BUDIDAYA KELOR, THE MIRACLE TREE

 
Kelor memang merupakan tanaman yang sudah dikenal oleh masyarakat sejak lama, sebutan "miracle tree" atau "trees of life" atau sering juga disebut-sebut sebagai "Super Nutrition" memang layak disandang oleh tanaman ini karena ada begitu banyak manfaat yang dimiliki. Bukan hanya isapan jempol belaka, namun kandungan nutrisi yang dimiliki oleh Kelor telah dibuktikan melalui banyak penelitian yang dilakukan oleh banyak lembaga penelitian di seluruh dunia. Saking besarnya manfaat yang dimiliki oleh Kelor, banyak lembaga kemanusiaan dunia yang memberikan dukungan dalam pengembangan riset, budidaya dan promosinya, diantaranya ada UN (United Nation, WHO (World Health Organisation), National Geographic, Discovery Channel, USDA (United States Departement of Agriculture), National Institute of Health, USAID, Crurch World Service, Johns Hopkins University, Bational Science Foundation, Peace Corps dan lain sebagainya.  

Universitas dan Lembaga Penelitian yang telah mempelajari Kelor juga banyak, diantaranya adalah Yale University, University of Wisconsin, Johns Hopkins University, United Nations University, Universitas Heidelberg di Jerman, University of Zimbabwe Afrika, Perdue Universitas East Carolina University, Ferrara University Italia, Wageningen University Belanda, University of Calcutta India, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sedangkan hasil-hasil penelitian ilmiah tentang Kelor ini telah banyak dipublikasikan beberapa Jurnal Ilmiah, diantaranya yaitu Human & Experimental Toksikologi, Journal Internasional tentang Ilmu Pangan & Gizi, Environmental Science & Technology, Indian Journal of Experimental Biology, Ekologi Pangan dan Gizi, European Journal of Farmakologi, British Journal of Nutrition, Journal of Applied phycology, Phytomedicine Journal of Medicinal Food, Journal of Ethnopharmacology dan masih banyak lagi jurnal-jurnal lainnya baik nasional maupun internasional.

Mimin sendiri waktumasih kecil mengenal tanaman kelor sebagai "Tanaman yang memiliki kekuatan magis", sebagaimana yang dipercaya oleh sebagian besar masyarakat di jawa khususnya. Beberapa kekuatan magis kelor yang dikenal masyarakat, yaitu biasa digunakan untuk melunturkan susuk, melepaskan santet, mengatasi orang kesurupan karena kemasukan jin, menangkal ilmu hitam, dan menetralkan orang yang sulit meninggal karena memiliki ilmu kebal. Mimin yang hidup di jaman modern ini tentunya mulai tidak meyakini akan adanya kekuatan magis ini, namun setelah membaca beberapa artikel tentang kelor di buku maupun jurnal ilmiah, mimin mulai mengakui akan kehebatan luar biasa yang dimiliki tanaman berdaun mungil ini. Saking kecilnya ukuran daun kelor sampai sering digunakan dalam sebuah peribahasa "Dunia tak selebar daun kelor", yang artinya dunia ini luas, ada banyak kesempatan dan ada banyak tempat diluar sana, menjadi penyemangat buat yang lagi putus asa.

MENGENAL KELOR
Kelor memiliki nama ilmiah Moringa oleifera Lam (sinonim dengan Moringa pterygosperma Gaertner), adalah species yang paling terkenal dari tiga belas spesies genus Moringacae. Asal muasal tanaman ini diduga berasal dari Agra dan Oudh, terletak di barat laut India, wilayah pegunungan Himalaya bagian selatan. Bahkan nama "Shigon" yang digunakan untuk menyebut Kelor telah tercantum dalam kitab "Shushruta Sanhita" yang ditulis pada awal abad pertama Masehi.  Ada bukti bahwa Kelor ini telah dibudidayakan di India sejak ribuan tahun yang lalu. Masyarakat kuno India tahu bahwa biji-bijian mengandung minyak nabati dan mereka menggunakannya untuk tujuan pengobatan. Meskipun merupakan tanaman asli kaki bukit selatan Himalaya, namun tanaman Kelor telah banyak ditemukan di hampir semua negara-negara tropis. Bahkan saat ini Kelor dibudidayakan di seluruh Timur Tengah, dan di hampir seluruh daerah tropis di dunia.

Pada sekitar abad ke-20, untuk pertama kalinya kelor diperkenalkan di Afrika Timur, tanaman ini dibawa dari India. Di Nikaragua, Kelor dikenal dengan nama "Marango" dan mulai diperkenalkan pada tahun 1920 sebagai tanaman hias dan biasa digunakan juga sebagai pagar hidup. Tanaman Kelor tumbuh dengan sangat suburterutama di wilayah Pasifik Nikaragua, namun Kelor juga banyak ditemukan di hampir seluruh kaeasan hutan di negara bagian Nikaragua. Sumber lain menyebutkan, Kelor merupakan tanaman asli dari wilayah barat dan sekitar sub-Himalaya, India, Pakistan, Asia Kecil, Afrika dan Arabia  dan sekarang didistribusikan di Filipina, Kamboja, Amerika Tengah, Amerika Utara dan Selatan serta Kepulauan Karibia. Kelor dikenal dengan banyak nama di berbagai negara, namun semua nama tersebut berasal dari akar kata "Morunga", dalam bahasa Inggris umumnya dikenal sebagai Horseradish tree, Drumstick tree, Never Die tree, West Indian Ben tree, dan Radish tree.
Berikut adalah nama dan klasifikasi untuk Kelor:

Nama latin : Moringa oleifera Lam
Nama Umum : Dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai "Kelor". Dalam bahasa Inggris dikenal sebaga " Moringa, Ben-oil tree, Clarifier tree, dan Drumstick tree".
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Capparales
Famili: Moringaceae
Genus: Moringa
Spesies: Moringa oleifera Lam

Di Indonesia, tanaman Kelor dikenal dengan berbagai nama. Masyarakat Sulawesi menyebutnya kero, wori, kelo, atau Keloro. Orang-orang Madura menyebutnya maronggih. Di Sunda dan Melayu disebut Kelor. Di Aceh disebut murong. Di Ternate dikenal sebagai kelo. Di Sumbawa disebut kawona. Sedangkan orang-orang Minang mengenalnya dengan nama munggai.

PERTUMBUHAN KELOR
Kelor (Moringa oleifera) tumbuh dalam bentuk pohon, berumur panjang (perenial) dengan tinggi 7 - 12 m. Batangnya berkayu (lignosus), tumbuh tegak, kulit batang luarnya berwarna putih kotor, kulit pohonnya tipis dengan permukaan kasar. Percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang. Perbanyakan bisa dilakukan secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang). Tanaman ini tumbuh dengan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian ± 1000 m dpl. Kelor merupakan tanaman yang dapat mentolerir berbagai kondisi lingkungan, sehingga mudah tumbuh meski dalam kondisi ekstrim seperti temperatur yang sangat tinggi, di bawah naungan, bahkan masih dapat bertahan hidup di daerah bersalju ringan. Kelor dapat bertahan hidup pada musim kering yang panjang dan tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan tahunan berkisar antara 250 sampai 1500 mm. Tanaman Kelor lebih suka tanah kering lempung berpasir atau lempung, namun tetap bisa hidup di tanah yang didominasi tanah liat.

Tanaman Kelor (Moringa oleifera) tidak hanya dapat tumbuh dan berkembang di India dan Indonesia saja, tetapi juga di berbagai kawasan tropis lainnya di dunia. Salah satu sifat yang menguntungkan untuk membudidayakan pohon Kelor yang sudah diketahui sejak lama, yaitu minimnya penggunaan pupuk dan jarang diserang hama (oleh serangga) ataupun penyakit (oleh mikroba). Sehingga biaya untuk pemupukan dan pengontrolan hama dan penyakit relatif sangat murah. Bahkan, dari pengalaman para petani Kelor yang sudah lama berkecimpung, diketahui bahwa pemupukan yang baik adalah berasal dari pupuk organik, khususnya berasal dari kacang-kacangan (misal kacang hijau, kacang kedelai ataupun kacang panjang) yang ditanamkan sekitar pohon Kelor secara Tumpang Sari

BUDIDAYA KELOR
Kelor sangat mudah ditanam baik dengan menggunakan stek maupun biji. Penanaman dengan stek merupakan praktek yang paling umum dilakukan sesuai dengan fungsinya sebagai batas tanah, pagar hidup ataupun batang perambat. Perbanyakan dengan stek cenderung memberikan produksi biomas yang lebih banyak karena tanaman cenderung menghasilkan banyak cabang yang rimbun sedangkan perbanyakan dengan biji menyebabkan tanaman cenderung tumbuh keatas dengan batang utama dan percabangan yang sedikit.

Perbanyakan Dengan Stek
Caranya, siapkan batang stek dengan ukuran panjang antara 0.5 - 1.5 meter atau bisa disesuaikan sendiri menurut kebutuhan, pilih batang yang memiliki diameter 4 - 5 cm. Untuk penanaman di pekarangan rumah bisa menggunakan stek berukuran pendek, namun untuk penanaman di area kebun sebaiknya menggunakan batang stek yang lebih panjang. Batang yang akan digunakan untuk stek, sebaiknya diambil dari tanaman yang sehat dan yang telah berumur sekitar enam bulan. Menurut pengalaman, besar kecilnya batang stek yang digunakan mempengaruhi pertumbuhan kelor, dimana semakin besar batang stek yang digunakan, peluang hidupnya juga semakin besar. Karena sangat mudah untuk tumbuh, maka tidak terlalu banyak perlakuan untuk batang stek yang akan ditanam, bahkan menurut pengalaman, batang kelor yang ditancap tanpa perawatan juga bisa tumbuh dengan baik.

Waktu penanaman stek batang terbaik adalah pada akhir musim kemarau sampai awal musim hujan. Jarak tanam sangat ditentukan oleh tujuan penanamannya. Bila dimaksudkan sebagai tanaman pagar, maka jarak tanam harus dibuat rapat untuk mencegah masuknya hewan liar kedalam kebun. Tanaman yang berasal dari stek batang, tidak akan memiliki sistem akar yang mendalam dan akan lebih sensitif terhadap angin dan kekeringan. Stek batang juga lebih sensitif terhadap rayap.

Perbanyakan Dengan Biji
Biji yang ditanam sebaiknya berasal dari biji yang sudah diseleksi berasal dari tanaman yang sehat, dipanen pada waktu buah polong Kelor sudah tua dan biji dikeringkan dengan baik. Biji yang sudah diseleksi sebagai calon benih sebelum ditanam direndam dalam air hangat dan dibiarkan selama satu malam atau sampai biji terlihat mengembang, biji yang mengapung sebaiknya dibuang dan tidak digunakan sebagai benih. Biji yang sudah direndam kemudian ditiriskan dan dapat ditanam segera atau paling lambat sehari setelah ditiriskan.

Biji Kelor dapat disemaikan dalam polybag atau tray benih, di persemaian atau ditanam langsung di kebun. Biji harus ditabur pada kedalaman maksimum 2 cm. Lubang tanam yang terlalu dalam, akan sangat mengurangi tingkat perkecambahan. Tiap lubang dapat diisi satu atau dua biji. Jika dua biji berkecambah, tanaman yang kurang bagus (lemah) dapat dicabut setelah mencapai ketinggian sekitar 30 cm.  Lakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan sistem akar pada tanaman. Secara umum biji Kelor berkecambah 5 sampai 12 hari setelah tanam, jadi Jika biji tidak berkecambah setelah dua minggu maka harus diganti.

KANDUNGAN NUTRISI
Kelor terbukti secara ilmiah merupakan sumber gizi dan berkhasiat obat yang kandungannya tidak dimiliki oleh jenis tanaman lain. Pada tahun 1999, Fuglie LJ untuk pertama kalinya mempublikasikan hasil penelitian yang mengejutkan dunia tentang kandungan nutrisi Kelor yang juga ditulisnya dalam sebuah buku berjudul “The Miracle Tree: Moringa oleifera: Natural Nutrition for the Tropics”. Buku tersebut kemudian memicu gelombang penelitian ilmiah lanjutan untuk Kelor ini, buku ini direvisi pada tahun 2001 dan dipublikasikan kembali dalam judul : “The Miracle Tree: The Multiple Attributes of Moringa.

Menurut hasil penelitiannya, daun Kelor ternyata mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin B, kalsium, kalium, besi, dan protein, dalam jumlah yang sangat tinggi dan mudah dicerna dan diasimilasi oleh tubuh manusia. Tidak hanya itu, Kelorpun diketahui mengandung lebih dari 40 antioksidan dan ada laporan juga bahwa Kelor mengandung 539 senyawa yang dikenal dalam pengobatan tradisional Afrika dan India, serta telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mencegah lebih dari 300 penyakit. 

Dr Gary Bracey, seorang penulis, pengusaha, motivator, dan ahli kesehatan di Afrika, mempublikasikan dalam moringadirect.com, bahwa serbuk daun Kelor mengandung :
  • Vitamin A, 10 kali lebih banyak dibanding Wortel
  • Vitamin B1, 4 kali lebih banyak dibanding daging babi.
  • Vitamin B2, 50 kali lebih banyak dibanding Sardines,
  • Vitamin B3, 50 kali lebih banyak dibanding Kacang,
  • Vitamin E, 4 kali lebih banyak dibanding Minyak Jagung,
  • Beta Carotene, 4 kali lebih banyak dibanding Wortel,
  • Zat Besi, 25 kali lebih banyak dibanding bayam,
  • Zinc, 6 kali lebih banyak dibanding almond,
  • Kalium, 15 kali lebih banyak dibanding pisang,
  • Kalsium, 17 kali dan 2 kali lebih banyak dibanding Susu,
  • Protein, 9 kali lebih banyak dibanding Yogurt,
  • Asam Amino, 6 kali lebih banyak dibanding bawang putih,
  • Poly Phenol, 2 kali lebih banyak dibanding Red Wine,
  • Serat (Dietary Fiber), 5 kali lebih banyak dibanding sayuran pada umumnya,
  • GABA (gamma-aminobutyric acid), 100 kali lebih banyak dibanding beras merah,
 
Sementara itu Fuglie LJ dalam The Miracle Tree: The Multiple Attributes of Moringa, menyebutkan bahwa dalam berat yang sama, daun segar Kelor mengandung :
  • Vitamin C, 7 kali lebih banyak dibanding jeruk
  • Vitamin A, 4 kali lebih banyak dibanding wortel
  • Kalsium, 4 kali lebih banyak dibanding susu (tanpa laktosa)
  • Kalium, 3 kali lebih banyak dibanding pisang
  • Protein, 2 kali lebih banyak dibanding yoghurt
  • Zat besi, 25 kali lebih banyak dibanding bayam
  • Kalsium, sampai 8,79 kali lebih banyak dalam bentuk bioavailable.
  • Kromium, sampai 25 kali lebih banyak dalam bentuk bioavailable.
  • Tembaga, 1.85 lebih banyak yang disimpan dalam hati.
  • Besi, 1,77 kali lebih banyak banyak yang diserap ke dalam darah
  • Magnesium, sampai 2,20 kali lebih banyak bioavailable.
  • Mangan, 1,63 kali lebih banyak yang disimpan dalam hati.
  • Molybdenum, 16,49 kali lebih banyak yang diserap ke dalam darah.
  • Selenium, Sampai 17,60 kali efek antioksidan.
  • Zinc, 6.46 kali lebih diserap ke dalam darah
  • 46 antioksidan kuat alami
  • 36 senyawa anti-inflamasi alami
  • 18 Asam Amino, 8 diantaranya merupakan asam amino essensial.

MANFAAT KELOR PER BAGIAN
Manfaat bagian-bagian tanaman Kelor diantaranya :

AKAR
Antilithic (pencegah/penghancur terbentuknya batu urine), rubefacient (obat kulit kemerahan), vesicant (menghilangkan kutil), karminatif (perut kembung), antifertilitas, anti-inflamasi (peradangan), stimulan bagi penderita lumpuh, bertindak sebagai tonik / memperbaiki peredaran darah jantung, digunakan sebagai pencahar, aborsi, mengobati rematik, radang, sakit artikular, punggung bawah atau nyeri ginjal dan sembelit.

DAUN
Pencahar, diterapkan sebagai tapal untuk luka, dioleskan pada kening untuk sakit kepala, digunakan untuk kompres demam, sakit tenggorokan, mata merah, bronhitis, dan infeksi telinga, kudis dan penyakit selesma. Jus daun diyakini untuk mengontrol kadar glukosa, dan digunakan untuk mengurangi pembengkakan kelenjar.

BATANG
Rubefacient, vesicant dan digunakan untuk menyembuhkan penyakit mata dan untuk pengobatan pasien mengigau, mencegah pembesaran limpa dan pembentukan kelenjar TB leher (gondok), untuk menghancurkan tumor dan untuk menyembuhkan bisul. Jus dari kulit akar yang dimasukkan ke dalam telinga untuk meredakan sakit telinga dan juga ditempatkan di rongga gigi sebagai penghilang rasa sakit, dan memiliki aktivitas anti-TBC.

GETAH
Digunakan untuk karies gigi, dan zat rubefacient, getahnya dicampur dengan minyak wijen, digunakan untuk meredakan sakit kepala, demam, keluhan usus, disentri, asma dan kadang-kadang digunakan sebagai aborsi, serta untuk mengobati sifilis dan rematik.

BUNGA
Memiliki nilai khasiat obat yang cukup tinggi sebagai stimulan, afrodisiak, aborsi, cholagogue, digunakan untuk menyembuhkan radang, penyakit otot, histeria, tumor, dan pembesaran limpa, menurunkan kolesterol, fosfolipid serum, trigliserida, VLDL, kolesterol LDL rasio fosfolipid dan indeks aterogenik; menurunkan profil lipid hati, jantung dan aorta pada kelinci hiperkolesterol dan meningkatkan ekskresi kolesterol dalam feses.

BIJI
Ekstrak biji memberikan efek perlindungan yang menurunkan lipid peroksida hati, antihipertensi, senyawa isothiocyanate thiocarbamate dan glycosids telah diisolasi dari fase asetat dari ekstrak etanol polong Kelor.

KELOR MENGANDUNG 8 ASAM AMINO ESENSIAL
Kelor secara alami mengandung 18 dari 20 asam amino yang dapat diserap tubuh dan memiliki peran yang sangat penting untuk kesehatan tubuh. Mengesankannya, Kelor memiliki asam amino esensial lengkap yang dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup lain. Setidaknya,  ada delapan jenis asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh, jadi kita harus mendapatkannya dari makanan kita.
Kelor merupakan salah satu dari sekian banyak tanaman yang mengandung ke-delapan asam amino esensial tersebut. Berikut ini adalah daftar lengkap asam amino yang ditemukan dalam Kelor dan penjelasan singkat tentang mengapa tubuh kita membutuhkan semua (delepan) asam amino esensial ini:
 
ISOLEUSIN
Kelor mengandung asam amino "Isoleusin", yang berguna dalam membangun protein dan enzim serta menyediakan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat komponen biokimia lain yang penting dalam tubuh. Komponen biokimia ini nantinya akan berperan dalam mempromosikan energi dan merangsang otak untuk membuat kita selalu waspada.

LEUCINE

Bekerja bersama isoleusin untuk membangun protein dan enzim yang meningkatkan energi tubuh dan kewaspadaan.

LISIN
Lisin bertugas dala menjamin tubuh dapat menyerap kalsium dalam jumlah yang tepat. Hal ini juga membantu kolagen yang digunakan dalam tulang rawan dan jaringan ikat. Lisin membantu dalam produksi antibodi, hormon, dan enzim. Studi terbaru menunjukkan lisin meningkatkan keseimbangan nutrisi yang mengurangi pertumbuhan virus.

METIONIN

Berperan utama memasok sulfur untuk tubuh. Hal ini diketahui untuk mencegah masalah pada rambut, kulit, dan kuku sambil menurunkan kadar kolesterol karena akan meningkatkan produksi lesitin dalam hati. Metionin mengurangi lemak hati dan melindungi ginjal yang mengurangi iritasi kandung kemih.

PHENYLALAINE
Menghasilkan bahan kimia yang diperlukan untuk mengirimkan sinyal antara selsel saraf dan otak. Hal ini dapat membantu menjaga tingkat waspada, mengurangi rasa lapar, ditambah meningkatkan memori dan suasana hati.

TREONIN
Adalah bagian penting dari kolagen, elastin, dan protein enamel. Tidak hanya membantu metabolisme, treonin membantu mencegah tertimbunnya lemak dalam hati, meningkatkan pencernaan tubuh dan kesehatan saluran usus.

TRYPTOPHAN
Mendukung sistem kekebalan tubuh, meredakan insomnia, mengurangi kecemasan, depresi, dan gejala sakit kepala migrain. Hal ini juga berpean dalam mengurangi risiko arteri dan kejang jantung karena bekerja dengan lisin untuk mengurangi kadar kolesterol.

VALIN
Penting dalam mempromosikan pikiran yang tajam, koordinasi otot-otot, dan suasana hati yang tenang.

Kekurangan asam amino esensial lebih disebabkan karena kurangnya kandungan asam amino esensial dalam makanan yang kita konsumsi. Pasalnya, asam amino esensial tidak dapat diproduksi oleh tubuh, melainkan harus dimasukan dari luar tubuh dalam bentuk asupan nutrisi makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Kelor menyediakan seluruh (delapan) asam amino alami yang dibutuhan oleh tubuh. Kekurangan asam amino esensial dapat berakibat fatal bagi kesehatan dan mendorong timbulnya beragam penyakit kronis.

0 Response to "BUDIDAYA KELOR, THE MIRACLE TREE"

Post a Comment