Jahe merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, selain digunakan dalam bumbu masakan, jahe sering dijadikan minuman yang bisa menghangatkan tubuh, sementara di jaman dahulu masyarakat kita telah banyak memakainya dalam campuran obat tradisional. Jahe merupakan tanaman jenis rimpang, dimana buahnya tumbuh di dalam tanah, dan berkembang biak menggunakan rimpangnya tersebut. Jahe memiliki aroma yang khas dan kandungan air dalam rimpangnya bisa memberikan efek hangat.
Sedikit berkenalan dengan tanaman ini, berikut klasifikasi / silsilah jahe dalam ilmu taksonomi tanaman:
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Zingiber
Jenis : Zingiber officinale Roscoe
Sinonim : Amomum zingiber L.; Zingiber zingiber (L.) H. Karst.
Jahe sudah dipercaya memiliki banyak manfaat, air perasan jahe biasa digunakan untuk mengatasi pegal-pegal dan nyeri pada persendian, minuman yang dibuat dengan bahan jahe atau biasa disebut wedhang jahe dipercaya dapat meredakan perut kembung dan masuk angin. Dan tentunya masih banyak lagi manfaat lainnya. Namun, masyarakat kita lebih banyak mengenal jahe justru melalui minuman wedhang jahe, yang sampai saat ini tengah menjadi minuman favorit saat cuaca dingin.
Baik, saya tidak akan menjelaskan panjang lebar terkait fungsi dan manfaat jahe bagi kesehatan, disini saya akan lebih fokus tentang bagaimana cara menanam, memperbanyak dan membudidayakan tanaman jahe secara baik dan benar. Apa saja langkah-langkahnya yuk kita bahas satu per satu:
Mengenal Tepat Tumbuh Jahe
Asal muasal jahe, hingga saat ini belum diketahui secara pasti dari mana asalnya, namun tanaman ini telah banyak dikenal oleh masyarakat di kawasan Asia, terutama yang memiliki iklim tropis seperti Indonesia. Di kawasan Indonesia sendiri tanaman ini mampu tubuh dengan subur baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah, jadi dimanapun anda tinggal, jahe dapat dibudidayakan di sekitar rumah anda. Penanaman jahe dapat dilakukan dilahan terbuka, jika anda memiliki lahan kosong yang cukup untuk menanam tanaman ini, namun jika anda tidak ada lahan, jahe juga bisa ditanam pada media polybag, pot, atau karung bekas. Setidaknya ada tiga jenis jahe, ada jahe emprit, buahnya agak kecil, ada jahe gajah yang buahnya besar, dan ada jahe merah, yang warna buahnya berwarna merah.
Menyiapkan Media Tanam
Media tanam adalah media dimana tanaman jahe akan ditumbuhkan, tidak ada syarat khusus namun yang perlu diperhatikan tanah yang digunakan harus bersih dari bibit penyakit dan porositasnya tinggi / gembur. Untuk menjaga pertumbuhan jahe dapat subur dan menghasilkan buah yang besar dan banyak salah satu kuncinya adalah menyediakan nutrisi dalam media tanam yang cukup. Nutrisi dapat diperoleh dari kompos, pupuk kandang atau pupuk kimia, namun saya sangat menyarankan untuk menggunakan pupuk organik, bukan pupuk kimia. Hal ini untuk menjaga apabila jahe yang kita tanam nantinya kita konsumsi dalam keadaan sehat, bebasa bahan kimia. Untuk membuat media tanam jahe sangatlah mudah, yaitu campuran tanah : kompos : arang sekam = 1 : 1 : 1, campur semua bahan hingga merata lalu masukkan ke tempat menanam yang telah disediakan, bisa ember bekas, polybag atau karung.
Menyiapkan Bibit Jahe
Bibit jahe bisa diambil dari rimpang jahe yang berukuran diameter besar, lalu dipotong ruasnya menjadi kecil-kecil sekitar 3-5 cm. Bibit yang telah dipotong-potong tersebut dicuci bersih lalu dijemur hingga air bekas cucian tadi kering, namun jangan sampai jahenya ikut kering ya. Bibit ini bisa anda tanam langsung ke media tanam yang tadi disiapkan, atau disemai terlebih dahulu. Untuk penyemaian saya sendiri biasa menggunakan kain yang dibasahi, namun tidak terlalu basah, cukup lembab saja. Satu lapis kain basah dilembarkan diatas nampan, taruh bibit jahe diatasnya, lalu tutup dengan selembar kain lagi yang juga dibasahi, simpan ditempat teduh tidak terkena sinar matahari. Setelah muncul tunas baru bibit kemudian dipindah ke media tanam yang telah disediakan. Di awal penanaman sebaiknya jehe ditempatkan di tempat teduh sekitar 1 - 2 bulan atau setelah daunya terlihat lebat, baru setelah itu dipindah ke tempat yang terkena sinar matahari full, karena tanaman jahe membutuhkan banyak sinar matahari.
Bibit jahe bisa diambil dari rimpang jahe yang berukuran diameter besar, lalu dipotong ruasnya menjadi kecil-kecil sekitar 3-5 cm. Bibit yang telah dipotong-potong tersebut dicuci bersih lalu dijemur hingga air bekas cucian tadi kering, namun jangan sampai jahenya ikut kering ya. Bibit ini bisa anda tanam langsung ke media tanam yang tadi disiapkan, atau disemai terlebih dahulu. Untuk penyemaian saya sendiri biasa menggunakan kain yang dibasahi, namun tidak terlalu basah, cukup lembab saja. Satu lapis kain basah dilembarkan diatas nampan, taruh bibit jahe diatasnya, lalu tutup dengan selembar kain lagi yang juga dibasahi, simpan ditempat teduh tidak terkena sinar matahari. Setelah muncul tunas baru bibit kemudian dipindah ke media tanam yang telah disediakan. Di awal penanaman sebaiknya jehe ditempatkan di tempat teduh sekitar 1 - 2 bulan atau setelah daunya terlihat lebat, baru setelah itu dipindah ke tempat yang terkena sinar matahari full, karena tanaman jahe membutuhkan banyak sinar matahari.
Perawatan Tanaman Jahe
Perawatan jahe sangat mudah, anda cukup menjaga kondisi media tanam tetap basah, jangan terlalu berair, cukup lembab / basah saja. Tanaman jahe tidak menbutuhkan air yang terlalu banyak, justru apabila terlalu banyak air, jahe bisa mengalami pembusukan dan mati. Jadi penyiraman juga harus dikontrol, jika dirasa tanah media masih basah, penyiraman bisa dilakukan di hari berikutnya saja. Perawatan lainnya adalah membersihkan tanaman lain yang mungkin tumbuh disekitar tanaman jahe, hal ini untuk menghindari nutrisi yang dicuri oleh tanaman liar tersebut yang menyebabkan jahe kekurangan nutrisi. Membersihkan hama yang menyerang tanaman, misal ulat atau belalang pada daun, dibersihkan secara manual dengan tangan atau jika tanamannya banyak bisa dilakukan penyemprotan hama. Perawatan lainnya, apabila rimpang sudah kelihatan di permukaan tanah maka anda perlu melakukan pengurukan kembali, cara pengurugkannya menggunakan campuran tanah seperti saat membuat media tanam. Rimpang jahe tumbuh dengan semakin bertambah panjang dan banyak ruas-ruas rimpangnya, jadi jika dirasa tempat masih memadai, anda tinggal menambahkan media tanam/diurug untuk menambah ruang tumbuh dari rimpang jahe tersebut. Langkah ini juga sekaligus untuk menambah unsur hara / pemupukan pada tanaman jahe.
Perawatan jahe sangat mudah, anda cukup menjaga kondisi media tanam tetap basah, jangan terlalu berair, cukup lembab / basah saja. Tanaman jahe tidak menbutuhkan air yang terlalu banyak, justru apabila terlalu banyak air, jahe bisa mengalami pembusukan dan mati. Jadi penyiraman juga harus dikontrol, jika dirasa tanah media masih basah, penyiraman bisa dilakukan di hari berikutnya saja. Perawatan lainnya adalah membersihkan tanaman lain yang mungkin tumbuh disekitar tanaman jahe, hal ini untuk menghindari nutrisi yang dicuri oleh tanaman liar tersebut yang menyebabkan jahe kekurangan nutrisi. Membersihkan hama yang menyerang tanaman, misal ulat atau belalang pada daun, dibersihkan secara manual dengan tangan atau jika tanamannya banyak bisa dilakukan penyemprotan hama. Perawatan lainnya, apabila rimpang sudah kelihatan di permukaan tanah maka anda perlu melakukan pengurukan kembali, cara pengurugkannya menggunakan campuran tanah seperti saat membuat media tanam. Rimpang jahe tumbuh dengan semakin bertambah panjang dan banyak ruas-ruas rimpangnya, jadi jika dirasa tempat masih memadai, anda tinggal menambahkan media tanam/diurug untuk menambah ruang tumbuh dari rimpang jahe tersebut. Langkah ini juga sekaligus untuk menambah unsur hara / pemupukan pada tanaman jahe.
Pemanenan Jahe
Untuk lahan tanah lapang langsung, pemanenan dilakukan dengan mencangkul pada sisi tanaman jahe untuk mencegah rimpang rusak, setelah cukup dalam, rimpang jahe dicabut beserta daunnya, lalu dicuci dengan air hingga bersih dari tanah. Sementara untuk tanaman yang menggunakan polybag atau karung, pemanennan dilakukan dengan merobek atau melepaskan karung/polybag dari tanamannya, setelah itu disiram atau direndam dalam air untuk menghilangkan media tanamnya, bersihkan rimpang dari daun dan sisa-sisa tanah. Hasil panen bisa anda manfaatkan sendiri sebagiannya dan sebagian yang lain bisa disiapkan untuk membuat bibit, sehingga menanam jahe bisa berlangsung terus menerus dan menjadi aktivitas rutin yang menyenangkan.
Demikian tadi langkah-langkah membudidayakan tanaman jahe, cukup sederhana dan mudah untuk diikuti dan dipraktekan dirumah. Anda bisa mencobanya sendiri, untuk mendapatkan bibit anda bisa membelinya di pasar, atau sekarang sudah banyak dijual di toko online atau marketplace. Bagi anda yang hanya memiliki lahan sempit, jangan khawatir karena tanaman jahe bisa anda tanam di dalam pot atau polybag yang tidak membutuhkan lahan yang luas. Sungguh menyenangkan apabila kita bisa memiliki kebun sendiri, meskipun kecil, sayur, buah dan rimpang yang dipanen dari halaman sendiri akan lebih sehat jika menanamnya secara organik. Disamping itu melihat halaman kita dipenuhi tanaman hijau akan menambah keindahan rumah dan menyejukkan mata. Ditambah lagi saat kita memanen sayuran dari halaman sendiri, akan memberikan efek kebahagiaan yang mampu meredakan stress selama seharian bekerja di kantor. Kegiatan berkebun juga membantu tubuh kita bergerak aktif dan membuat badan kita sehat dan bugar. Kenapa tidak anda coba?
0 Response to "LANGKAH MUDAH BUDIDAYA JAHE SENDIRI"
Post a Comment