PERISTIWA APA SAJA YANG PERNAH TERJADI DI TANGGAL 1 MARET, BERIKUT RANGKUMANNYA

 
1 MARET DIPERINGATI SEBAGAI HARI KEHAKIMAN NASIONAL
1-maret-hari-kehakiman-nasional-agniamedia-com
 
Hari Kehakiman Nasional yang diperingati setiap tanggal 1 Maret merupakan hari bagi hakim diseluruh nusantara bahwa negara memberikan pengakuan kepada profesi Kehakiman. Sebagai negara hukum, hakim dituntut untuk selalu independen dalam setiap putusan. Selain independen, prinsip akuntabilititas juga harus dapat berjalan sebagai bentuk pertanggungjawaban hakim. Peringatan Hari Kehakiman Nasional ini merupakan tonggak untuk mengakui profesi hakim dan mendesak keadilan agar ditegakkan di ranah hukum di Indonesia. Para hakim di Indonesia sendiri mempunyai slogan "Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa", yang artinya keadilan mereka dipertanggung jawabkan dihadapan Tuhan secara langsung.

Penetapan hari kehakiman nasional berawal dari kisah perjuangan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Malang Soebijono dan hakim Sutadji, S.H.di tahun 1951. Mereka perdua pada saat itu menentang perlakuan eksekutif yang memposisikan hakim sebagai warga kelas dua. Dari gagasan tersebut, pada akhirnya terbentuklah Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) yang memiliki tujuan untuk mengangkat hak dan kesejahteraan hakim di Indonesia, mulai dari gaji hingga protokoler yang setara dengan pejabat negara lainnya. 

Perjuangan hakim tersebut akhirnya membuahkan hasil, yaitu pada Maret 2012 lahirlah peraturan pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2012 tentang hak keuangan dan fasilitas hakim. Momen ini merupakan tonggak sejarah baru bagi profesi Hakim di indonesia, oleh karena itu IKAHI kemudian mengusulkan agar tanggal 1 Maret dijadikan sebagai Hari Kehakiman Nasional.

1 MARET DIPERINGATI SEBAGAI HARI PALANG MERAH REMAJA INDONESIA

Palang mereh remaja merupakan gerakan binaan yang dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memberikan bekal kepada para remaja tentang keterampilan dan kegiatan palang merah, kegiatannya dipusatkan di sekolahan-sekolahan, mulai dari SD, SMP hingga SMA. Palang Merah Remaja terbentuk atas ide dari PMI yang disampaikan dalam Kongres PMI Ke-4 yang diselenggarakan pada tanggal 25 - 27 Januari 1950. Ide tersebut berupa pembentukan PMR (Palang Merah Remaja), sebagaimana yang terjadi di negara Australia pasca perang dunia I, dimana anak-anak sekolah diajak untuk membantu kegiatan kemanusiaan sesuai kemapuan mereka, mulai dari mengumpulkan pakaian bekas, majalah bekas, koran bekas dan barang-barang bermanfaat lainnya.

Ide tersebut akhirnya disetujui dan menjadi sejarah terbentuknya Palang Merah Remaja (PMR) yang berada di bawah pembinaan Palang Merah Indonesia (PMI). PMR pertama kali dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita Abdurrahman dan menerapkan kegiatan PMR pada beberapa sekolah di Indonesia. PMR pertama didirikan di Bandung pada tanggal 1 Maret 1950, lalu didirikan PMR yang kedua berada di Kudus. Sehingga atas sejarah itulah setiap tanggal 1 Maret diperingati sebagai hari Palang Merah Remaja Indonesia. Pelatihan anggota PMR wajib dilakukan sebelum dapat terlibat sepenuhnya dalam setiap kegiatan. Anak – anak yang dilatih dalam PMR kelak akan menjadi kader PMI. Palang Merah Remaja (PMR) sendiri memiliki keanggotaan dalam tiga tingkatan yaitu:

  • PMR Mula untuk sekolah dasar (10-12 tahun) dengan warna slayer hijau muda
  • PMR Madya untuk sekolah menengah pertama (12-15 tahun) dengan warna slayer biru langit.
  • PMR Wira untuk sekolah menengah atas (15-17 tahun) dan slayer berwarna kuning cerah.  

1 MARET DIPERINGATI SEBAGAI HUT KODAM IV / DIPONEGORO

Kelahiran Kodam IV/Diponegoro berawal dari perjuangan bangsa indonesia dalam mempertahankan wilayahnya pasca proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan indonesia dikumandangkan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 22 Agustus 1945 membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang merupakan cikal bakal satuan militer indonesia (TNI). Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1945 untuk meningkatkan fungsi dan tugasnya, BKR ditingkatkan menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat) yang berisi personel khusus yang telah mendapatkan pelatihan kemiliteran. Pembentukan TKR ini disambut baik oleh rakyat Indonesia dan khusus di wilayah Jawa Tengah dibentuk lagi organisasi pejuang bernama TKR Divisi IV yang menjadi cikal bakal berdirinya Kodam IV/Diponegoro.

Organisasi TKR sari waktu ke waktu terus mengalami perubahan mulai dari Tentara Keamanan Rakyat, yang kemudian diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat melalui penetapan Pemerintah Nomor : 2 / S.D / 1946 tanggal 7 Januari 1946. Lalu dirubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dengan maklumat pemerintah tanggal 25 Januari 1946 dan akhirnya pada tanggal 3 Juni 1947 TRI diubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penetapan hari ulang tahun Kodam IV/Diponegoro didasarkan atas surat putusan nomor KPTS-215/RUM/12/1967, dimana pada tanggal 16 Desember 1967 Panglima Kodam VII/Diponegoro selaku pembina Ikatan Rumpun Diponegoro memutuskan dan menetapkan tanggal 1 Maret sebagai hari Rumpun Diponegoro. Hal tersebut untuk melestarikan karya juang prajurit Kodam VII/Diponegoro atas keberhasilannya pada peristiwa heroik dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 terhadap Ibukota di Yogyakarta.

Oleh karena itu HUT Kodam VII/Diponegoro tidak lagi 5 Oktober tetapi diubah menjadi 1 Maret dengan adanya Reorganisasi dalam tubuh Angkatan Darat, maka wilayah Republik Indonesia dibagi menjadi 10 Kodam, dimana Kodam VII/Diponegoro sejak tanggal 1 April 1985 diubah menjadi Kodam IV/ Diponegoro, dengan Skep Kasad Nomor : Skep/131/II/1985 tanggal 12 Pebruari 1985.

1 MARET 1895, DIPERINGATI SEBAGAI HARI JADI KOTA POSO
Kota Poso adalah ibu kota Kabupaten Poso, berada di Pulau Sulawesi, dan terletak di pesisir Teluk Tomini. Pada masa kekuasaan pemerintahan Belanda di Indonesia, salah seorang misionaris Belanda bernama Albertus Christiaan Kruyt menjalankan misinya ke daerah yang saat ini bernama Poso. Di daerah tersebut telah ada penduduk yang menetap namun terbagi dalam beberapa suku. Pada 5 September 1894, wilayah tersebut terjadi pergolahkan akibat pertikaian antar suku, sehingga Kruyt akhirnya meminta bantuan agar wilayah tersebut dikirimkan aparat untuk mengontrol wilayah tersebut. Pada awalnya aparat kontrolir wilayah ditempatkan di Mapane, namun pada tanggal 1 Maret 1895 kedudukannya dipindah ke Kota Poso saat ini.

Sejak saat itu, kota poso dikembangkan dan kemudian dijadikan sebagai pusat pemerintahan (ibu kota) daerah Sulawesi Tengah. Keputusan tersebut disetujui oleh konfederasi raja-raja Sulawesi Tengah. Seiring berjalannya waktu, kota Poso mengalami perkembangan pesat hingga saat ini. Berdasarkan sejarah tersebut maka setiap tanggal 1 Maret diperingati sebagai hari jadi atau hari ulang tahun Kota Poso. Pada tahun 2021, kota Poso memperingati hari ulang tahunnya yang ke 126 tahun.

1 MARET 1949 TERJADI PERISTIWA SERANGAN UMUM 1 MARET
1-maret-terjadi-peristiwa-serangan-umum-1-maret-di-yogyakarta-agniamedia-com
 
Serangan Umum 1 Maret adalah peristiwa yang terjadi pada tanggal 1 Maret 1949 berupa serangan umum secara besar besaran terhadap kota Yogyakarta yang saat itu tengah menjadi Ibu Kota Negara Republik Indonesia. Serangan ini merupakan bagian dari upaya mempertahankan kemerdekaan dengan melakukan perlawanan terhadap belanda yang melakukan Operatie Kraai (Agresi Militer Belanda II). Agresi Militer Belanda II terjadi pada tanggal 19 sampai 20 Desember 1948, dalam agresi ini pasukan Belanda melakukan penyerangan terhadap Ibu Kota RI (Yogyakarta), melakukan penangkapan terhadap Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya. 

Pada hari pertama, tanggal 19 Desember 1948 Militer Belanda menerjunkan pasukan di Pangkalan Udara Maguwo Yogyakarta dipimpin oleh Kapten Eekhout. Serangan ini terjadi pada pukul 05.45 pagi, militer belanda juga melakukan pengerusakan lapangan udara maguwo dengan dihujani Bom menggunakan pesawat. Pasukan pertahanan Indonesia di Maguwo hanya berjumlah 150 pasukan dan oleh serangan ini 128 tentara tewas, sementara di pihak belanda tidak ada korban satupun. Setelah lapangan udara Maguwo dikuasai pihak Belanda, mereka kembali menerjunkan kekuatan tempur sebanyak 2600 personil bersenjata berat ditambah 2 batalyon berjumlah 1900 personel dipimpin oleh Kolonel D.R.A. Van Langen untuk bergerak ke Ibu Kota (Yogyakarta).

Dalam serangan ini, pada 22 Desember 1948, Kolonel D.R.A Van Langen memerintahkan personel pasukan khusus untuk menangkap beberapa tokoh dan dibawa untuk diasingkan ke beberapa daerah. Beberapa tokoh diasingkan di Pulau Bangka, rombongan presiden Soekarno, Sutan Sjahris dan KH. Agus Salim (Menlu) dibawa untuk diasingkan di Brastagi dan Parapat, sementara itu wakil Presiden Moh. Hatta, RS. Soerjadarma (Kepala staff AU), Mr. Assaat (Ketua KNIPP), dan Mr. AG. Pringgodigdo (Sekretaris Negara) dibawa menuju Bukit Menumbing Mentok, Pangkalpinang dikawaloleh pasukan khusus Belanda Corps Speciale Troepen. 

Militer Belanda kemudian menyebar di beberapa wilayah Indonesia khususnya menguasai kembali kawasan pulau Jawa dan Sumatera. Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai mengatur strategi untuk menghadapi agresi militer ini, dan dipimpin langsung oleh Jenderal Besar Soedirman. Dalam strategi ini para petinggi militer mulai menyusun pasukan di wilayah masing masing untuk menghadang penyebaran militer Belanda serta mulai memukul mundur pasukan Belanda di beberapa tempat yang berhasil mereka rebut. Fokus utama dari serangan ini adalah merebut kembali Ibu Kota Negara yaitu Yogyakarta, dimana pada tanggal 1 Maret 1949 dilakukan serangan secara serentak di Yogyakarta. 

Serangan serentak ini melibatkan prajurit TNI berjumlah lebih dari 1000 personil, terbagi kedalam beberapa Divisi/Brigade yang dipimpin oleh beberapa tokoh militer yaitu Jenderal Soedirman, Kolonel A.H. Nasution, Letkol Soeharto serta beberapa petinggi militer lainnya. Pihak Belanda sendiri pada saat serangan tersebut dipimpin oleh Van Mook (Gubernur Jenderal Belanda) dan wakilnya Louis Joseph Maria Beel, dimana pasukan belanda berjumlah 300 prajurit lebih. Pada pertempuran ini di pihak belanda tercatat 6 orang tewas, 3 personil polisi tewas dan 14 orang luka luka, sementara pihak Indonesia sekitar 300 prajurit tewas, 53 anggota polisi tewas serta warga masyarakat yang jumlahnya tak terhitung juga menjadi korban.

1 MARET 1978 PT.JASA MARGA TBK BERDIRI

PT. Jasa Marga Tbk. adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang merupakan perusahaan penyelenggara jasa jalan Tol di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada hari Rabu tanggal 1 Maret 1978 dan bertepatan dengan selesainya pembangunan jalan Tol pertama di Indonesia yang akan menghubungkan Jakarta dan Bogor. Tugas inti dari PT. Jasa Marga Tbk. diantaranya melakukan pembangunan jalan tol, penyelenggaraan jalan tol serta melakukan pengelolaan jalan tol. Berkantor pusat di Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, perusahaan ini kini telah mengelola lebih dari 531 KM jalan tol atau sekitar 76% dari total jalan tol yang ada di Indonesia.

Beberapa daerah di Indonesia yang telah dibangun jalan tol diantaranya adalah Jabodetabek, sumatera utara, jawa barat, jawa tengah, jawa timur, bali, kalimantan timur serta sulawesi utara.

1 MARET 1993, ANTV DISIARKAN SECARA NASIONAL
ANTV (Andalas Televisi) adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. ANTV sendiri sebenarnya adalah gabungan dari tiga stasiun televisi lokal, yaitu PT Cakrawala Andalas Televisi (Bandar Lampung), PT Cakrawala Bumi Sriwijaya Televisi (Palembang) dan PT Sanitya Mandara Televisi (Yogyakarta). Pada awal tahun 1993, ketiga stasiun televisi melebur dan menetapkan Cakrawala Andalas Televisi untuk mengudara dengan nama ANteve. ANteve didirikan pada tanggal 1 Januari 1993 sebagai stasiun televisi lokal di Bandar Lampung.

Pada awalnya operasionalnya, ANTV disiarkan secara lokal di Bandar Lampung yang dimulai pada tanggal 1 Januari 1993. Pada tanggal 30 Januari 1993, Menteri Penerangan melalui surat izin nomor 207/RTF/K/I/1993 mengizinkan ANteve mengudara secara nasional. Tepatnya pada tanggal 1 Maret 1993, ANTV secara resmi disiarkan ke seluruh Indonesia dari Jakarta. Pada awal peluncurannya ANTV mengudara selama 4 Jam sehari, dan menambah jam siarannya secara bertahap terhitung mulai Februari 1994.

1 MARET 2011 HARGA BBM NON SUBSIDI NAIK
Sepanjang tahun 2011, harga minyak dunia terus mengalami kenaikan dan untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah Indonesia berencana untuk menaikkan harga BBM di Indonesia. Pada tanggal 1 Maret 2011, PT Pertamina (Persero) mengumumkan bahwa harga sebagian besar harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi akan mengalami kenaikan yang terdiri dari Pertamax, Pertamax Plus, Bio Pertamax. Pertamina mengumumkan harga baru BBM non subsidi di berbagai daerah, yaitu: Pertamax Plus di Batam seharga Rp 8.100, di UMPS 1 seharga Rp 8.850, di Riau seharga Rp 9.100, dan di UPMS IV seharga Rp 8.700-Rp8.800.

Sementara itu untuk harga Pertamax di wilayah UPMS I seharga Rp 8.600, di wilayah UPMS II seharga Rp 8.350, di wilayah UPMS IV seharga Rp 8.250, di wilayah UPMS V harga berkisar antara Rp 8.350-Rp 9.550, di wilayah UPMS VI harga berkisar antara Rp 8.300-8.500, dan di wilayah UPMS VII harga berkisar antara Rp 8.700-Rp9.700. Sedangkan untuk harga Pertamina Dex SPBU, di wilayah UPMS III seharga Rp 9.100 dan di wilayah UPMS IV/V seharga Rp 9.100.

1 MARET 2015 HARGA BBM BERSUBSIDI NAIK
Pada tanggal 1 Maret 2015 pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kenaikan tersebut terjadi pada BBM jenis Premium, yaitu dari yang sebelumnya seharga Rp1.810,00/liter naik menjadi Rp2.400,00/liter. Selain itu BBM jenis Solar juga mengalami kenaikan dari yang sebelumnya seharga Rp1.650,00/liter menjadi Rp2.100,00/liter. Pemerintah menjelaskan bahwa salah satu pertimbangan kenapa harga BBM dinaikkan adalah karena rata-rata harga indeks minyak di Singapura atau Mean of Platts Singapore (MOPS) yang selama ini menjadi patokan bagi RI untuk menentukan harga BBM telah mengalami kenaikan sepanjang bulan Pebruari, kenaikan tersebut berada di kisaran US$ 62 per barel hingga US$ 74 per barel.

Pada pertengahan pebruari 2015, harga minyak Brent yang merupakan patokan harga minyak dunia naik US$ 2,53 menjadi US$ 62,58 per barel. Kenaikan tersebut  jika dihitung secara persentase bulanan adalah kenaikan terbesar sejak Mei 2009. Sementara harga minyak AS naik US$ 1,59 menetap di US$ 49,76 per barel. Pemerintah Indonesia sendiri untuk mengatasi permasalahan kenaikan harga BBM dunia, maka akan melakukan penyesuadian harga pada BBM Bersubsidi selama bertahap hingga nantinya harga tersebut bisa sesuai dengan harga minyak dunia.

1 MARET 2019 PENULIS SANDIWARA RADIO STANISLAUS TIDJAB (S. TIDJAB) MENINGGAL DUNIA
1-maret-sang-maestro-sandiwara-radio-s-tidjab-meninggal-dunia-agniamedia-com

Stanislaus Tidjab (S. Tidjab) adalah seorang tokoh seniman yang telah menghasilkan banyak karya, terutama dalam penulisan naskah sandiwara radio. Beberapa sandiwara radio populer di tahun 1980-an seperti Tutur Tinular, Mahkota Mayangkara, Kaca Benggala dan Kidung Keramat adalah hasil tulisan dari S. Tidjab. Dialog yang ia tuliskan dalam sandiwara radio tersebut dirasakan oleh para penggemarnya "seperti benar-benar hidup", sehingga bisa membawa para pendengarnya seakan-akan masuk kedalam dan seakan menyaksikan langsung peristiwa dalam cerita tersebut.

Stanislaus Tidjab (S. Tidjab) lahir di Surakarta (Solo) pada 14 Mei 1946 dan meninggal pada tanggal 1 Maret 2019 pada usia 72 tahun, sebelum meninggal beliau menderita Kanker Rectum. Ia memiliki seorang istri bernama Siti Saanah dan memiliki 5 orang putra, ia mulai aktif menulis dari tahun 1971 hingga akhir hayatnya tahun 2019. Selain menulis sandiwara radio, ia juga aktif menulis cerita film, skenario film, skenario sinetron bahkan ikut terlibat dalam pembuatan film dan sinetron yang ceritanya ia tulis. Beberapa karya cerita filmnya sempat tayang di TPI dan RCTI.

0 Response to "PERISTIWA APA SAJA YANG PERNAH TERJADI DI TANGGAL 1 MARET, BERIKUT RANGKUMANNYA"

Post a Comment