera, Kalimantan dan Papua. Serupa dengan IndiHome, ICONNET juga menyediakan berbagai pilihan paket yang terbagi berdasarkan kecepatan akses internetnya. Seakan ingin memberikan produk yang terjangkau, ICONNET memiliki paket dengan kecepatan 10 Mbps yang tidak disediakan oleh IndiHome. Dengan kuota tak terbatan (Unlimited), harga paket termurah dari ICONNET kecepatan 10 Mbps dibanderol dengan harga  Rp. 185.000.

PERANG HARGA ICONNET VS INDIHOME
ICONNET
Secara umum Iconnet menawarkan paket dengan kecepatan 10 Mbps, 20 Mbps, 50 Mbps, dan 100 Mbps dengan kuota Unlimited. Berikut daftar tarif layanan internet Iconnet:
Jabodetabek
10 Mbps : Rp. 185.000 / bulan
100 Mbps : Rp. 427.000 / bulan

Sumatera dan Kalimantan

10 Mbps : Rp. 193.000 / bulan
100 Mbps : Rp. 635.000 / bulan

Jawa dan Bali

10 Mbps : Rp. 188.000 / bulan
100 Mbps : Rp. 563.000 / bulan

Wilayah Indonesia Timur
10 Mbps : Rp. 196.000 / bulan
100 Mbps : Rp. 679.000 / bulan

INDIHOME
IndiHome menawarkan layanan internet yang dipadukan dengan akses ke TV Kabel, telepon dan layanan lainya. Berikut daftar tarif layanan internet IndiHome :
20 Mbps : Rp. 275.000 / bulan dan telepon 100 menit
30 Mbps : Rp. 315.000 / bulan dan telepon 100 menit
40 Mbps : Rp. 385.000 / bulan dan telepon 100 menit
50 Mbps : Rp. 445.000 / bulan dan telepon 100 menit
100 Mbps : Rp. 795.000 / bulan dan telepon 100 menit

Meskipun ICONNET dengan jaringan listrik PLN merupakan ancaman bagi bisnis model IndiHome, namun masih ada kemungkinan ruang bagi keduanya untuk berkolaborasi. Terbatasnya modal menjadi kendala badi ICON+ untuk mengerjakan seluruh potensi pasar, sementara TELKOM yang merupakan pemain utama di dunia layanan Internet Indonesia tentu memiliki pengalaman dan pendanaan yang lebih baik. Dari sini kedua BUMN masih bisa bersinergi dan bukannya saling sikut dalam kompetisi, kita tentunya berharap industri telekomunikasi di Indonesia mejadi lebih baik, efisien dan efektif, sejalan dengan ambisi Industri 4.0, dimana Internet cepat merupakan tulang punggung dari industrialisasi era milenial tersebut.

0 Response to "PLN JADI PESAING BARU TELKOM DALAM MENYEDIAKAN LAYANAN INTERNET"

Post a Comment